webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urban
Not enough ratings
409 Chs

Entre Nous 5

Esmee mengakhiri shift malamnya di hotel dengan merapikan sisa-sisa makanan dengan memasukannya ke dalam kantong sampah. Di saat Esmee sedang sibuk merapikan semuanya, Julia datang menghampirinya. Wanita tinggi dengan rambut coklat yang dikuncir ekor kuda itu berdiri menatap Esmee sambil menyilangkan kedua tangan di depan dadanya.

"Sudah sejauh mana persiapanmu untuk beasiswa di Le Culinaire?" tanya Julia pada Esmee.

Esmee menoleh pada Julia sambil memasukkan sisa makanan ke dalam kantung sampah. "Sejauh ini persiapanku bagus."

"Kau sudah menentukan apa yang mau kau hidangkan untuk para penguji itu?"

Esmee menganggukkan kepalanya.

"Aku boleh melihatnya?"

Esmee menggelengkan kepalanya sambil tersenyum jahil pada Julia. "Itu masih rahasia."

Julia berdecak pelan. Ia kemudian mencoba untuk membujuk Esmee. "Ayolah! Kau bisa menunjukkannya padaku. Dengan begitu aku bisa memberikan masukan untukmu. Masukanku pasti akan sangat berguna untukmu."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com