Tuan Fauzan menatap foto pernikahannya bersama sang istri yang terpajang di dalam kamar. Ia melihat senyuman sang istri yang begitu, indah. Tuan Fauzan benar-benar sangat merindukan sang istri yang sudah 3 hari meninggalkannya untuk selamanya. Humairah mendekati sang ayah dan membawakan sarapan untuk ayahnya.
"Kata Abang Ayah nggak mau sarapan di meja makan… jadi Humairah bawah makanan kesini, sekarang lebih baik ayah makan karena ini sudah jam 09.00 pagi…" ucap Humairah yang duduk di depan ayahnya.
Tuan Fauzan hanya hilang karena hidupnya benar-benar sangat hancur saat belahan jiwanya sudah pergi meninggalkannya. Humairah yang melihat tatapan sang ayah benar-benar sangat hancur dan ia langsung memeluk ayahnya dengan erat. Tuan Fauzan mengusap rambut sang anak, dan mencium pucuk kepala anaknya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com