webnovel

Rahasia & Takut {BULAN}

bumil dalam kata Indonesia adalah 'bimil' yang berarti Rahasia.

Kalian tahu kenapa saya menuliskan judul tersebut. Karena saya ingin menuangkan semua rahasia Raib.

Apa kalian tahu isi hati Raib?

Entahlah! Saya juga tidak tahu. Tapi karena saya Author di sini saya akan berusaha untuk mencari tahu.

Next!

****

masa masa di mana Raib masih di sekolah dasar, adalah masa yang paling suram menurut dia.

Di kelas satu SD dia berpikir mungkin dia hanya perlu beradaptasi dengan sekitarnya. Dengan lingkungan nya. Dan dengan temannya.

Dari situ Raib hanya bisa berbicara ke pada orang yang pertama kali duduk bersebelahan dengannya. Yaitu Giselle.

Menurut Raib Giselle adalah teman ideal nya. Setelah ia kehilangan teman semasa kanak kanak nya yaitu Adel.

Saat Adel pindah ke kota Batu. Dia jarang berbicara. Seperti ada tembok yang selalu memisahkan mereka. Mereka hanya bisa berbicara melalui Handphone.

Tapi Raib bersyukur karena sekarang ia memiliki Giselle. Namun hanya berjalan Satu setengah tahun. Dan saat Giselle memberitahu Raib bahwa dia ingin pindah sekolah. Rasanya aku tak punya tujuan hidup lagi.

Satu minggu berjalan aku memiliki teman satu lagi yaitu Ilfah. Dia teman yah bisa di bilang asik sih. Tapi dia suka bicarakan orang. Awal awal Raib merasa terganggu tapi Ya udah lah dari pada dia marah kan. Susah.

Satu bulan berlalu. Raib pindah duduk bersama seorang anak yang sangat santai. Dia culun. Tapi tatapan dia kosong. Awal Raib duduk dengannya dia takut. Canggung. Tapi yah mau gimana lagi?

Satu minggu berlalu dengan cepat. Dan dengan cepat pula aku menjalin persahabatan dengan anak yang bernama Ali. Memang Ali dulu satu SD dengan kami. Namun kami menutupinya. Karena Ali memiliki banyak fans. Yah kalian pasti tahu lah.

Anak kaya, dengan pacar gonta ganti, hampir gak naik kelas walaupun otak encer. Dan satu lagi dia adalah keturunan langsung dari ALBERT EINSTEIN. Wow.

****

Perjalanan hidup ku kini tambah sulit ditambah lagi aku masuk SMP dimana aku berteman dengan kakak kelas yang beda dua tahun dengan ku.

Bertemu dengan dia sangat menyenangkan dan dia adalah suatu hadiah yang sangat istimewa yang tuhan berikan pada ku.

Tapi ada saja yang membuatku di pengaruhi oleh seseorang siapa lagi kalau bukan teman judes ku itu dan kakak kelas ku yang sombong itu. yang selalu memengaruhi ku sampai aku menuliskan surat pada kakak kelas ku yang satu itu.

Aku menyesal karena saat dia membaca tulisannya dia malah salah paham. Sejak itu kami tak saling menyapa. Dan saling memandang. Saling menghindar. Pokoknya aku tak berani berdekatan dengan dia.

2018 adalah tahun di mana aku kehilangan dia. Dia meninggalkan aku karena dia telah lulus SMP. Namun saat dia telah lulus aku sering mengawasi dia dari jauh.

Saat itu pula semangat hidup ku mulai redup.

Aku hanyalah anak biasa yang membuat senyuman palsu di hadapan publik. Dan aku adalah anak yang hanya bisa menyusahkan orang. Aku selalu mencatat semua isi hidup ku dalam bentuk tulisan tulisan. Dan aku benci ada seseorang yang membaca buku kehidupan ku.

Aku ingin marah padanya tapi aku tak bisa. Maaf.

Tak lama lagi rahasia ku akan terbongkar.

