webnovel

22.

"Jean! Jean!" Jean mendengar teriakan itu, tapi sulit baginya untuk menoleh dari asap yang membumbung tinggi. Dia baru menatap sumber suara setelah bahunya direnggut oleh sepasang tangan dan berhadapan dengan wajah itu. “Apakah itu yang dimaksud Devlin?”

Jean menelan ludah, lidahnya kelu, tidak tahu harus menjawab apa. Dora menariknya masuk, menjauhi kerumunan yang semakin banyak. Asap putih memudar, seiring bunyi sirene yang pecah di kejauhan.

Oh, Tuhan, sebut Jean berulang dalam hati, matanya mulai berkaca-kaca. Wanita yang menariknya masuk, tidak jauh berbeda dengannya. Wajah Dora yang biasa merona, sekarang sama pucat dengan dinding rumah sakit.

“Jean, sadarlah! Kau tidak bisa membeku seperti ini,” hardik Dora sambil mengguncang bahunya lagi.

Perlahan, perhatiannya terfokus pada Dora. Wanita itu benar, keterampilan mereka sangat dibutuhkan saat ini. Jean mengejapkan mata dan mengangguk. “Aku tidak bisa pulang sekarang. Ada hal yang harus kukerjakan.”

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com