webnovel

Unrequited Love (Saka-Citra)

Author: anaendra
Urban
Ongoing · 28.5K Views
  • 277 Chs
    Content
  • 5.0
    21 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Citra mendorong tubuh Saka yang hampir tertabrak sebuah mini bus dengan kecepatan tinggi tanpa bisa dikendalikan. Akibat aksi heroiknya, Citra harus berbesar hati menerima kenyataan dari vonis Dokter bahwa sekarang kakinya lumpuh. Sedangkan Saka? Pria itu langsung tak sadarkan diri setelah kepalanya terbentur batu di pinggir jalan. Beberapa bulan berlalu, akhirnya Saka tahu siapa orang yang sudah bersedia menjadi penyelamatnya kala itu. Dengan perasaan mantap balas budi, Saka mengajak Citra untuk menikah. Dalam hati kecil pria tampan tersebut berjanji setelah Citra bisa berjalan lagi, baru setelahnya dia akan meninggalkan gadis itu. Akankah Saka bisa menerima kelapangan hati dan mau menerima tingkah istrinya.

Chapter 1Pertolongan

Seorang pria tengah berjalan gontai di pinggir jalan. Mata sayunya hanya fokus pada apa yang ada di depan saja, tanpa mau melihat sisi kanan kiri. Hingga saat dia ingin menyeberang, si pria tidak tahu bila dari arah kiri ada sebuah mini bus yang kehilangan kendali.

Pria tadi terkejut kala suara klakson membuat dia tersadar dari lamunan dan alangkah paniknya ketika kedua netra bulat itu menangkap sebuah mini bus yang hendak melahap tubuhnya. "Arghh…." Teriakan keras terdengar nyaring mengudara. Beberapa orang yang lalu lalang pun beralih ke asal suara.

Brakk

Bum

Demi menghindari pejalan kaki, sang sopir mini bus membanting stir hingga menabrak pembatas jalan. Dikira sudah aman, namun ternyata salah. Bukan pria yang sopir itu tabrak, melainkan gadis cantik dengan kemeja putih serta celana bahan berwarna hitam terpelanting akibat senggolan mini bus tadi yang cukup keras.

Dia Citra. Demi menyelamatkan orang terkasih, dia rela harus menggantikan dirinya tertabrak oleh sebuah mobil dengan resiko tinggi. Sedangkan Saka, terlempar tidak terlalu jauh dari Citra dimana gadis itu sedang merintih kesakitan.

Saka tidak sadarkan diri akibat benturan di kepala saat terjatuhdi aspal. Semua orang berbondong-bondong hendak menolong korban kecelakaan tersebut. Salah satu dari mereka sudah memanggil ambulance, namun sampai beberapa menit berlalu tak kunjung datang karena kebetulan jarak lokasi dengan rumah sakit lumayan jauh.

"Citra!" pekik salah satu lelaki diantara kerumunan. Citra jelas mengenal suara itu. Taksa, sahabat dari Saka berlari menghampiri Citra yang masih menangis menahan sakit. "Citra! Apa yang terjadi?" tanya Taksa khawatir.

"Tolong Kak Saka, Kak! Dia ada di sana," tunjuk Citra pada lelaki yang tergeletak tak ada pergerakan sedikit pun.

"Saka?" Taksa mengikuti jari Citra. "Astagfirullah… aku akan segera membawa kalian berdua ke rumah sakit." Taksa meminta beberapa dari mereka untuk membantunya mengangkat tubuh Citra dan Saka masuk ke dalam mobil.

"Mas, Pak, tolong bantu saya mengangkat teman saya ke dalam mobil."

"Kita sudah memanggil ambulance kok, Mas. Di tunggu saja," ujar gadis berkerudung yang sudah menghubungi pihak rumah sakit.

"Lalu mana ambulancenya? Apa kalian menunggu teman saya meninggal lebih dahulu baru kalian mau mengantarnya ke rumah sakit!" Teriak Taksa marah. Semua terdiam, tidak ada satu pun yang mampu menjawab.

Tanpa menunggu perintah dua kali, dua orang seumuran Taksa maju dan membantu mengangkat tubuh Citra. Tak ketinggalan, yang lain turut mengangkat Saka juga. Segera, Taksa masuk ke jok kemudi dan menjalankan roda empatnya dengan cepat ke rumah sakit.

