webnovel

Jalan Jalannn

"Vika!! Cepetan!!" teriak Elvin dari depan, ini sudah jam 6 sore, waktunya mereka berangkat

"Iya bang, bentarrr" jawab Vika dari kamarnya

"Gue tinggalin lu ya!" balas Elvin

"Bentarrr" timpal Vika

Beberapa detik kemudian, ia pergi ke depan menyusul abangnya

"Lama banget!" seru Elvin

"You're beautiful Vik" seru Ethan memuji adiknya

"Tengkyu bro" Vika tertawa manis

Mereka pergi, meninggalkan rumah itu

Hah? Mereka naik apa? Mobil tentunya. Darimana? Asal klean semua tau, mereka tuh udah sukses semua walaupun masih umur 16 ama 20 an, ketiga cowok itu membangun perusahaan mereka sendiri dari SMA kelas 3, sementara Vika adalah penulis profesional

Sesampainya disana, Vika hanya diam mengikuti ketiga abangnya dari belakang

"Woah...ganteng banget..." itu yang didengar Vika dari beberapa gadis disana yang lagi hang out dengan teman temannya, banyak yang mengambil gambar abangnya, kemudian berseru

"Ihhh, siapa sih? Ganggu banget tuh cewe, caper kali ya?" seru seseorang di antara mereka

Ada juga yang mengatakan begini

"Wuihh, siapa sih? Tuh cewek cantik banget" seru beberapa orang, cowok tentunya

Tiba-tiba, seseorang menepuk pundak Vika

"Permisi, boleh foto bareng?" tanyanya, ternyata seorang cowok

"Ah...i-iya" seru Vika sambil memberikan senyum manisnya

Setelah cowok itu pergi, ia menyusul abang abangnya, namun ia melihat hal yang menyebalkan. Beberapa cewek meminta ketiga abangnya untuk fotbar, Vika dengan wajah cemberutnya berlari dan menarik mereka bertiga

"Sorry, mereka udah punya pacar, dan pacarnya gak mau berbagi" seru Vika memperlihatkan senyum setannya kali ini

Terlihat di belakang sana, mereka mengumpat

Setelah berjalan menjauh, Elvin angkat bicara

"Gue gak punya tuh?" seru Elvin

"Bacot" balas Vika

"Gak boleh gitu donk? Bukannya kamu tadi juga fotbar sama cowok lain?" seru Evan

"It's different" timpal Vika

"Mau kemana?" tanya Ethan

"Tergantung, ini yang bayarin siapa?" tanya Vika sambil tersenyum lebar melihat ke arah ketiga abangnya

"Gue yang bayarin lo" jawab Elvin

"Good, cuz I want to buy something expensive" serunya

"Enggak, maksimal 100.000 buat lo hari ini karena lo udah ganggu gue buat dapetin cewek cantik yang tadi" seru Elvin

Woah...dia gak pernah bilang cewek mana pun cantik tuh? Bahkan adiknya sendiri pun tidak pernah, Vika memberhentikan langkahnya dan membalikkan badannya

"Siapa?" tanya Vika dengan api membara disekitarnya

"Oh my God, you die bro..." batin Ethan

"Kepo" jawab Elvin memalingkan pandangannya

Vika menarik kerah baju yang dipakai Elvin

"Siapa?" tanya Vika sekali lagi

"Vika, ada banyak orang disini, jangan macam macam" seru Elvin

Vika melepas genggamannya

"Sini sini" seru Ethan yang tidak ingin ada pertengkaran terjadi di tempat itu, jadi ia menarik Vika ke sampingnya

*tringgg (anggaplah suara telepon berdering)

Suara dari saku Ethan, ia mengambil sebuah hp, hp milik Vika, disana tertera nama Dimas

Vika dengan spontan, melihat ke belakang, ia menemukan Dimas, bersama...seorang cewek

Dimas melambaikan tangannya, mengisyaratkan agar Vika ke arahnya. Vika berlari, kemudian menyapanya

"Halo" seru Vika sambil tersenyum

"Siapa sayang?" tanya gadis itu

*krekkk (suara hati Vika yang patah)

