Di Luar bangunan, kai dan sword master melihat bogan sedang melakukan pertarungan dengan pemain lain. pemain tersebut mengenakan tombak sedangkan bogan hanya mengenakan tangan kosong. pertarungan keduanya tidak seimbang meskipun pemain menggunakan senjata. hal tersebut bisa dilihat dari bagaimana bogan membully pemain tersebut.
"Sepertinya bogan sedang bersenang-senang" ucap kai seraya melihat ke arah mereka, lalu melihat ke arah sword master "Apa yang akan kita lakukan sekarang ?"tanyanya.
"Apakah kita akan kembali berburu ?" Sword master menjawab dengan pertanyaan.
"Tidakkah kau merasa bosan ?" Tanya kai kembali.
"Yang membuatku bosan adalah musuhnya, bukan pertarungannya."
"Aku juga begitu, kenapa kita tidak mencari quest yang menarik ? nanti kita akan berhadapan dengan monster yang berbeda."
Sword master melihat ke arah bogan dan pemain. pertarungan mereka tidak berlangsung lama, setelah menghindari ujung tombak pemain, bogan memegang tombak tersebut dan menarik pemain ke arahnya. dia menendang kepala pemain dengan kuat membuatnya terlempar jauh. meskipun bogan hanya seorang prajurit biasa, dia tetaplah seorang prajurit. dia tidak akan segan-segan dengan untuk menghajar pemain yang mengikuti tes.
"Boleh juga, aku penasaran dengan quest di dalam game" ujarnya Sword master mulai bersemangat sekaligus penasaran.
Kai tersenyum mendengar perkataan sword master, meskipun sword master sudah setengah baya dan bersikap bijaksana dan dewasa, terkadang dia juga seperti anak-anak yang sangat senang dengan hal baru dalam game apalagi bagian bertarung, dia sangat menyukainya.
Kai melihat ke arah bogan yang sedang bicara dengan pemula lalu berkata "Mari tanya bogan mungkin saja dia tahu seseorang yang punya sebuah quest untuk kita."
Kai dan sword master berjalan ke arah bogan..
"Sepertinya kau baru saja mematahkan semangat seseorang" seringai kai.
"Apa yang kau katakan, Kau tidak akan lulus tes dengan hanya kemampuan, kau butuh sesuatu seperti mental baja untuk bisa lulus. jika begitu saja patah semangat, lebih baik berhenti dan menjadi petani saja" ujar bogan dengan suara lantang yang penuh dengan semangat.
Meskipun dia baru saja di kalahkan oleh kai dan sword master dia tidak terlihat kesal sama sekali, malahan dia terlihat penuh semangat tidak seperti biasa yang terlihat dengan wajah malas dan mengantuk.
'Sepertinya dia melepaskan stressnya ke pria tadi, pria yang malang' ucap kai dan sword master dalam hati.
"Baiklah aku hanya bercanda, ada satu hal yang ingin aku tanyakan padamu, apa kau tahu seseorang yang membutuhkan bantuan ?"
"Bantuan ? hmm.. sepertinya aku tidak tahu" gumam bogan sambil berpikir.
"Begitu ya? Ya sud..."
"AH..!"
Sebelum kai dapat melanjutkan perkataannya bogan tiba-tiba berteriak.
"Aku tau seseorang yang mungkin bisa memberimu misi"
"Benarkah ?"
"Ya, aku punya seorang teman di squad pengintai dan semalam dia menggerutu tentang sesuatu, mungkin saja dia membutuhkan bantuan. ikuti aku"
Kai dan sword master mengangguk dan mengikuti bogan.
Kai tidak percaya bahwa dia dengan mudahnya bisa mendapatkan quest. karena di WoW tak ada tanda dari npc apakah mereka memiliki quest atau tidak, maka agak sulit mencari quest karena kau harus berbicara dengan beberapa npc sebelum kau bisa mendapatkan quest dan itupun belum tentu quest yang bagus.
