webnovel

War of Zodiac

"Cih apanya yang penjaga kedamaian, kalian semua hanyalah manusia lemah! Kalian semua tidak tahu apa apa tentang kekuatan yang luar biasa dari batu batu itu." JRASH... Iblis itu langsung memutuskan lengkan Raja Taurusu. "AAAAAAKKKKHHHHHHH!!!!" Jerit Zodiac Taurus sambil memegangi tangannya. "TIDAAAAKKKK!!"Teriak Gemini, dan mencoba untuk lari ke tempat Zodiac Taurus "Tunggu Gemini, kita tidak bisa gegabah saat ini. Kita harus tetus mengulur waktu untuk Jaka." Ujar Leo sambil menahan bahu Gemini. "Ck sial, cepatlah bocah!" gerutu Gemini ---------------------------------------------------------------------- Dulu, di bumi ini. Manusia hanyalah makhluk biasa yang tidak punya kekuatan apa apa, mereka hidup dengan damai. Namun, kedamaian itu tidak berlangsung lama. Suatu hari di kota Batavia, tumbuh sebuah pohon yang sangat besar. Tidak ada yang mengetahui dari mana tumbuhnya pohon tersebut, tidak lama dari munculnya pohon aneh itu. Keluar sebuah telur raksasa dari salah satu akar pohon itu, hingga suatu saat telur itu menetas dan mengeluarkan sebuah bola bercahaya yang sangat menyilaukan. Di dalam bola itu terdapat batu batu yang di tengahnya terpahat simbol simbol dari ke dua belas zodiac . . . . . Penasaran seperti apa para zodiac ini Kalo iya boleh dong mampir bentar:) Jangan lupa li ke, subrek, ser, dan komen Tinggalkan jejak ya gaes Jangan kayak dia yang udah sayang sayangnya, maen pergi aja Dasar, datang tak dijemput pulang gak dianterin KEEP RESPECT AND HAPPY READING PAAAWWWW~

_VV1BU_4_L1F3_ · Fantasy
Not enough ratings
3 Chs

Act 1: The new era | -01

✨✨✨

JANGAN LUPA VOMENT

DITUNGGU KEHADIRANNYA

.

.

.

.

------------------------------

UNKNOWN POV

Ya, inilah kisah hidupku. Lahir di bumi,hidup sebagai manusia biasa,dan hanya tinggal bersama mbah... Hahh.

Oh iya, di mana tata kramaku. Perkenalkan, namaku Jaka Ardinata, dan aku saat ini sudah berumur 21,ya... Ga terlalu tua juga lah. Aku tinggal bersama mbahku disebuah desa di dekat kota Batavia.

Sejak kecil aku selalu bermimpi untuk menjadi seorang Zodiac. Haha jadi ingat dulu aku sangat menyukai Zodiac Leo. Ya..., walau aku tau, hal itu tidak mungkin terjadi dengan semudah itu.

Sudahlah, aku ingin menceritakan kisahku yang sekarang, bukan masa laluku.

Jadi, ayo simak saja ceritaku

JAKA POV

"Jaka, ayo sarapannya udah ada nih. Mbah mau langsung ke sawah dulu ya jak"

"Kamu langsung aja bawa kayu ya 'aduh pinggangku' mbah berangkat ya jak"

Ujar mbah sambil memegangi punggungnya.

Aku menguap "Iya mbah, Jaka turun dulu."

Ya, yang seperti kalian ketahui. Dia mbahku atau kalau kalian biasa memanggilnya nenek, namanya mbah Pujiasti. Yahh... Dia yang sudah menjagaku sejak kecil. Sejak kecil aku terpisah dari orang tuaku kata mbah mereka berdua ter- akh sudahlah, aku tidak ingin mengingat hal itu lagi.

Inilah kebiasaanku sehari hari, membantu mbah di sawah lalu menjual kayu bakar di kota. Rumahku juga berada di kaki gunung, ya memang cukup jauh dari sini ke kota, tapi yah mau bagaimana lagi.

Aku pun langsung menghabiskan sarapanku dan menyiapkan kayu bakar untuk nanti.

"Oke deh, semuanya sudah siap. Kio, ayo kita berangkat!"

Kio adalah salah satu hewan peliharaanku sejak kecil, ntah kenapa aku tidak bisa mengingatnya dengan jelas kapan kita bertemu. Mbah hanya memberitahuku bahwa kio adalah pelindungku. Aku tetap tidak mengerti apa yang mbah maksud sampai sekarang.

