"Apa?!"
"Sering-sering aja lo kayak gini, Met. Kan lumayan dapet uang sepuluh juta dengan mudah," imbuh Mbak Tanti.
Meta hanya bisa melongo, sambil memandang ke arah suaminya. Bagaimana bisa suaminya melakukan hal sebodoh ini? Menghamburkan uang hanya untuk membantunya menyebarkan undangan? Ini benar-benar gila!
"Ini namanya pemborosan, Ga. Hampir serratus juta kamu keluarin hanya buat bantuin aku nyebarin undangan? Di saat kedua mempelainyan sendiri aja kayaknya nggak peduli dengan pernikahan mereka," protes Meta.
Yoga langsung menempelkan jari telunjuknya pada bibir istrinya, kemudian dia mendekatkan wajahnya, mengedipkan matanya nakal kemudian dia tersenyum tipis.
"Bagiku, keselamatan istriku jauh lebih berharga dari pada uang yang kukeluarkan saat ini."
"Tapi—"
"Cukup betismu yang terluka, aku tidak mau ada luka lagi di tubuhmu," jelas Yoga tak terbantahkan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com