Mendengar sindiran Andrew Wibowo agaknya tersenyum kecut, kemudian dia tampak berdiri dan memunggungi Andrew juga anaknya.
"Tapi, bisnis yang tidak dilandasi hubungan pertemanan biasanya juga sangat rapuh, Pak Andrew. Rapuh dalam pengkhianatan dan rapuh dalam hal saling tikam," timpalnya.
Andrew tertawa, pun dengan Wibowo seolah keduanya memang benar-benar tidak bisa bekerja sama sama sekali. Namun demikian, Wibowo agaknya tak mau ikut campur semakin dalam dengan mereka berdua, lebih baik dia menyingkir dari pada menjadi sok tahu kemudian malah mengakibatkan sebuah pertengkaran yang tak terhindarkan.
Wibowo pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya, tapi Manuel tampak sedang membuntutinya dari belakang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com