Setiap kali ku pergi menuju kota, pasti akan selalu melewati daerah perbatasan antara kota Batavia dan daerah pegunungan. Disitu juga tempat mbah bekerja.

.

.

.

"Ah iyah, kenapa aku bisa lupa. Hari ini adalah hari ulang tahun mbah, kio ayo kita ke toko bunga disana."

Untung saja di dekat perbatasan terdapat toko bunga.

Bunga mawar mungkin cocok untuk mbah, baiklah.

"Assalamualaikum bu'dhe"

"Waalaikumsalam, eh ada Jaka. Sini dong peluk dulu sama bu'de,tumben nih kesini ada apa?"

Bu'dhe Sumiarti, salah satu kakak tertua di keluarga mbahku, dan aku adalah keponakannya juga.

"Ah, maap bu'dhe lagi buru buru, gak sempet peluk dulu deh."

"Buru buru kemana emang sih Jaka?"

"Mau beliin bunga buat mbah hehehe, spesial ulang tahun nih bu'dhe"

"Wiiss, romantis banget nihh keponakan bu'dhe mah" Ucap bu'dhe sambil mengusap

"Iya dong, Jaka gitu loh"

"Hilh, masa romantisnya sama mbahmu doang, tapi belum ada gandengan juga ampe sekarang. Oiyah, kamu sama Kayla kapan jadiannya nih, masa cuman jadi TTMan doang"

"Ih bu'dhe apaan sih, kita cuman temen doang bu'dhe. Gak ada perasaan apa apa"

"Uuhhh gada perasaan nih, tapi kok pipinya merah gitu sih, utututuuu calon menantu bu'deee sini peluk dulu"

"//// udah ah bu'dhe, Jaka cuman mau beli bunga mawar doang"

Ish, kebiasaan bu'dh

e nih, padahal gua sama kayla cuman temen doang. Tapi si, makin lama sih ya jadi... Akh sudahlah////

*Note:Jaka mulai sini udah pake lu gue, karna yaa... Bisa dibilang jadi terlalu absurd kalo disini pake aku kamu, karna tadi pembukaan jadi pake aku kamu okeh;)

"Yaudah deh nih ya bunga nya, sama bu'dhe juga titip bekelnya si Kayla ya Jak"

"Lah kok Jaka bu'dhe?"

"Udaah kamu anterin aja ke dia, Kayla juga lagi nemenin adek adeknya di taman tuh. Sekalian pdkt gitu Jak"

"Iya... Iya udah deh, iya Jaka anterin 'huh' oya, jadi berapa bu'dhe?"

"Gapapa gratis kok, tapi asal kalo Jaka mau bu'de jodohin sama Kayla tiap hari bu'de kasih diskon deh. Hihihi"

"Jangan diskon doang dong bu'dhe, gratis gituh"

"Hee... Berarti mau dong kalo bu'dhe jodohin sama Kayla? Hihihi"

"Ih udah ah, Jaka berangkat dulu bu'de. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam. Hati hati dijalan Jakaa!"

"Tenang bu'dhe, ayo Kio"

"hehe, Jaka Jaka, kamu sekarang udah tambah dewasa yah. Gak sabar bu'de punya cucuk, haduuuu"

.

.

.

"Hadehh... Tadinya cuman pengen beli kado buat mbah,ini malah jadi nganterin makanan ke Kayla. Hahh... Tapi mayan sih,heh udah ah gua mikirin apaan sih."

Kayla itu temen gua sejak kecil, ya emang bisa dibilang dari gua masih kecil emang dah deket banget sama kayla. karena sekarang kita masih deket banget orang suka bilang kita pacaran, padahal kagak. Emang sih dia tuh kelakuannya sweet banget.

"miaauuw"

"Kenapa Kio? Laper? Kita dikit lagi udah mau sampe taman kok entar aku beliin ikan disana"

"Miaaaa"

.

.

.

"Nah itu tamannya udah didepan kio, hm tapi si kayla dimana ya?"

"Miaaw?"

"Jakaaaa, disini"

Wah bidadari manggil, stop Jaka stop!

"Ah iyah, ini Kay titipan dari bu'de, katanya sarapan buat lu sama yang lain."

"Ah iya, makasih Jaka."

"iya sama sama..."

Gara gara dah lama gak ketemu, dia jadi tambah cantik dah...

"Chup~" Kayla tiba tiba ngenyium pipi gua.

"he, heee... Ngapain Sih nyium nyium???" sontak gua kaget.

"Kenang - kenangan"

Jawab Kayla enteng sambil terkekeh halus, liat dia ketawa aja dah bikin meleleh. //plak //plak sadar Jak

"Hah???"