Sesampainya di Rumah Sakit, Citra dan Saka langsung mendapatkan penanganan dari tim medis dengan Taksa sebagai penanggung jawab operasi yang dilakukan untuk Citra. Taksa terpaksa mengambil keputusan sepihak. Tidak ada waktu jika harus menghubungi pihak keluarga dari Citra, yang terpenting sekarang adalah keselamatan Citra.

**

Satu tahun berlalu, sejak hari dimana kecelakaan itu terjadi, tidak ada satu orang pun yang mengatakan pada Saka bagaimana dirinya bisa selamat. Pria itu mengira dialah yang mengalami kecelakaan tersebut tanpa mengetahui pertolongan dari Tuhan untuknya.

Malam ini, Saka menikmati malam kesedihan di rumah Taksa. "Kenapa kamu menghukum dirimu sendiri untuk hal yang tidak perlu, Saka? Kamu bertingkah seolah-olah tidak ada wanita lain selain dia. Ingat Man, diluaran sana, banyak sekali cewek mengantri untuk menjadi kekasihmu. Apa lagi Citra. Kamu masih ingat dengan gadis aneh itu? Dia bener-bener tiada duanya. Aku salut dengan semua pengorbanannya untuk mencari simpatimu."

"Aku tidak tertarik membicarakan gadis aneh yang baru saja kamu maksud. Sedikit pun jangan pernah kamu sebut namanya di depanku."

"Kenapa? Menurutku dia gadis yang cantik, manis dan lucu abis."

"Tapi tetap saja, hal itu tidak membuatku bisa menyukainya, bukan? Jadi berhenti mengikut sertakan namanya dalam obrolan kita," sanggah Saka tidak suka.

"Kamu akan menyesal jika tahu apa yang sudah dilakukan oleh Citra demi menyelamatkanmu. Bahkan dia mengorbankan dirinya sendiri asal kamu selamat waktu itu," ucap Taksa lirih nyaris tak terdengar di telinga Saka.

"Kamu ada bicara sesuatu?" Tanya Saka.

"Tidak." Taksa melirik kesal ke arah sahabatnya. Andai saja, dirinya tidak berjanji pada Citra untuk merahasiakan kejadian waktu itu, mungkin Taksa akan langsung memberitahu Saka jika Citralah yang menjadi tameng pelindung dirinya.

"Aku heran sama kamu. Terkadang aku berpikir, apa yang salah denganmu? Kenapa kisah percintaanmu begitu mengenaskan seakan kamu memang tidak layak untuk dicintai? Atau mungkin memang nasib kamu yang lebih suka pada wanita yang sudah menjadi milik orang lain?" lanjut Taksa.

"Bukan karena aku yang lebih menyukai milik orang lain, tapi lebih kepada kami yang terlambat dipertemukan," elak Saka. Memang pada kenyataannya, Saka memang menyukai gadis atau wanita yang sudah menjadi istri atau tunangan orang lain. Dua kali jatuh cinta, namun dua kali pula bertepuk sebelah tangan.

Masih ingat jelas di benak Saka kala dia jatuh cinta pada Suci, yang menjadi istri dari Dino sahabatnya sendiri. Cinta yang salah membuatnya menelan kekecewaan kala keduanya kembali bersatu dan berhasil melewati ujian pernikahannya. Dan sejak satu tahun yang lalu, Saka kembali di buat kecewa ketika dirinya ingin mengutarakan cinta pada seorang gadis yang sudah lama namanya memenuhi rongga hati, namun lagi-lagi dia terluka karena gadis itu malah bertunangan dengan pria lain.

Saka sudah sangat lama mengenal gadis tersebut yang notabennya teman sewaktu kecil, akan tetapi dirinya mulai menyadari perasaan berbeda setelah mereka sama-sama dewasa dan matang. Angan untuk memiliki tumbuh begitu saja, tapi sayang. Semuanya terlambat. Dan rasa kehilangan begitu besar menguasai hatinya hingga sekarang.

"Sebaiknya kamu pulang, aku malas mengurusi orang mabuk," usir Taksa yang tidak ditanggapi oleh Saka. Bukannya pulang, Saka malah berjalan menuju kamar lelaki sebagai pemilik Apartemen dan merebahkan tubuhnya senyaman mungkin.

