[Dalfi WinRun. Lvl 4 (100/500)
Class; Warrior Trainee
HP; 260/260|MP; 260/260|SP30/30
Strength;5/25 fisikal damage|Agility3| Intelegent;3/60| MP Defense; 3/60 HP|Endurance; 3/30SP|Wisdom;3/30 Magical damage
Poin bebas; 20
Talent; Master of Leveling Up
Item; Pedang pemula
Skill; Straight Cut, Stab, Cut Head, Torso Slash, Cross Slash]
Satu jam setelah pembuatan karakter, Fidal meninggkat empat level dan mendapatkankan lima skill, jauh lebih cepat dari rata-rata.
Dari catatan rekor yang ada, pemain tercepat yang mencapai level 10 dan melanjutkan peningkatan tier Class membutuhkan 14 jam.
'open stats'
[Strength;5/25 fisikal damage|Agility;3|Intelegent;3/60|MP Defense;3/60 HP|Endurance; 3/30SP|Wisdom;3/30 Magical damage
Poin bebas; 20]
Quest selanjutnya dikatakan sebagai sparing, Fidal merasa statsnya terlalu rendah dan berfikir untuk menambahkan statsnya sesuai yang dia rencanakan, untuk setiap 10 stats dia akan menambahkan Str dan Agil masing-masing tiga, sisa poinnya dibagi rata keempat atribut lainnya.
Terlebih lagi Fidal merasakan tatapan persaingan dari orang-orang disekitarnya yang membuatnya waspada perihal sparing nanti, stats dan kemampuannya yang rendah membuatnya merinding membayangkan dipukuli bergilir dengan pedang kayu oleh orang-orang dengan postur tinggi kekar berotot yang mengayunkan pedangnya tanpa ampun.
'brrrrr, ngilu bayanginnya' Fidal menggerakkan jarinya pada tanda plus pada setiap atribut dan melihat deskripsi pada lima skill yang baru dia dapat, 'open skill'.
[Stab lvl 1(0/100) ; menusuk musuh dengan ujung pedang.
Grade; trainee
Efek; 70dmg + 150% Str
Cost; 15MP CD; 7dtik]
[Straight Cut lvl 1 (0/100) ; memotong secara vertikal dari atas kebawah.
Grade; trainee
Efek; 125dmg + 135% Str
Cost ; 35MP CD; 15Dtik]
[Cross Slash lvl 1 (0/100) ; menebas secara diagonal dari bahu ke pinggang.
Grade; trainee
Efek; 85dmg + 125% Str
Cost; 20MP CD; 7Dtik]
[Torso Slash lvl 1 (0/100) ; membelah dua torso secara horizontal.
Grade; trainee
Efek; 115dmg + 130% Str
Cost; 30MP CD; 15Dtik]
[Cut Head lvl 1 (0/100) ; menebas ke dan dari arah leher.
Grade; trainee
Efek; 250dmg + 175% Str
Cost; 50MP CD; 25Dtik]
[Level skill bisa ditingkatkan dengan dengan menggunakan skill, dengan setiap penggunaan memberikan tujuh poin pengalaman, membunuh monster menggunakan skill memberikan 20 poin pengalaman]
[Kamu memiliki lima skill pedang pemula, tingkatkan hingga level maksimal dan dapatkan Novice Sword Mastery]
Deskripsi skill muncul didepannya, dengan efek dan cara meningkatkan level skill.
Hal ini juga kenapa Fidal tertawa terbahak-bahak dan terdiam lama diawal kemunculannya di desa pemula, talent Class SS nya sangat serbaguna, exp dibutuhkan pada banyak hal dan talentnya mengkalikan sepuluh pada setiap exp yang didapat, tidak terbatas pada meningkatkan level karakter saja.
+6str +6agil +2def +2int +2end +2wisd
Stats bertambah dan Fidal merasakan tubuhnya semakin ringan dan kuat, Fidal berdiri dari duduknya, meregangkan tubuh, melakukan shadow striking untuk membiasakan diri dengan peningkatan statsnya.
