June membuka pintu dan melihat ada seorang pria berjas disana menatapnya sambil tersenyum.
" lo siapa? "
~~~
Pria yang bernama Elang itu duduk diruang tamu. menunggu Sana yang sedang mandi.
" Elang? " Seulgi menatap elang tak percaya. ini sudah terlalu lama semenjak Elang meninggalkan kesalah pahaman antara syakila dan Sana
" ngapain lo disini?" tanya seulgi lagi. seulgi menurunkan Caca dari pangkuannya.
" emang gak boleh ya gue disini? btw itu siapa?" Elang mendekati Caca yang sembunyi dibalik tubuh seulgi.
" jangan deketin dia El. dia takut "
Elang mengangguk dan kemudian menjauhi Caca " dia siapa? "
" anaknya Sana " Seulgi mengingat bahwa Sana dan Chen adalah orang tua angkat Caca. jadi tidak salah dong jika seulgi menyebut Caca anaknya?
" loh Sana udah punya anak? " Seulgi mengangguk dan menatap Sana yang sedang mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan handuk.
" elo? ngapain disini? " tanya Sana melihat elang yang setia memandangnya.
" loh kenapa?emang salah ya? " Sana menggeleng kikuk. ada benarnya juga Elang berhak bertamu kepadanya.
" jangan karna gue mantan pacar temen lo. lo mau kita putus silahturahmi " Elang tersenyum manis pada Sana, Sana hanya terkekeh geli
~~~
" gue kuat banget nggak mandi selama 3hari? " Chen menyesap wangi tubuhnya sendiri.
" asem amat yawloh "
Chen bangkit. ini adalah hari ketiga dimana ia kabur dari Sana.
" Sana? I'm coming baby "
~~~
" Caca mau diajak jalanjalan sama mama seulgi " ucap Sana pada seulgi yang menatapnya kesal. Sana lebih memilih ikut jalan dengan elang dan meninggalkan Caca.
" terus kalo Caca sama mama. lo mau sama elang gitu heh? " Seulgi menghela nafas kasar dan duduk dipinggir kasur. menatap sahabatnya frustasi.
" seul... gue mohon "
" apa?!" Sana mundur beberapa langkah ketika seulgi menjawab dengan nada tinggi.
" lo gak kasian sama Chen. San?!"
Sana menghela nafas. dan kemudian menggeleng lemah.
" nanti mama ngambil Caca. gue pergi dulu " Sana kemudian pergi menghampiri elang, dan mereka berdua pergi entah kemana.
~~~
tingnong
June menatap seulgi heran, siapa yang bertamu tengah malam seperti ini. June pun bangkit untuk membuka pintu.
" C...chenn?" June memandang kaget Chen. Chen hanya tersenyum dengan saaangat manis pada June kemudian menyelip masuk tanpa memperdulikan ekspresi panik sahabatnya itu
" seul. Sana dimana? " Seulgi menoleh pada orang yang memanggilnya. sama seperti June seulgi pun panik karna dari siang tadi Sana belum pulang.
" emm.. "
" Caca mana? kok ga kedengeran ada Caca yah "
" Caca lagi sama mama. " Chen mengecek kamar Sana, kamar mandi, taman belakang dan juga dapur. tetapi tidak ada Sana disana.
" seulgi.. Sana dimana? gue gak bisa telfon dia. hape gue mati. " seulgi memandang June. seolah ia bertanya bagaimana menjelaskan ini pada angga?
" Sana lagi keluar. " Akhirnya June bicara, meskipun ia harus mengumpulkan keberaniannya.
" sama siapa?kemana?"
"elang" Seulgi menunduk takut ketika mengatakan bersama siapa Sana pergi.
" elang? elang siapa?"
"Mantan pacar syakila"
Bagai tertusuk pedang. hati Chen saat itu sangat terasa sakit... Sangat
" jadi dia pergi sama orang yang udah buat salah paham antara dia sama syakila?" Chen menahan nafas, ia harap ini semua hanya mimpi buruknya.
" Pinjem handphone lo " Ucap Chen pada June. June pun memberikan hapenya pada Chen.
Chen mengotakatik handphone June dan memekik kesal ketika ia tau Sana dimana.
