Meta tampak mengulum senyum, kemudian dia mengangguk dan berjalan cepat sampai menubruk suaminya. Mendekap suaminya dengan sangat erat sampai dia menciumi wangi parfum suaminya yang bahkan nyaris tak hilang itu.
"Ngapain sih sampai larut gini, kan aku nggak bisa tidur karena nungguin kamu pulang," rajuk Meta pada akhirnya. Yoga tampak terkekeh, kedua tangannya sudah merengkuh tubuh istrinya dengan sangat erat.
"Tadi aku menemani Hardi di kantor, Sayang. dia benar-benar terpuruk, dan aku hibur dia agar dia mau pulang," jelas Yoga. Mengecup puncak kepala istrinya dengan sayang.
Padahal, Yoga sudah memberitahu Meta, jika dia akan pulang terlambat. Tapi, namanya juga istrinya. Seberapa sering dia memberitahu, istrinya akan selalu merajuk jika dia pulang terlambat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com