webnovel

unSpoken

Hanny_One · Teen
Not enough ratings
42 Chs

BAB 28 : Flash Back 2

2 tahun setelahnya

Nara melahirkan seorang anak perempuan yang cantik. Hamdi sungguh bersuka cita atas hal ini. dia begitu bahagia dan gembira tiada terkira. Berbeda dengan nara dia sungguh merasa benci ketika memandang wajah bayi perempuan itu. dia bahkan engan mengendong dan menyusuinya. Dia terbayang segala masalah yang telah berlalu karena kehadiran bayi itu didalam kandungan nya. dia melimpahkan segala kesalahan pada bayi yang tidak berdosa itu.

Semakin bayi itu besar,wajah cantiknya makin terpancar. Banyak yang menyukainya dan memandang gemas dengan wajah imutnya. Tapi nara masih tidak menyukainya. Dia tidak perduli dengan darah dagingnya itu. yang mengurus dan memperhatikannya selama ini hanya hamdi seorang.

Nara selalu menghardik dan memarahi liana kecil. saat dia menangis dan rewel saat bersama dengan nara dia akan berteriak menyuruhnya diam. nara juga tidak pernah berkomunikasi dengan liana. Selain untuk meneriaki nya diam dan memarahinya ketika berlaku salah tidak.

Sampai umur 5 tahun liana tidak bisa berbicara. Tapi hamdi begitu telaten untuk mengajarinya dan membawanya ke dokter anak untuk melihat perkembangan liana kecil. liana memang sangat sulit bicara tapi dia pandai menulis,menggambar,dan berhitung. Dia anak yang cerdas juga aktif. Liana diajari hamdi membara huruf briel dan bicara dengan isyarat tangan untuk membantu nya lancer berkomunikasi.

Diumur Nya yang ke 7 tahun liana mampu bicara normal dan lancer. Tapi sayangnya dia hanya bicara kepada hamdi ayahnya. Dia tidak mengeluarkan suara sama sekali kepada orang lain selain ketika menangis dan berteriak ketakutan. Bahkan nara ibunya itu pun menyangka liana bisu.

. . .

Nara mulai kembali berulah. Dia mulai menjalin hubungan dengan pria lain diluar sana. para pengusaha maupun orang-orang kaya yang dia temui saat dipesawat coba didekatinya. Ada satu dua orang yang pernah diajaknya berkunjung kerumahnya saat dia sedang libur. Jika hamdi tidak di rumah dan hanya ada liana bersamanya. Liana yang dianggapnya tidak bisa bicara itu diancam dan diintimidasi supaya tidak mengatakan pada hamdi ayahnya. Liana menurut,terus menurut. Sampai pada hari ulang tahun liana yang ke-10.

Hari itu liana diajak nara jalan-jalan. Dengan senang hati liana kecil ikut. Bukan kah ibu nya jarang bersikap semanis ini padanya. Dengan polosnya dia merasa berbunga-bunga. Tapi ternyata ibunya membawa nya pergi tidak hanya berdua saja. Tapi juga bersama seorang paman yang hampir satu tahun ini sering berkunjung ke rumah.

Liana diberikan mainan dan baju yang disukainya oleh paman itu. dia juga dibelikan kue ulang tahun yang besar dan diajak main sepuasnya. Liana kecil menikmati hari itu, dia juga sangat berterimakasih pada paman kekasih gelap ibunya itu. dia merasa menyukai paman satu ini. karna memang setiap kali dia datang kerumah selalu menemaninya main, membawakan hadiah dan juga terasa begitu perhatian padanya

Saat mereka dijalan pulang, paman itu mnanyakan sesuatu yang sulit pada liana. Dia bertanya maukah liana menjadi puterinya. Dengan berat liana menjawab tidak,karena liana adalah puteri ayah. Paman itu lalu bertanya bolehkah dia mengambil ibunya saja. Liana meangguk setuju. Baginya mungkin paman hanya meminjam mama nya untuk jadi pemandunya dipesawat. Karena paman itu bilang akan segera kembali keluar negeri besok lusa.

Saat makan malam dirumah bersama Hamdi dan Nara liana terlihat begitu sumringan. Dia meniup lilin dan membuka kado dari ayahnya itu dengan semangat. Setelah selesai acara perayaan kecil itu,liana diantar tidur oleh hamdi. Seperti biasa sebelum tidur liana akan menceritakan rutinitasnya. Karena hari ini nara lupa memperingatkan liana tentang hal-hal yang yang harusnya tidak diberitahukan kepada hamdi,liana menceritakan segalanya secara detail. Sampai pada rencara nara dengan paman baik hati akan pergi besok lusa keluar negri.

Hamdi yang mendengar hal ini merasakan dirinya terbakar emosi. Bagaimana tidak,mendengar istrinya berselingkuh dan akan pergi melarikan diri bersama laki-laki lain. Tapi hamdi menahan amarah nya sampai liana tertidur.

Malam itu terjadi pertengkaran hebat diantara keduanya. Liana mendengar suara rebut dan barang-barang pecah terbangun. Dan mengintip dari pintu kamarnya. Nara keluar rumah malam itu,membawa koper nya yang diisi dengan sembarangan. Hamdi mengejarnya. Diluar sedang hujan deras. Suara ban mobil yang dikendarai penuh emosi itu sunguh mememikan telinga. Sampai tidak selang berapa lama suara benturan keras terdengar diluar. Kecelakaan yang merengut nyawa ayahnya terjadi malam itu.

. . .

Satu bulan setelah ayah liana meninggal dunia,liana dibawa oleh nara pergi. Tanpa berpamitan maupun bercerita pada tetanga-tetanga sekitar rumahnya. Termasuk pada keluarga Alvin yang selama ini sudah membantu menjaga dan merawat liana saat ditingal bekerja oleh Nara dan Hamdi. Liana dimasukkan kepanti asuhan. Karena Nara tidak ingin membawa nya ikut serta. Dia akan menikahi laki-laki yang disebut liana paman itu. sepertinya hati nara tidak punya kasih sayang seorang ibu untuk liana.

Nara menjual rumah,tanah,dan juga sebuah yayasan yang dibangun oleh almarhum hamdi. Dia mengunakan uang nya untuk memulai bisnis dan juga biaya hidupnya sendiri. dia bersiap untuk dirinya karena saat dia resmi menikah dengan kekasih gelapnya itu dia di minta untuk berhenti bekerja dan hanya mengurus rumah tanga.

Dalam waktu satu bulan nara berhasil menjual semuanya. Dia kembali ketanah air untuk mengurus penjualan aset-aset itu. dia menjenguk liana dan mengajaknya bermalam bersama selama 3 hari sebelum dia kembali pergi keluar negri. Liana tidak menyangka ternyata itu adalah ucapan perpisahan dari ibunya.