4 04 Re:

Hari aryon selesai saat siang datang, saat ini para orang tua asik mengobrol dengan orang tua lainya, sedangkan anak anak bebas melakukan apa yang mereka inginkan seperti membeli makanan ringan, bermain, bercanda, bermain berdua, bermain ramai ramai, dan bermain secara berkelompok.

Menghiraukan anak anak lain aku mencari anak perempuan yang aku duga sebagai Crestia, namun setelah mencari kesana kemarin aku tidak menemukannya, hal ini membuatku bertanya tanya apa mungkin aku salah lihat tadi?.

"hei estra kemarilah!"

Dari belakang aku mendengar suara anak laki-laki memanggilku, meski tidak melihat wajahnya aku tahu siapa pemilik suara ini.

"ada apa zarkon?"

Aku berbalik untuk melihatnya, dia adalah seorang anak laki-laki seumuran denganku, dia memiliki pupil mata dan rambut merah seperti warna api, dia juga memiliki kepriabadian yang seperti api, membara di penuhi oleh semangat.

Oh ya, Zarkon adalah anak paman Draco, kami berdua akan menjadi murid pemburu di bawah bimbingan paman Draco.

"sepertinya ada anak baru yang pindah ke blok kita, aku ingin menyapanya, apa kau mau ikut?"

"aku tidak ikut, aku sedang mencari seseorang"

"benarkah?, Sayang sekali, aku dengar anak baru itu sangat manis, sayang sekali kau tidak ikut"

"Manis?"

"ya, dia memiliki rambut emas panjang, memiliki warna mata sama sepertiku, dia tadi ada di dalam katedral saat kita melakukan ritual, mungkin kau sudah melihatnya"

"apa dia juga memakai pin rambut berbentuk daun dengan bunga berwarna biru?"

"hmm.. aku rasa dia memakai pin rambut tapi aku tidak terlalu ingat dengan bentuknya, hmp!. apa orang yang kau cari adalah dia?, Jangan jangan kau jatuh cinta pada pandangan pertama?"

"tidak, aku hanya penasaran karena aku belum pernah melihatnya, jika dia baru pindah kemari itu menjelaskan rasa penasaranku"

"oh.. jadi, apa kau mau ikut?"

"tentu, kita harus menyambut tetangga baru kita dengan ramah, ibu selalu bilang begitu padaku"

"hebat, kalau begitu ikut aku, kita akan menyapanya"

Aku mengikuti Zarkon yang berjalan penuh semangat, tidak lama kemudian kami sampai di tempat banyak anak anak berkumpul. Mereka adalah anak-anak yang tinggal di sekitar rumahku, Mel, Zeke, Barna, Hilma dan anak kecil lainya mengelilingi seorang anak perempuan.

Melihat mereka seperti itu aku jadi teringat dengan drama televisi saat sekelompok gadis yang melabrak pacar playboy mereka. Namun disini berbeda, anak-anak itu hanya penasaran dan ingin menyapa anak baru yang pindah ke blok kami.

"ah zarkon, estra, kemarilah perkenalkan diri kalian pada anak baru yang pindah ke blok kita"

Perintah Mel saat dia melihat kami mendekat, dia adalah miniatur ibunya, si bibik Natelin, memiliki rambut berwarna coklat dan mata berwarna hijau, karena jauh lebih muda Mel lebih imut di bandingkan ibunya. Di blok kami dia sudah seperti pemimpin geng, banyak anak anak yang menghormatinya.

"hei anak baru namaku zarkon, kau sebaiknya merasa senang karena aku mau menyapamu"

Kata Zarkon dengan nakal dan nada agak tinggi sambil meletakkan kedua tangannya di pinggul. <| |> dia juga memasang wajah bangga akan dirinya sendiri.

"bodoh, apa kau mau menakuti teman baru kita"

Kata Mel sambil memukul kepala Zarkon dengan sebuah karate chop, menghiraukan mereka aku memperkenalkan diri pada anak baru ini.

"aku estra senang bertemu denganmu"

"crestina adalah crestia, senang bertemu dengan mu"

Jawabnya dengan senyum manis.

"hei.. bagaimana denganku?, apa kau tidak senang bertemu dengan ku?"

Kata Zarkon dengan nada sedikit tinggi membuat dia terlihat kesal, melihat apa yang terjadi Mel kembali memukul kepala Zarkon.

"sudah aku bilang hentikan sikapmu yang seperti preman itu, kau menakuti crestia"

"aku bukan preman!"

Protes Zarkon, lalu mereka mulai bertengkar, sementara itu anak-anak lain melihat mereka sambil tertawa kecil dan tersenyum, diantara mereka juga ada yang mengajak Crestia berbicara. Sementara untukku, aku cukup terkejut jika gadis kecil itu benar-benar bernama Crestia.

Apa yang terjadi membuat aku bingung, berbagai macam pertanyaan muncul dan sebuah teori gila muncul di kepalaku. Apa ini berarti aku sekarang hidup di dunia tempat cerita Your Love Came When Winter End berlangsung.

Tidak, tidak, kesimpulan ini masih terlalu cepat, meski nama anak perempuan itu dan sosoknya hanya sebuah kebetulan, aku masih belum yakin jika aku hidup di dunia itu, aku harus mencari informasi lebih banyak tentang dunia ini, besok sebelum latihan untuk menjadi pemburu dimulai aku akan pergi ke perpustakaan.

Setelah merencanakan apa yang akan aku lakukan besok aku kembali berbicara dengan mereka, tidak lupa aku juga berbicara dengan Crestia untuk mencari informasi lebih banyak tentang dirinya.

avataravatar
Next chapter