"Kak please, stop call me like that, Vik, kakak gue, Rara, kak, temen yang bakal jadi pacar gue, Vika" seru Dimas memperkenalkan keduanya

"Oh kakaknya..." batin Vika yang tidak mendengar kalimat terakhir Dimas

"Oh, calon adik ipar gue?" seru Rara sambil menjulurkan tangannya

"Hah? Enggak kok kak!" balas Vika sambil menjulurkan tangannya pula

"Masih malu malu yak, santai aja sama gue" seru Rara

"Lo sama abang lo Vik?" tanya Dimas

"Hmmh, kamu disini jalan sama kak Rara?" tanya Vika balik

"Kagak, asal lu tau ye, ni anak tuh laknat banget, dia minta gue nganterin dia buat nemuin pacarnya karena sok jaim nolak dijemput pacarnya dan nanti bakal ninggalin gue pas dia udah jalan ama pacarnya, laknat kan?" jelas Dimas cepat dan agak blak blakan

"Hahah, gak sopan banget lu jadi adek" seru Vika

"Tapi bagus kan? Kalian bisa jalan bareng" usul Rara

"Oh iya! Yes! Akhirnya jalan ama lu Vik!" seru Dimas sambil menepuk tangannya

"Yee, sama aja lu kambing, ngajak gelut juga lu ya, eh, itu dia, gue pergi dulu yaa, bye bye adik iparr" seru Rara sambil pergi berlari ke arah pacarnya yang mencari dirinya

"Apaan sih Mas? Gue gak suka ama lu ya!" jawab Vika pura pura ngambek

"Lo gak bisa bohong Vik, lagipula serius lo gak mau sama gue?" goda Dimas

*plak

Pukulan sedang mendarat di lengan Dimas

"Ya gue mau mau aja sih...tapi abang gue..." seru Vika melihat ke arah abangnya

"Huft...yaudahlah, ayok" seru Vika menarik tangan Dimas

"Bang! Dimas ikut jalan ya?" tanya Vika kepada ketiga abangnya dengan senyumnya yang ceria itu

"Enggak" tekan Elvin

"Gak nanya sama lu!" jawab Vika, ia masih ngambek perihal yang tadi

"Gue bilang enggak berarti enggak" tegas Elvin

"Yaudah aku jalan ndiri ama dia, bye" seru Vika sambil menarik lengan Dimas menjauh dari saudaranya

"Vika" seru Elvin penuh penekanan

"Jangan pikir gue bakal ngikutin kata kata lo ya!" seru Vika melihat ke arah Elvin

"Dimas" seru Elvin

*deg

Jantung Vika berdetak cepat

"Vik?" Dimas merasakan tangannya digenggam lebih erat dari sebelumnya

"Jangan" seru Vika

"Vika" kali ini Evan yang memanggil

"Sini, Vika" Ethan menyambung

"Mh.." Vika berpikir, biasanya ia akan berlari ke arah mereka lalu meminta maaf, mungkin...kali ini berbeda

"I'm not your little girl anymore" gumam Vika

"Vik, dengerin abang lo, jadi adek yang patuh, oke?" seru Dimas

"But..." Vika angkat bicara

"Vika, dengerin gue" seru Dimas

Vika menarik napas panjang, lalu berjalan ke arah abangnya, ia bingung, kenapa tiba-tiba berganti genre menjadi drama

"Thor?? Kok kek gini critanya woe!" batin Vika

"Gak tau gue anjer! Spontan ini :vvv" bales author

Skip

"Maaf..." seru Vika sambil menundukkan kepalanya

"Dimas, lo ikut kita" seru Elvin tiba tiba

"Huh! Abang anjer!" batin Vika

"Tsundere?" seru Dimas sambil memiringkan kepalanya seperti anak kecil

"What the f-" Elvin yang mendengarnya menjadi sedikit malu, namun wajahnya tetep cool, dipaksa anjer

"Hahahha, iya! Tsundere" seru Vika melihat ke arah Dimas

"Eh- keceplosan anj-" batin Dimas

"Cepet jalan, sebelum gue berubah pikiran" seru Elvin sambil mulai melangkahkan kakinya

Next chapter