"Bagiamana dengan tubuhmu? Apakah kamu siap?"
"Hebat, tentu saja" Fidal menengok kearah Saddo yang menyapanya.
"Baiklah, tugasmu selanjutnya sangat sederhana, kamu hanya harus bertahan selama tiga menit melawan prajurit yang aku latih, tidak perlu menang"
[Dapatkan Quest]
[Sparing]
[Terima]
[Yes/No]
Yes
[Quest; Sparing
Deskripsi; Saddo menyuruhmu sparing dengan prajuritnya
Tujuan; bertahan selama tiga menit
Reward; 50exp, item warrior]
"Baik, aku siap" saut Fidal memperhatikan lawannya, pria berambut merah dengan tinggi badan yang sedikit lebih pendek darinya.
"Baiklah, BUAT LINGKARAN" Saddo berteriak keras dan prajurit yang sedang berlatih dilapangan berkumpul membuat lingkaran dengan Fidal dan lawannya berada ditengah, "peraturannya sederhana, pertarungan akan terus berlanjut hingga ada yang menyerah atau tidak bisa melawan lagi".
Fidal dan lawannya, Npc1, berhadap-hadapan, saling menatap dengan intimidasi, memasang kuda-kuda, menunggu aba-aba mulai dan bersiap menyerang.
"BERSIAAP!!!"
"Noob, biar aku mengajari seperti apa prajurit yang sebenernya" ejek lawannya dengan nada menghina.
"Hahh? Kamu bahkan tidak bisa lulus dari kelas pelatihan, dan ingin menang melawanku? Mabok apa gimana itu otak?" Jawab Fidal dengan wajah datar, seolah yang diucapkannya bukanlah hinaan.
"Bajingan!!! Instruktur, ayo mulai pertandingannya!!"
"Baiklah, PERTANDINGAANN MULAI!"
Npc1 berlari sambil mengayunkan lebar dengan pedang kayunya yang menyerang langsung kearah rusuk.
"Lambat sekali" hina Fidal sambil mundur selangkah menghindari serang yang datang, "seperti inilah serangan yang seharusnya" lanjut Fidal lalu mengangkat tinggi pedang kayunya dan menghantamkannya ke bahu Npc1.
Sbeeuuutt.. TAAAKKKKK...
Arggh... bukk
Suara ayunan pedang, benturan pedang dan daging, teriakan kesakitan Npc1, dan suara tubuhnya yang jatuh pingsan ketanah memenuhi ditelinga semua prajurit yang menonton.
"Sudah begitu saja?" Kata Fidal dengan gestur tubuh meremehkan, "kenapa belum diumumkan pemenangnya? Apakah aku harus melanjutkan memukuli orang yang sudah pingsan?".
"Ya PEMENANGNYA DA.."
"Sebentar!!!! Tunggu sebentar!!"
"Haaah? Kenapa?" Saddo melirik dengan tidak senang kearah orang yang mengintrupsi kata-katanya, "apakah kamu keberatan?".
"Hughh... Tidak, maksud ku tentu saja aku keberatan", jawab orang itu dengan tergagap merasakan pandangan dari Saddo, "dia hanya yang terlemah dari kami semua, jadi belum bisa dianggap menang".
"Hmm, bagaimana menurutmu?" Saddo bertanya ke Fidal.
"Itu diluar kesepakatan awal, kamu hanya menyuruh ku sparing, lalu memilih prajurit secara acak yang ternyata sangat lemah" Fidal menjawab santai mengabaikan pandangan orang-orang disekitarnya, "itulah kenapa setelah melihat serangan pertama tadi, aku langsung menyelesaikan tanpa membuang waktu, jadi aku tidak mau mempedulikan ini, siapa tau semua prajurit disini sama lemahnya dengan orang yang kamu pilih tadi"
"Apa maksudmu, bajingan?!!! Apakah kamu meremehkan kami"
"Aku tidak meremahkan kalian, karena kalian tidak cukup layak untuk diremehkan".