"Maaf author hanya bisa nulis itu doang. Soalnya takut."

Bye

****

takut apa kalian semua tahu apa hal yang paling di takuti oleh seorang Raib?

Yah benar cahaya. Kadang seorang Raib sangat mengagumi cahaya. Ia bersinar sangat terang. Terutama saat cahya itu tepat mengenai mata seorang Raib yang berwarna coklat dan biru gelap.

Warna mata yang sangat indah. Cahaya.

Namun cahaya juga sangat di takuti oleh Raib. Karena cahaya datang pada dia hanya sesaat dan setelah itu menghilang dan yah keajaiban itu mulai terjadi.

Raib POV

Jum'at, 4 Juni 2016

Kini aku sedang menjalani ibadah puasa. Lagi lagi dan lagi. Sekolahan ku mengadakan wisuda di tengah tengah hari yang sangat haus.

Sekarang jam menunjukkan pukul 06.00 pagi pertanda bahwa aku harus segera berangkat sekolah.

Huh sangat menyusahkan bagiku. Karena sekarang aku sangat haus. Aku tidak lapar. Tapi aku sangat haus.

Setelah sampai di sekolah. Tempat ku berlatih vokal untuk bernyanyi di perpisahan kakak kelas ku yang telah lulus.

Wow Aku sangat menyesal karena menyetujui ikut musik.

Yah memang sekarang lagi latihan di kelas yang lumayan nyaman sih menurutku. Awal aku masuk aku bertemu dengan "Ali" ya tuhan kenapa biang kerok itu selalu mengikuti jejak hidup ku sih?

Tapi gak apa apa lumayan vokal dia juga bagus. Dikit.

Saat masuk ke kelas aku duduk di bangku kursi nomor dua dari depan. Sambil menunggu guru vokalis aku memutuskan untuk tidur sebentar di atas meja.

Kutundukkan kepala ku di atas meja. Karna bosan menunggu dan kakak kelas yang lari lari di kelas (sangat berisik)

Dan cahaya itu menghampiri ku. Maksudku kakak kelas yang telah aku kagumi sejak awal bertemu dengan dia.

Memang dia yah anak yang tak terlalu pintar. Tapi dia sangat istimewa di hadapan ku. Karena dia adalah orang yang sangat *****

(*****= Maaf itu terlalu pribadi)

Mmm aku langsung berjabat tangan dengan dia dan memperkenalkan nama ku padanya.

Ya tuhan aku berterima kasih pada mu karena telah mendatangkan sosok wanita yang sangat istimewa di hadapan ku.

Terimakasih.

Author POV

Yah begitulah isi dari buku harian Raib. Kamu tahu sendiri kan Raib memiliki kemampuan yang dia sendiri masih sangat sangat tak percaya.

Awalnya dia pikir dia memiliki bakat melihat sesuatu yang tidak bisa di ucapkan dengan kata kata ataupun tulisan. Raib bingung. Mungkin ini merupakan tanggungan hidup baginya.

Dia sangat takut cahaya. Tapi dia sangat rindu cahaya.

Dia ingin merasakan semua penderitaannya. Raib ada untuknya. Raib ada untuk membantu dan menanggung apa yang sudah terjadi di sana....

Terimakasih. To

YOU

(Ini di ambil dari buku diary Raib, yang sudah dia buat sejak beberapa tahun silam. Raib menuliskan buku ini, sebelum dia kenal, Ali dan Seli. sebelum dia SMP. lebih tepatnya, saat dia kelas 6 SD).

(Ini murni di ambil dari kisah hidup Raib yang benar benar gelap. entah, apakah kalian dapat merasakannya atau tidak. namun semua yang benar benar gelap dan semua masa lalu yang buruk telah di alami oleh Raib sendiri).

Diary Ku.

30 Desember 2009.

tertanda.

Raib, putri Bulan

Aku tak tahu apakah persahabatan itu ada. Tapi aku mengharapkannya. Kalau sahabat itu, ada.

Next chapter