Siang ini, Meta agaknya bergerak-gerak gelisah dalam tidurnya. Hingga tangannya tampak meraba-raba ranjang, tapi di sisi kanan dan kirinya benar-benar kosong. Spontan dia langsung memgambil posisi duduk, rambut singanya tampak masih awut-awutan dengan kantung mata yang terlihat jelas di wajahnya.
Matanya melebar, terlebih saat tahu kalau di ranjang sudah tidak ada siapa-siapa di sana. Tidak ada suaminya, dan tidak ada ke tiga anaknya.
Apa jangan-jangan, kepulangan bayi kembarnya hanyalah mimpi? Jadi Rayan semalam tetap tidur di kamarnya seperti biasa? Tidak… tidak mungkin, Meta yakin itu tidak mungkin, karena dia melihat botol bekas susu, dan box bayi ada di samping ranjangnya. Jadi, di mana gerangan ketiga bayinya berada? Apakah bayinya diculik orang? Karena mengingat bayi-bayi itu adalah anak dari seorang bos besar yang memiliki banyak musuh seperti Prayoga Mahardika.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com