Setelah sampai di kantor, Hardi, Pak Cipto, dan Yoga tampak sedang rapat dadakan bertiga. Ketiga tampak menyiapkan beberapa berkas-berkas yang sedari lama telah ia siapkan masak-masak. Untuk kemudian, ketiganya terdiam sejenak, sambil memerhatikan bahasa tubuh Meta yang tampaknya ikut panik.
Rahang Yoga tampak mengeras, dia bahkan tak mengatakan apa pun. Dan hal itu berhasil membuat Pak Cipto, dan Hardi panik. Mereka tahu bosnya, tipe orang yang benar-benar memendam apa pun sendiri, irit bicara, bahkan di saat genting seperti ini. Saat yang seharusnya menjadi saat yang membuat Yoga harus menyiapkan mental terbesarnya, untuk melawan Om-Omnya secara nyata. Pertarungan ini, kini sudah mencapai final. Pertarungan yang menentukan kubu mana yang akan gugur saat ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com