Chapter 176

Aku menghubungi Dad kembali saat part timeku hampir selesai. Ternyata besok Ia akan datang ke kota ini untuk makan siang denganku. Aku tersenyum sendiri sambil membereskan toko sebelum menutupnya. Hanya Dad yang sanggup menempuh perjalanan sejauh tiga ratus dua puluh kilometer hanya untuk mengajakku makan siang.

Pukul tujuh tepat aku mulai menutup toko buku. Di luar langit sudah mulai gelap dan wajah lelah orang-orang yang baru pulang kerja terlihat berlalu lalang di luar. Aku berdiri sejenak di depan pintu toko buku sambil memandangi daun daun dari deretan pohon di pinggir jalan yang masih berguguran ketika tertiup angin malam. Malam ini bahkan lebih dingin dari pagi tadi, kuhembuskan nafasku yang kelihatan seperti berasap lalu mengusap ujung hidung agak memerah karena dingin.