Seperti Yeu Xinluo, Saidi juga berbaring di atas matras. Walaupun dia tidak lelah, tapi melihat Yue Xinluo yang bernapas dengan terengah-engah itu membuatnya merasa tidak tenang dan tidak bisa bersantai. Dia merasa sangat terkejut saat ini. Jika awalnya dia tidak meremehkan Yue Xinluo, maka akhirnya tidak akan menjadi seperti ini. Namun, dia sama sekali tidak menyangka bahwa gerakan Yue Xinluo bisa secepat itu.
Saidi sendiri sudah mendapatkan pelatihan di markas sejak kecil. Saat berusia 16 tahun, dia sudah dikenal sebagai pembunuh wanita Eropa. Tapi saat ini, Yue Xinluo yang baru saja berlatih di dalam markas selama dua setengah tahun, sudah bisa menyeimbangi kekuatannya. Walaupun tadi dia memang sempat meremehkannya, sehingga Yue Xinluo memanfaatkan hal itu, tapi dia tetap saja sangat terkejut. Tidak hanya itu, dia harus mengakui bahwa tenaga Yue Xinluo ternyata besar dan kuat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com