Kupandang wajahnya dinginnya sementara jantungku mulai berdebar tidak karuan. Tapi aku berusaha mengendalikan ekspresi wajahku agar tetap netral. "Aku tidak mengerti..." balasku perlahan. "Mengapa kau mengatakan aku hanya berpura-pura kehilangan ingatan?"
Salah satu sudut bibirnya terangkat sedikit, senyuman dingin dan pandangan mencemoohnya tertuju padaku. Ini adalah pertama kalinya Alexei memandangku seperti ini, pandangan yang biasanya hanya ditujukan untuk para bangsawan Volder di kerajaan ini. Melihatnya membuatku ingin bergidik.
"Seharusnya aku yang menanyakan hal itu padamu," gumamnya sambil memangku dagunya di salah satu tangannya. "Tapi kelihatannya kau masih ingin bermain-main denganku..."
Kupaksa diriku untuk tersenyum lalu aku menggelengkan kepalaku, masih berpura-pura tidak mengerti. "Maaf, Alexei, sepertinya kau salah paham—"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com