Sesuai prediksi, malamnya hujan turun lagi, bahkan lebih lebat dari tadi pagi. Tidak ada petir, hanya ada gemuruh yang sesekali memecah suara monoton rintik hujan. Jean yang menunggu angkutan umum di halte menjadi kuyup dan bingung harus ke mana. Selain jalanan yang tergenang, para sopir angkutan umum sepertinya juga memilih untuk tidur.
Menerobos hujan di bawah naungan payung lipat yang tersapu angin ke kiri-kanan, dia memutuskan kembali ke rumah sakit. Paling tidak, lebih aman di sana, ketimbang menunggu hujan reda di halte yang sepi dan remang-remang.
Lampu tembak bercahaya putih dengan tiang tinggi yang berdiri di halaman rumah sakit, membuat bayang-bayang gedung tampak menakutkan di bawah derasnya hujan. Jean berjalan lebih cepat, sambil tangannya sesekali menyeka wajah dari air hujan yang terbawa angin. Tampaknya, hari ini dia terpaksa pulang dengan taxi. Itu pun jika ada.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com