Di dunia yang diselimuti mistik, sebuah legenda lahir 300 tahun yang lalu. Aron, Raja Murim, namanya dibisikkan selama berabad-abad, eksploitasinya dinyanyikan oleh para penyair di sekitar api unggun. Dia adalah seorang pria yang keberadaannya menjadi permadani yang ditenun dengan benang keberanian, kebijaksanaan, dan kekuatan.
Dunia Murim, dunia di mana kecakapan bela diri dan rahasia kuno terjalin, belum pernah menyaksikan sosok seperti Aron. Penguasaan seni bela dirinya tak tertandingi, dan karismanya bahkan menyatukan klan yang paling berbeda. Di hari-hari perselisihan, dia muncul sebagai mercusuar harapan yang menghancurkan kegelapan yang mengancam akan menelan tanah.
Legenda menceritakan duel legendarisnya di atas Celestial Peak, di mana tinjunya yang menyala-nyala berbenturan dengan serangan gemuruh Storm Serpent, duel yang memecahkan langit dan mengguncang bumi. Lagu-lagu itu berbicara tentang perjalanannya ke Hutan Terlarang, di mana dia menghadapi cobaan yang menguji tidak hanya kekuatannya, tetapi juga tekadnya.
Tapi seperti kabut pagi, Aron menghilang. Kepergiannya dari Dunia Murim sama misteriusnya dengan kedatangannya. Beberapa berbisik bahwa dia telah naik ke tingkat yang lebih tinggi, yang lain percaya dia berjalan di antara manusia yang menyamar. Dan seiring berlalunya waktu, kisahnya, yang dulu hidup, mulai memudar.
Namun, legenda memiliki cara untuk membangkitkan semangat ketika dunia paling tidak mengharapkannya. Di sebuah desa sederhana yang terletak di tepi Dunia Murim, seorang pandai besi muda bernama Kael merasakan hubungan misterius. Mimpi masa lalu yang jauh, serangan cepat dan kebijaksanaan berbisik, menghantui malam-malamnya.
Kael adalah jiwa biasa, menghabiskan hari-harinya dengan menempa logam menjadi perkakas dan senjata. Tapi ingatan yang melonjak dalam dirinya terasa jauh dari biasa. Dia melihat kilasan pertempuran Aron, kilasan kemenangan dan pencobaan Raja Murim. Penglihatan ini lebih dari sekadar mimpi; itu adalah bisikan warisan yang ingin dikenang.
Saat matahari tenggelam di bawah cakrawala, Kael membuat pilihan. Dia akan melakukan perjalanan ke jantung Dunia Murim, mengikuti jalan legenda yang telah memikat keberadaannya. Para tetua desa memperingatkan bahaya dan misteri, tetapi hati Kael terbakar dengan api yang tak terpadamkan.
Maka, perjalanan dimulai. Berbekal peta yang tampaknya terwujud dari penglihatannya, Kael berangkat. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi, tetapi dia membawa semangat legenda di dalam dirinya. Gema kebesaran Aron bergema di dalam hatinya, membimbingnya menuju takdir yang tidak diketahui.
Dunia Murim menunggu kembalinya sang legenda, tanpa menyadari bahwa jejak kaki Aron akan sekali lagi menginjak tanah purbanya, menandai dimulainya babak baru, sebuah legenda baru yang belum ditulis.