"Hihihi,enggak enggak, lagian kamu bengong aja,tapi untung berasil, 'kan?"

Ujar Kayla sambil mengedipkan matanya. Hahkk napa dia jadi imut imut banget sih?

"Ya gak digituin juga kali!;-;" geran gua, tapi dihati ada seneng juga tau dah ah.

"Hihihi, iya iya maaf"

"Kak kaylaa... Laper nihh"

"Eh, itu yang lain dah pada mau makan, aku kesana dulu yak"

"Oke deh"

"Miaaaaauuww_-"

"Ah iya, tunggu sebentar ya Kio, aku ke warung situ bentar, kamu tunggu disana aja"

"Miaah~"

"Waa... Kak Kayla, ada kucing"

"Iyah, jangan digangguin dia peliharaannya kak Jaka. Ayo sini makan lagi."

"iya iyaa, huh kak Kayla pelit."

.

.

.

"Nah ini dah ada Kio"

"Miia~"

"Kayla, aku bisa numpang duduk disini dulu kan? Si Kio ini udah kelaperan katanya, hehehe."

"Oh, iya gapapa. Duduk disini aja."

"Oiya Jaka..."

"Iya?"

Kenapa nih Kayla, tumben tiba tiba ngajak ngomong begini?

"Mmm... Gimana yah? Aku cuman mau bilang, kalo aku--"

"KYAAAA, ADA SILUMAAN!!!"

"Hah? Siluman? Apa jangan jangan? Kay tunggu disini AJA yang lainnya, gua mau ngecek disana dulu!"

"Kio, ikut aku!"

Hah, kenapa aku bisa lupa. Taman ini itu dekat dengan sawah tempat mbah bekerja, apa jangan jangan siluman itu berasal dari sana? Ku mohon tidak terjadi apa apa dengan mbah.

"Hosh, hosh, sawah sudah dikit lagi didepan."

.

.

.

"Hah... Hah... Hah... Sawah ini sudah berantakan sekali, mbah, dimana kamu mbah"

"Grrrr... Mraawww..." (Kayaknya sih gitu suara kucing kalo lagi marah).

"Ada apa Kio?"

Sontak, aku langsung lari menuju tempat yang Kio beritahu.

Aku terus menggali semua bebatuan, satu persatu aku melemparnya untuk mencari mbah.

Tetapi hasilnya nihil, yang kutemukan hanya sebuah selendang yang biasa mbah pakai untuk pergi.

"Tidak mungkin, ini semua tidak mungkin"

"Kenapa huhuu kenapa tidak ada seorang pun yang membantunya, APA GUNANYA MEREKA PARA ZODIAC JIKA TIDAK BISA MENJAGA KEDAMAIAN DISINI!"

Aku tidak bisa menghentikan teriakanku, isi kepalaku sekarang campur aduk semua. Kenapa? kenapa semuanya terjadi secepat ini?!

"Huwaaaaaaa...."

Air mataku perlahan lahan mulai keluar, aku sudah tidak sanggup menahannya. Kenapa? Seharusnya tadi aku langsung menuju ke sawah, tetapi kenapa harus mbah yg dibunuh olehnya??!!!

AUTHOR POV

"Huwaaaaaaa...."

Rintik rintik hujan turun deras dan membasahi bagian punggung Jaka.

Sedangkan dibalik hutan ada sesuatu yang sedang mengintainya.

"Jaka, kamu gak apa apa?"

Tiba tiba Kayla mendekati Jaka.

"Kayla, mengapa dia kesini?"

"Kayla jangan kesini! Disini Berbahaya!"

"A-aku hanya ingin memban---"

GRAAAAAA.... Sebuah auman yang kencang dari arah hutan.

seekor monster yang sangat besar, besar badannya kira kira dua kali lipat dari pada sing.

Monster itu langsung mencoba menergap kayla dari belakang.

"Kayla AWAAAAS!!!"

Jaka langsung lari dan mencoba melindungi Kayla.

TRANGG...

.

.

.

.

Penasaran bagaimana kisah selanjutnya?

Apakah Jaka dan Kayla akan selamat?

Atau Kayla akan mati?

Ikuti terus kami di UANG KEJUT!

TO BE CONTINUED.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

jangan lupa, selalu tunggu kehadiran Jaka yah

Jangan lupa tekan tombol Bintang dibawah yaww

Dan share juga ke teman teman kalian,

KEEP RESPECT, AND HAPPY READING.

PAAAAWWW✨✨✨