"Jaga kata-kata mu sialan" balas pria itu sambil mendorong Fidal hingga jatuh ke tanah.
"Whooo.. whooa, santai bung" Fidal terkekeh dan berdiri, "Instruktur, berikan aku hadiah quest"
"Okee" Saddo menjawab dan menjetikkan jarinya.
[Quest selesai]
[50(500) exp]
***Ding***
[Level Up]
[+25 HP/MP]
[+5 poin bebas]
"Juga, reward itemnya" lanjut Saddo sambil memberikan Armor berwarna perak ke arah Fidal.
"Terima kasih, kalau begitu aku pergi" Fidal memasukkan Armor kedalam inventorinya dan berjalan pergi.
"Yah apa maksudnya ini?" Fidal mengerutkan kening dan melirik ke orang-orang yang tidak mau membuka jalan untuknya.
"Hey, suruhmu orang-orang minggir!" Teriak Fidal kepada Saddo yang hanya membalasnya dengan mengankat bahu, "urghh, okee,, okee, karena kalian orang-orang lemah sangat ingin dipukuli, ayo kita buat kesepakatan".
"Apa maksudmu? Kesepakatan? Bukakkah kami hanya tinggal mengeroyok mu disini? Hahahaha"
Pria itu, NPC2, tertawa bersama teman-temannya, tanpa menyadari ucapanya hanyalah gigitan pada umpan yang dilemparkan Fidal.
'kena kau' gumam Fidal dalam hati, "Arrkkkhh, menjengkelkan sekali" ucap Fidal mengacak-acak rambutnya seolah jengkel, "hey instruktur, aku tau orang-orang yang kamu latih sangatlah lemah, tapi aku tidak tahu mereka juga sebodoh ini, apa kamu tidak bisa mengajarkan dengan benar".
"Apa maksudmu menghinaku juga, Dalfi?"
"Tentu saja!!! Aku menghinamu!! Apa yang selama ini kau ajarkan hingga orang-orangmu berani mengatakan 'mengeroyok ramai-ramai', apakah kamu tidak pernah mengajarkan Kode Etik Seorang Ksatria?!!!?! Haahh?!! Aku tanya kepadamu?!!"
"Yahh.. itu.."
"Nah itu, benar kan!!! itulah kenapa orang yang kamu latih tidak berguna!! Bahkan pedoman dasar saja tidak tau" potong Fidal pada jawaban Saddo.
"Kalian semua, biarkan aku mewakili instruktur kalian, Saddo, mengajari beberapa poin Kode Etik Seorang Ksatria" ucap Fidal dengan serius menunjuk orang-orang disekitarnya menggunakan pedang lalu menancapkan pedangnya ketanah, "Seorang ksatria harus memiliki rasa hormat pada dirinya sendiri", Fidal melihat ekspresi orang-orang yang mengelilinginya sebelum melanjutkan ucapannya,"Pertarungan antar ksatria harus dilakukan dengan adil dan penuh kehormatan".
"Itu dua poin dari sekian banyak Kode Etik yang ada, dan kalian tidak bisa menerapkannya" lanjut Fidal dengan nada kecewa, "walaupun aku tahu kalian terlalu tidak berbakat dan terlalu lemah, bahkan dengan sepuluh kali kehidupan untuk bisa mencapai tingkat Ksatria, paling tidak terapkan rasa hormat seorang ksatria dalam jiwa dan raga kalian".
Saddo mendengarkan ocehan Fidal dan melihatnya mengkuliahi anak didiknya dengan mengerutkan kening, "oke, okee, cukup, langsung saja keintinya".
Fidal tersenyum lebar dari telinga ke telinga mendengar perkataan Saddo, "Intinya begini...".