webnovel

We are Stuck

Choco_7815 · Teen
Not enough ratings
1 Chs

Chapter 1

Orang bilang aku aneh, kamu bilang aku berbeda. Orang bilang aku pendiam, kamu bilang aku cerewet. Orang bilang aku sabar, kamu bilang aku nggak sabaran. Dan ketika aku bilang "Aku mencintaimu." , kamu bilang aku bercanda. Aku bilang, "iya"

Ini adalah ceritaku, yang sedikit banyak tentangnya. Tentang dia yang tak pernah terlupakan.

***

[Klung]

Mas Bimo

04.45

Pagiii Citra😊

Semalem jadi mimpiin aku nggak?

Aku menghela napas perlahan saat melihat chat dari mas Bimo. Seniorku di kampus yang sudah mengejarku selama 2 semester ini.

To : mas Bimo

Udh bangun ko, hehe gatau lupa.

Aku menghargai perasaannya, dia pun sudah kulepas. Lalu kuberi pengertian untuk tidak menungguku. Aku wanita bebas, yang sangat benci dengan kekangan. Dan relationship membuatku terkekang.

8.00

"citra!"

Seketika langkahku terhenti, aku sangat hapal betul suara yang memanggilku tadi. Glend, cowok player dengan zodiak gemini itu dari awal masuk kampus .. Memang senang sekali merecokiku.

"Haduh dipanggil itu ya nengok, enak lagi kalo jawab Iya mas Glend, ada apa? Gitu kan ya enak dengernya."

"Ngarep banget luh."

"Eakk nggak usah marah gitu, nanti cepet tua loh."

Aku menepis tangannya yang sedari tadi tidak berhenti menoel atau mencubit pipiku.

"Ish diem napa tangannya!"

"Ya udah sini gandeng, biar diem."

Glend langsung menggandeng tanganku tanpa kesepakatan, aku pun mematung diam di tempat.

"Eh ayo masuk kelas, masa mau digendong sekalian?"

Aku menghembuskan napas kasar, kuturuti saja maunya. Sungguh menjengkelkan.

Saat akan sampai di depan pintu kelas, aku berusaha untuk melepaskan tanganku dari genggamannya. Dia pun langsung mengerti dan melepasnya.

Tiba-tiba badannya dicondongkan ke arahku dan berbisik perlahan, "Tenang ... anak2 gak mungkin ember ke mas Bimo."

Bugh

Kutinju lengannya dengan kesal,

"Aduh maaf maaf hehe," aku memutar bola mata kesal. Haduh kuliah ini masih panjang lagi huft.

Mata kuliah dimulai dengan si Dosen nyentrik namanya Pak Jefri.

"Hello sobat Jefri, pagi yang indah apa kabar?" Sapanya setiap kali masuk kelas dengan setelan kemeja warna merah putih favoritnya. Katanya, supaya semangat seperti kemerdekaan. Hahahaa dia ini memang dosen paling lucu.

"Sobat Jefri selalu bahagia."

"Hahaa bagus bagus nah kalian buka buku halaman 72 tentang ...."

***

[Kantin sekolah]

"Gue tuh suka banget deh kalo pak Jefri yang ngajar. Tiba-tiba udah istirahat aja." Namanya Dian, si cewek berkacamata rambut ikal. Dia sahabatku sejak Sekolah Dasar, awet bukan? hanya dia yang awet, lainnya? tidak tau.

"Iya lo mah ngakak mulu, sampek materi kagak ada yg masuk."

"Hehehe"

Ekhem,

Deheman seorang cowok membuatku dan Dian mengalihkan pandangan padanya.

"Boleh gabung?"

"Eh mas Bimo, silahkan silahkan. Apa mau duduk di sebelah Cika?" Kontan aku menyenggol Dian, mengode agar tidak terlalu berlebihan. Oh iya, orang terdekatku selalu memanggilku Cika kependekan dari Citra Kalista.

"Nggak, di sini aja nggak papa tetep keliatan juga kan," ucapnya sembari tersenyum menatapku. Sungguh entah kenapa ini benar-benar risih, aku pun hanya mengaduk-aduk minumanku tanpa niatan meminumnya.

"Widiiiih rame nih, geser dong."

"Di sebelah sini bisa kan?"

"Udah geser aja, terlanjur berdiri di sini nih."

Glend, tentu saja itu Glend manusia rese di muka bumi ini setelah seseorang.

Mas bimo mengalah, ia bergeser sehingga di depannya adalah Dian bukan lagi aku.

"Lo ultah ya? Traktir dong."

"Dih udah lewat gila."

"Pelit amat lu Cit, makanya traktiran sekarang."

"Kagak! Bodoamat."

"Ya udah sini minuman lo timbang mubazir sedari tadi cuma diaduk doang." Tanpa minta izin Glend langsung meminum jus jerukku sampai habis.

Glekk haeek (sendawanya)

"Hehe sori sori, minum ini sambil lihat lo aja gua kenyang Cit."

"Dih gajelas banget sih lo anakan buaya. Pergi sono."

"Apa sih Yan ikut aja lo. Jomblo dilarang berisik."

"Yeee lu juga jomblo bambang."

"Kata siapa gua kan ada Citra, iya kan sayang." Godanya sambil mengedipkan mata. Dia benar-benar meresahkan.

Ting

"Pergi dulu ya, lupa ada tugas." Ucap mas Bimo datar. Aku yakin sekali dia pasti sangat terganggu dengan adanya Glend.

"Iya mas ati-ati,"

"Yaelah kayak mau nyebrang aja ati-ati."

"Bacot lu Glend. Gua juga pergi ah."

Eitss ...

Glend meraih tanganku menggandengnya lagi

"Kalo pergi harus gandengan!"

"Yaelah kayak mau nyebrang aja gandengan," jawabku menirukan kata-katanya tadi lalu Kulepaskan tangannya dan pergi meninggalkan kantin.

.

.

Tbc, hope you love it ❤