Untuk mendapat quest pemain harus punya mata yang jeli untuk melihat npc, jika npc terlihat seperti dalam masalah, mungkin dia memiliki quest, tapi meskipun begitu pemain tidak langsung bisa mendapatkan quest hanya karena adanya kesempatan. karena para npc di WoW tidak diciptakan menjadi orang bodoh yang gampang percaya pada orang lain. apa lagi orang itu adalah orang asing.
Pemain harus membangun pertemanan dengan npc atau mendapatkan rekomendasi agar bisa mendapatkan quest.
Bagi kai untuk mendapatkan rekomendasi dari bogan, mungkin karena dia mengalahkannya.
Kai dan sword master berjalan mengikuti bogan dari belakang menuju salah satu bangunan di dalam training hall.
'Ini adalah quest yang berhubungan dengan prajurit kerajaan, pasti questnya cukup bagus' ucap kai dalam hati sambil menatap kedepan.
"Oh.. ya, aku akan memberikan sedikit informasi pada kalian berdua sebagai tanda hormat karena telah mengalahkan ku" bogan yang sedang berjalan melirik kebelakang dan kembali menatap kedepan "Jangan hanya karena kalian telah melewati tes training hall kalian bisa bersantai-santai, sebaiknya kalian mempersiapkan diri dengan matang karena sebentar lagi mungkin akan ada peperangan"
"APAAA.. ? PERPERANGAN ?" teriak kai dan sword master bersamaan.
"Shh.. jangan teriak, aku bisa kena masalah nanti" ucap bogan dengan panik sambil meletakkan jarinya di mulut dan melihat sekeliling.
Kai dan sword master terkejut mendengar perkataan bogan.
"Huff.." Melihat tak ada orang di sekeliling bogan menghela nafas." Ini masih belum pasti tapi melihat gerakan dari pasukan pengintai dan juga rumor yang beredar, sepertinya ada kemungkinan besar itu akan terjadi"
"Tapi apa alasannya ? bukankah sekarang kerajaan terlihat damai ?" tanya kai penuh keraguan.
"Sekarang benua malaka sedang kacau, meskipun kerajaan dalam keadaan damai itu tak mengubah fakta bahwa perebutan tahta masih berlangsung dan perang bisa terjadi kapan saja"
"Tapi itu tak masuk akal" ujar sword master.
"Begitulah cara kerja dunia ini" jawab bogan singkat.
Mendengar perkataan bogan, kai hanya diam dan mengikuti bogan dari belakang sambil berpikir.
'Hei hei.. game baru saja dimulai dan keadaannya sudah mulai memanas ? bahkan jika terjadi perang, apakah para pemain akan ikut dalam perang atau tidak ? dan bahkan jika ikut apakah pemain hanya akan jadi umpan ? tidakkah para GM memberikan waktu bagi para pemain untuk beradaptasi ? apa-apaan situasi ini ?' kai penuh dengan tanda tanya dengan bagaimana jalur game berjalan.
'Yah tidak masalah mau itu perang atau apa, asalkan itu menarik dan punya sensasi, semuanya tak masalah hehehe....' Kai tertawa dalam hati senang dengan kekacauan yang akan terjadi.
Kai berpikir apakah dia harus berpisah dengan kelompoknya sekarang dan bergabung dengan guild untuk mempersiapkan masa depan. atau dia akan menaikkan levelnya lebih tinggi dan bertemu mereka nanti. lagipula bertemu anggota guildnya tidak harus buru-buru.
Awalnya alasan kai ingin bertemu anggota guildnya agar mereka bisa berburu bersama. karena anggotanya memiliki kemampuan yang tinggi, berburu akan lebih mudah bersama mereka. tapi dengan anggota kelompoknya yang sekarang, dia pikir itu cukup untuk berburu lebih lama di daerah kota harpen. tapi yang membuat kai khawatir adalah antonio, tanpa bantuan guild mungkin dia akan kesulitan untuk mendapatkan material kelas tinggi yang bisa dijual. dan itu akan menghambat pertumbuhan guild mereka di WoW.
'Sepertinya aku harus berbicara dengan ryu' pikir kai.
Kai melihat sword master sedang dalam lamunan, dia hanya tersenyum dan membuang pikiran tidak penting lain.
