"Maaf, Maaf, Pak!" kata Hardi, yang langsung mundur karena wajahnya nyaris bertemu dengan wajah Yoga.
Yoga tampak menghela napas panjang, kemudian dia memijat pelipisnya yang sakit karena tingkah dari sahabatnya itu.
"Sebenarnya siapa yang mengatakan jika aku akan memecatmu?" tanya Yoga pada akhirnya.
Hardi, dengan mimik wajah sedihnya, langsung menarik ujung dasi Yoga, yang berhasil Yoga tampak kesusahan napas dibuatnya.
"Ya saya sendiri, Pak. Karena saya tidak pernah mendapatkan tugas penting lagi sekarang. Bapak selalu merahasiakan semua hal. Bahkan masalah utusan tadi, kenapa saya tidak tahu sama sekali, Pak? Saya ini tangan kanan Bapak, kalau saya tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan saya, lalu saya harus jadi apa, Pak? Bukankah sudah pasti kalau saya akan Bapak pecat dari perusahaan ini?" kata Hardi lagi, yang seperti seorang istri yang sedang merajuk pada suaminya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com