webnovel

3. Situasi Darura

NORTH

(Jiwa serigala milik Stone)

"Sepertinya kau emosi sekali, silahkan dinikmati. Tapi, aku sedang tak ingin daging manusia" ucap Stone melalui mindlink.

Aku sudah tidak tahan ingin mencabik-cabik mulutnya dari tadi. Sikap sombongnya membuatku mual terlebih lagi, berani sekali dia menghinaku.

Aku bukan penyabar, jika saja Stone tidak menahanku mungkin wanita sialan ini sudah kupisahkan kepalanya. Dan juga apa-apaan ini merasakan keberadaannya saja membuatku kesal.

Entah kenapa aku ingin sekali membunuhnya.

Aku mengangkat tangan kananku siap merobek mulutnya-

"Alpha!"

Stone memintaku berhenti

"Sialan. Biar kubunuh dia dulu!"ujarku

"Ada yang manggil kujawab dulu" jawabnya padaku

"Ada apa?" Dia menyahut

"Alpha Charloe dari Redmoon Pack hendak menemui Alpha, dia berada di perbatadan selatan" ujar tetua yang paling Stone, Reggan melalui mindlink.

"Cepatlah kesana ini-"

DUARRRRRRR

Aku menoleh ke arah jendela suara ledakan itu bertepatan dengan Reggan yang berhenti bicara

"North, Switch up!" Pekik Stone

STONE

Kenapa keadaan memburuk akhir-akhir ini.

Setelah sedikit cek-cok dengan North, aku kembali menjadi manusia lagi lalu kuseret wanita itu dan menyerahkan pada Gala.

Lalu aku memakai kembali jas yang tadi kulepas setelah kemejaku robek.

"Kurung mereka berdua di bawah tanah. Sementara, kita undur sampai besok pagi!" Titahku kepada para omega.

"Katakan kalau kita yang akan mengeksekusi mereka berdua langsung!"-North

"Aku sendiri yang akan mengeksekusi mereka" imbuhku lagi

Kulirik Sean di belakangku, "Sean, Timothe, Ronanld ikut aku sekarang!"

"Baik, Alpha!" Seru mereka

Sialan, kenapa hal ini terjadi secara beruntun. Masalah yang kuhadapi sebagai Alpha tahun ini benar-benar melelahkan baik dari masalah intern maupun extern.

Aku berlari keluar dari ruangan bersama empat orangku

"Dimana Pak Reggan?" Aku bertanya pada semua orang melalui mindlink

"Dia di kastil, Alpha" jawab Nico, salah satu pengawal pak Raggen.

Langkahu terhenti. Di kastil? Kastil ini?

"Pak Reggan mendapat serangan tembakan dan meninggal di tempat kalau ledakan itu lain cerita. Kecuali, keduanya direncanakan oleh orang yang sama" imbuhnya

Apa Redmoon Pack sedang menyerang kami

Sekarang?

"Penjaga perbatasan cari sumber ledakannya sedangkan Aku, Sean, dan warrior akan ke perbatasan Selatan!" Titahku

"Siap, Alpha!"

***

Wilayah selatan

Mentari mulai bersembunyi di balik bukit. Sinar senja menyinari celah-celah hutan yang kami lewati. Dedauan berhembus tatkala kami berlari

Aku dan beberapa anak buahku berlari menuju wilayah Selatan. Tidak kulihat satupun werewolf asing berada disini bahkan para penjaga juga mengklaim tidak ada jejak orang lain yang masuk wilayah ini.

Anak buahku berjalan menuju arahku dengan menggelengkan kepala pertanda memang nihil.

1. Menyusupnya dua manusia yang berhasil melewati pembatas

2. Kematian Pak Reggan karena tembakan dan pesannya

3. Beeita tentang Redmoon pack

4. Ledakan asing

Semua ini berlangsung selama satu hari ini. Wah, aku benar-benar akan lembur. Padahal aku sudah memiliki jadwal untuk mengambil liburan.

Melihat rentetan masalah ini aku sadar bahwa semua ini akan menuntunku pada takdir yang akan kuhadapi kedepannya. Tapi apa?

Kulihat Sean berlari kepadaku, "Alpha!"

"Ledakan itu berada di barat daya, dekat danau Severine dan disana terdapat dua mayat yang tidak bisa dikenali" ujarnya

Sean, dia adalah tangan kananku, dia selalu bersamaku dan setia melakukan apapun yang aku perintahkan tanpa membantah. Selain itu, dia juga yang paling kuat di pack setelah diriku.

Aku mencoba tenang dan berfikir dengan kepala dingin.