" pinjem kunci mobil " June menyerahkan kunci mobil pada Chen.
" Sana dan elang ada di hotel Dwipa. kayanya elang bukan cowo yang baik " Seulgi panik mendengar Sana berada dimana. sepertinya Chen melacak Sana melalui GPS.
~~~
BUGHH
Pukulan telak Chen mendarat di wajah Elang yang hampir melumat bibir mungil Sana yang tertidur.
" DIA ISTRI GUE BANGSAT !! "
bughhh...
Elang tersungkur kebelakang. dia menatap Chen yang memerah padam. tetapi Sana sepertinya mabuk. karna ia samasekali tidak terbangun mendengar keributan yang ada didekatnya
" LO BERANI NYENTUH DIA LAGI. GUE PASTIIN LO GAK BAKAL HIDUP ELANG !!! " Chen mengatur nafasnya yang tersulut emosi. Elang terkekeh mengejek Chen.
" ohh jadi lo yang udah buat Sana jadi gini heh? " Elang bangkit dan mendekat pada Chen "lo tu cowo terbodoh yang pernah gue liat. lo nyia nyiain emas kaya Sana? ck dasar bego "
Bughh
Elang memukul Chen tepat diwajahnya. Chen meringis dan memegang ujung bibirnya yang sedikit terkoyak
" lo itu suami terbodoh tau ga !!! "
Chen mengepal tangannya menahan emosi. dia menatap mata elang tajam.
" gue peringatin lo. jangan pernah ganggu istri gue lagi !!! "
Chen membopong tubuh Sana ala bridal style dan keluar dari kamar hotel. demi tuhan Chen sangat sulit mendapatkan kunci kamar hotel ini jika bukan salah satu ceo perusahaan yang bekerja sama dengannya turun tangan.
~~~
" Chen " Sana bergumam dalam tidurnya. sedangkan Chen menatapnya sendu dan tangan Chen sibuk mengancingi kemeja yang sempat dibuka oleh elang.
" shit!! sial " Chen menggerutu dan mengancingi kembali kancing yang terbuka.
saat ini mereka memesan sebuah kamar hotel. tetapi bukan di hotel yang tadi .
" maaf " Chen mengecup bibir istrinya. bau alkohol tercium dari Sana.
" maaf aku buat kamu begini sayang. maaf, ini yang terakhir aku menyakitimu. "Chen tersenyum manis menatap Sana.
" maaf .. maaf aku mencintaimu Sana. aku mencintaimu "
Chen menghela nafas dan menyelimuti tubuh Sana. kemudian dia juga tidur disamping Sana dengan tangan yang melingkar di tubuh mungil istrinya.
~~~
" mmmmhhh " Sana semakin mempererat pelukannya pada guling bernyawa. ketika sadar yang ia peluk bukan guling. Sana terlonjak kaget.
" Cheenn? " Chen yang tersadar dari tidurnya mendengar teriakan Sana tersenyum miring.
" iya sayang?" Chen menarik tangan Sana untuk kembali kepelukannya.
" kita. kita dimana?" Sana menatap sekeliling. ini bukan kamarnya. dan seulgi?
" kemana seulgi sama June? apa kita dijakarta?"
Chen tak menanggapi pertanyaan Sana. Chen hanya mengecup puncak kepala Sana saja.
" Chen jawab aku. "
" kita di jakarta sayang. aku pulang tadi malam "
Sana meraba tubuhnya. dia masih memakai pakaian yang semalam
" sayang? " Chen bertanya pada Sana dengan nada lembutnya
" hmm"
" mau bikin dede baru buat Caca?" Chen tersenyum jahil. tubuh mereka yang tertutup selimut besar menjadi celah Chen untuk meraba tubuh Sana.
" ck apaan sih Chenn "
" tapi aku mau dede bayi sayang "
Lengan Chen semakin gencar meraba tubuh istrinya. dan sekalikali mencium pipi Sana.
" tidak sekarang !! " Sana tersenyum jail. Chen hanya tertawa
" kamu yakin?" Sana mengangguk. dan sedetik kemudian Chen sudah berada diatasnya .
" Chheeennn!!! "
To be continued
Happy reading gaisss
10part lagi ending gais:'(
next?