Setelah pulang dari acara yang sangat panjang, dan melelahkan, Meta, dan Yoga akhirnya sampai di apartmenen. Yoga yang membawakan tas Meta pun kini sedang memandang wanitanya. Tangannya, masih dengan setia menggenggam tangan wanitanya. Tak akan dibiarkan lagi, tangan ini pergi untuk kedua kalinya. Tak kan dibiarkan lagi, tangan ini lepas dari genggamannya. Dia tidak akan pernah memberik kesempatan siapa pun, untuk membuat Meta jauh darinya, apa pun akan dia lakukan untuk membuat Meta tetap menjadi miliknya. Apa pun itu, meski harus melawan takdirnya sendiri.
"Jadi, kita akan pulang?" tanya Yoga, pandangannya masih kepada wanitanya. Bahkan ia tak berkedip sekalipun, bahkan dia tak berpaling sedetikpun. Pandangan penuh rindu, dan cinta yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Pandangan yang bahkan Tuhan sendiri akan tahu jika Yoga adalah sang pecinta yang sesungguhnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com