Ralat, 4. Ledakan yang menyebabkan dua orang meninggal

Kutarik nafas dalam-dalam membiarkan oksigen masuk kedalam tubuhku mengalir bersama sel darah merah menuju ke seluruh tubuh. Sebuah beban tanpa wujud itu berada dipundakku, sangat berat.

"Bawa mayatnya, minta dokter ahli untuk mengautopsi dan mengidentifikasi identitasnya!" Ucapku lalu melihat mentari yang sudah sepenuhnya tenggelam di balik bukit.

"Baik!"

Langit berwarna jingga-kemerahan seolah tahu apa yang sedang terjadi di sini. Suasana ini sangat tidak mengenakkan.

Aku sendiri merasa ada yang mengganjal di perasaanku tapi tidak tahu ini apa. Rasanya seolah aku melakukan kesalahan dan sebuah kekecewaan yang mendalam. Tapi karena apa? Ada apa dengaku?

"Sean, suruh divisi keamanan berkumpul di kastil timur untuk rapat membahas perkarna ini"

"Pemakaman pak Raggen?"

"Katakan untuk dipercepat, kita rapat setelah pemakaman"

"Baik, Alpha"

Hari ini,

Aneh sekali.

SCHEHANA

Gue dan Adgar digiring menuju ruang bawah tanah, dekorasi ruang bawah sangat kontras dengan lantai atas yang berkonsep klasik modern. Di lorong ini hanya disinari oleh obor yang berjajar di sepanjang dinding.

Kastil yang gue tempati ini memiliki empat lantai dan dua basement cukup besar dan juga sangat luas.

Pria yang disebut Gala ini menggiring kami menuruni anak tangga di rubanah (ruang bawah tanah) kedua.

Dia memiliki mata berwarna hijau dengan rahang yang tajam, dan rambutnya berwarna hitam pekat. Kulihat dia membawa obor sambil menyalakan obor yang lain ketika berjalan.

Gue dan Adgar dimasukkan kedalam satu sel tua dab banyak jaring laba-laba. Lalu Gala mengunci gembok bermodel klasik.

Gue lirik Adgar, "Ya! Ini mimpiku kan?"

STONE

Aku dan Sean berjalan menyusuri pinggiran hutan kembali ke kastil lebih dulu sedangkan orang-orangku juga masih menginvestigasi maisng-masing kasus sesuai yang aku perintahkan pada mereka

Perasaanku merasa tidak nyaman sekarang.

"Alpha, haruskah ki-" ujar Sean terhenti dan malah melonglong

"Aaauhhhhmmmm"

Lolongan ini, lolongan kesedihan. Kulirik dia penasaran, apa dia sesedih itu ditinggal pak Raggen, masa sih, "kenapa?"

"Gigi..."

Gigi adalah mate dia yang berencana menikah tahun ini.

"Auuuuhmmmm" terdapat balasan lolongan yang sama dari kejauhan dan disusul lolongan lainnya

Sean berlari meninggalkanku, aku paham akan hal itu. Dia pasti ke rumahnya untuk mengecek keadaaan Gigi. Aku mengikutinya dari belakang kubiarkan dia beradu dengan emosinya sendiri. Toh, pria menangis juga tidak salah.

Feeling ini datang kembali sangat bergejolak tidak nyaman.

"Kau juga merasakannya? Bagaimana kalau salah satu diantaranya itu milik kita?" Ucap North marah, kesal, dan sedih

Ucapannya sangat memotivasiku untuk lebih frustasi.

Masa iya, kan aku belum merasakan kenikmatannya.

***

5. Hilangnya lima shewolf secara bersamaan, termasuk Gigi.

Sean kehilangan mate yang sangat dia cintai sejak masih remaja. Mereka telah bersama dikurun waktu yang sangat lama. Hari ini, hilangnya Gigi tidak menunjukkan jejak- jejak musuh.

Sean sangat frustasi dan kesal itulah risiko werewolf ketika kehilangan matenya. Namun, Sean yakin bahwa matenya masih hidup karena mereka berdua telah terhubung pada ikatan takdir alam.

Masalah ini banyak sekali, kepalaku hampir pecah memikirkannya. Terlalu complicated dan kurasa ini terhubung satu sama lain.

Oh devil on my shoulder.

Siapapun tolong

Tolong katakan bahwa it won't last forever

Kesedihan yang terjadi dalam packku membuat diriku gusar. Aku bukanlah orang yang pandai menghibur atau apa. Tapi, apapun yang terjadi dalam sini akulah yang bertanggungjawab.

Aku, Stone Halton akan mengungkap kebenaran ini dan menegakkan keadilan di Black Pack.

Sebenarnya  bertanggungjawab bukanlah gayaku tapi karena itu kewajibanku sebagai Alpha maka harus kujalani.

Apa mateku baik-baik saja? Moon Goddes tolong pertemukanku dengan dia.