Yoga agaknya tampak canggung, bagaimana tidak. Memakai sweeter seperti ini di kantor dan menjadi bahan tatapan lapar oleh para karyawannya. Sesekali Yoga berdehem, pura-pura jika di tempat yang dia lewati tidak ada manusia atau siapa pun juga. Dia harus fokus berjalan, sebab jika tidak dia akan merasa malu bukan main dengan sweeter pink bergambar beruang imut di dadanya. Sungguh sebuah benda yang menghancurkan harga dirinya secara nyata, dan Yoga tidak bisa untuk tidak merasa malu karena ini. Harga dirinya sudah hancur-lebur dengan sangat nyata. Andai, andai bukan karena istrinya. Pastilah Yoga dengan senang hati menolak tawaran konyol ini. Atau jika tidak, dia akan melempar sweeter ini dengan sangat sempurna atau malah membakarnya sampai hangus menjadi abu.
"Sayang?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com