webnovel

Pertolongan

Xena tak langsung pulang ketika mereka berpisah. Yang ia lakukan hanya berjalan melewati toko-toko di ibukota yang ramai.

Namun sebelum itu segera ia memakai jaket dan menutup kepalanya dengan topi berwarna abu-abu yang tadi dibelikan oleh Sasa.

Sasa bilang kalau Xena tak mengenakannya akan ia gentayangi sampai Xena tak bisa tidur.

Ada sebuah jalan lenggang yang kini ia lewati, hanya ada beberapa kios di sana. Saat itu ia belum menyadari ada sekumpulan siswa berseragam.

Karena ia hanya fokus berjalan.

Langkahnya baru berhenti ketika melihat seseorang yang dikenalnya. Itu Rifqi. dalam balutan seragam SMA, bedanya ia tak serapi tadi.

Dasi nya menjuntai santai, bajunya di keluarkan dan rambutnya agak acak-acakan.

Ia tengah mengobrol dengan beberapa orang siswa dari sekolah lain sebab seragam mereka berbeda.

Dan obrolan mereka terhenti ketika salah satu warga berteriak tawuran.

Benar saja, ada dua kelompok siswa berseragam yang tengah adu jontos, beberapa nampak memakai benda berbahaya.

Rifqi meringis sebab ia ada di saat yang tidak tepat, ketika menoleh teman bicaranya tadi rupanya telah lari duluan, mereka hanya

berteriak menyuruh Rifqi untuk kabur.

Tapi terlambat sebab salah satu siswa tawuran itu tengah berlari ke arahnya sambil membawa Gear motor di tangannya.

Sebelum siswa itu sempat memukuli Rifqi, tahu-tahu ia sudah jatuh tersungkur, Rifqi merasakan jantungnya mencelos, sebab tadi berpikiran bahwa dirinya akan jatuh terkapar , siapa yang menduga seseorang rupanya menerjang si siswa tadi sampai terjengkang. Dan untuk sesaat Rifqi dibuat kaget sebab yang menerjang bukan salah satu dari temannya melainkan Xena.

tapi hal itu tidak berlangsung lama sebab Rifki langsung berpikir cepat, lihat suasana yang tidak kondusif segera saja ia menarik tangan Xena mengajak Gadis itu dapat lari dari sana.

Xena hanya menurut, ia mengikuti Rifqi berlari, beruntung mereka cepat hingga bisa lolos, mereka terhenti di sebuah sudut toko.

Napas Rifqi terengah.

Saat itulah Xena tiba-tiba berujar untuk melepaskan tangan nya dan Rifqi refleks melepas nya sambil mengatakan kemudian ia menoleh.

"Apa yang kau lakukan di sini? kau bodoh ya? itu tadi bahaya banget loh!"

ujarnya kesal kepada Xena.

Sementara Xena dibuat bingung pasalnya badannya seperti bergerak sendiri tadi.

"Jalan-jalan," sahut Xena.

Rifqi menghela napasnya beberapa kali, sebenarnya bukan itu yang harusnya ia katakan.

"Maaf, harusnya aku bilang terima kasih padamu."

"Tidak usah bilang apa pun, kalau begitu aku harus pulang."