Baginya, game itu untuk dinikmati meskipun hasilnya buruk dan dia akan mati sia-sia atau mati berulang kali, itu tidak masalah karena selama itu mempunyai sensasi dia akan menikmatinya, bahkan jika sensasi itu adalah marah, frustasi, dan putus asa. tetap saja itu adalah sebuah sensasi yang bisa di rasakan melalui hati yang sudah retak.
Kai akhirnya sampai di sebuah bangunan yang panjang dan melingkar membentuk seperti huruf U. Di dalam bangunan tersebut banyak pria yang sedang duduk sambil mengobrol satu sama lain, mereka mengenakan pakaian yang sama dan memiliki level yang mungkin kurang lebih setara dengan bogan.
Kai dan sword master mengikuti bogan menuju salah satu ruangan. ketika menuju ruangan tersebut banyak orang yang menyapa bogan dengan senyuman bahkan ada beberapa yang mengajaknya duduk untuk minum.
Bogan membalas sapaan semua seorang dengan senyuman dan candaan.
'Sepertinya dia cukup populer di kalangan prajurit' Gumam kai.
"Hei, apakah gio ada di dalam ?" tanya bogan pada salah satu prajurit yang berada di dekat ruangan.
"Ya.. dia baru saja datang"
"Oke" jawab bogan tanpa basa basi dan langsung memasuki ruangan dimana gio berada. kai dan sword master pun mengikuti bogan ke dalam. mereka berdua melihat sekeliling dengan rasa penasaran. dan tidak hanya mereka berdua, bahkan para prajurit juga memandang mereka dengan rasa penasaran.
Ruangan yang bogan masuki, memiliki ukuran yang cukup luas dengan sepuluh tempat tidur yang berbaris panjang dan menghadap satu sama lain dengan lima baris di satu sisi dan lima baris di sisi lainya.
Di dalam ruangan, tersebut terdapat tiga pria yang sedang mengobrol satu sama lain. pria tersebut berambut coklat dan hitam dengan kulit yang sama yaitu putih agak kecoklatan.
Bogan datang menghampiri mereka dan memanggil gio sambil menyapa pria lain. setelah berbincang sebentar, bogan pun memanggil kai dan sword master dia mngenalkan mereka berdua pada gio.
"Ini adalah dua pria yang baru saja lulus tes, mereka sedang mencari misi untuk dilakukan. karena semalam kau menggerutu tentang sesuatu, aku membawa mereka kesini untuk membantumu."
"Kebetulan sekali, kami sedang membahas masalah itu juga, tapi meskipun kau yang membawa mereka kami tak bisa menerimanya begitu saja, kami perlu tahu kemampuan mereka karena misi ini cukup penting untuk kami dan jika mereka gagal akan sulit untuk menyelesaikannya kedua kali."
"Tidakkah kau dengar mereka baru saja lulus tes ? soal kemampuan aku yang akan menjamin mereka"
"Meskipun kau bilang begitu tetap saja kami membutuhkan bukti. sedikit tes kecil tidak masalah bukan ?"
"Baiklah.. !! jika kau bersikeras"
"Maaf soal itu kawan, Tapi ini perintah dari atasan dan kami tak boleh melakukan kesalahan hanya karena sebuah pertemanan. Tugas adalah prioritas ketika kau adalah seorang prajurit"
"Tak masalah bro"
Pria yang berbincang dengan bogan, gio. dia melihat ke arah kai dan sword master lalu berkata. " Kami perlu mengetes kemampuan kalian jika kalian ingin membantu kami, apakah itu tak masalah ? sebagai gantinya kami akan memberikan kompensasi untuk tes kecil ini jika kalian berhasil"
"Tak masalah" jawab kai dan sword master pun mengangguk.
"Baiklah kalau begitu, kalian berdua pergilah ke arah barat laut menuju bukit nebulo, di kaki bukit tersebut ada goblin yang sering menyerang penduduk. bunuhlah mereka dan bawa telinga mereka sebagai bukti. apa ada pertanyaan ?"
DING.