Taksa mendengus sebal, suda dipastikan jika semalaman dia akan begadang. Saat mabuk, Saka berubah menjadi orang yang begitu menyebalkan bagi Taksa. Kamarnya akan dikuasai, membuat Taksa mau tidak mau tidur di sofa. "Emang dasar, teman gak ada akhlak. Saka pulanggg!!" pekik Taksa memaksa Saka agar keluar dari apartemennya.

Saka tersenyum jahil, matanya segera tertutup dengan bantal Ia letakkan di atas telinga. Jangan lupa senyum menyebalkan Saka menurut Taksa.

**

Saka memasuki rumah, sepi karena mala mini kedua orang tuanya tengah melakukan perjalanan bisnis ke luar Negeri. "Sialan si Taksa, menginap semalam saja gak di ijinkan. Awas saja kalau sampai dia butuh bantuanku, akan ku pasang kapas ditelingaku biar gak dengar keluhannya," sungut Saka.

You May Also Like

Be my kid's mommy! (Bahasa Indonesia)

DICARI!!! Seorang perempuan muda, usia tidak lebih dari 23 tahun, cantik, menarik, mulus, dan belum pernah menikah alias masih perawan untuk melahirkan minimal 3 anak. Akan dinikahkan dengan seorang billionair tua dan cacat. Kompensasi berupa uang 100 juta perbulan sampai melahirkan 3 anak. Dan kompensasi perceraian berupa uang 1 milyar, 2 apartemen mewah, dan 1 kendaraan mewah. Calista Ardiningrum menghela nafas panjang membaca sebuah postingan di akun IG maklampir, sebuah akun gosip yang memiliki jutaan follower dan beritanya selalu tajam aktual namun belum dipastikan kepercayaanya. Ribuan komentar beragam ada yang menertawakan, mengejek, mencemooh, bahkan ada yang menghina sampai ke urat. Calista adalah seorang mahasiwi jurusan keguruan sebuah universitas negeri ternama di Jakarta yang juga bekerja paruh waktu sebagai office girl di sebuah perusahaan multinasional ternama di ibukota demi membiayai kuliahnya sendiri. Dia juga anak rantauan dari kota gudeg yang ayahnya hanya seorang tukang becak dan ibunya penjual jamu gendong keliling. Calista anak pertama dari 2 bersaudara. Adik laki-lakinya masih menyandang status pelajar SMK yang setelah pulang sekolah menyambi jadi pengamen di sekitar stasiun Tugu ataupun sepanjang jalan Malioboro. Tapi, kenapa dia sampai begitu perhatian dengan postingan dari akun gosip tersebut? Karena tiba-tiba ibunya menelepon kalau ayahnya menjadi korban tabrak lari sebuah mobil yang tidak diketahui pemiliknya. Kini ayahnya masuk ICU dan harus membayar puluhan juta untuk biaya operasi. Calista tidak tahu harus meminjam kemana karena uang sebanyak itu tentu saja tidak akan mudah didapatkan dalam waktu singkat. Sedangkan, phak rumah sakit berkata semakin cepat uangnya tersedia maka operasi pun akan secepatnya dilakukan. Apakah Calista akan mengorbankan hidupnya demi menolong ayahnya? Temukan jawabannya di novel ini .... *** Terima kasih untuk semua readers yang bersedia meluangkan waktunya membaca novel kedua saya, yang kemungkinan besar akan hadir dalam versi bahasa Inggris juga. Author selalu setia menunggu komen, vote power stone, dan gift yang teman-teman berikan di setiap chapternya. Silahkan menikmati karyaku lainnya: 1. Cinta Tak Berbalas 2. Angel's Blue Eyes 3. Tetaplah Bersamaku! 4. My Lovely and Sassy Wife 5. Runaway Ex-Wife

Anee_ta · Urban
4.8
555 Chs

Istriku yang Sangat Galak Tercinta

"Buku baru 'Dimarahi sebagai Bintang Kematian, Semua Orang Besar di Ibu Kota Berlomba-lomba Memanjakanku' sekarang tersedia!" Dikenal juga dengan "Era Kebangkitan: Menjadi Kaya dengan Sistem Check-In." [Protagonis wanita berkekuatan fisik luar biasa vs protagonis pria yang dendam, sinis, dan elegan] Setelah terjadi ledakan laboratorium, Lin Tang kembali ke era miskin itu dan terikat dengan sistem check-in. Sebelum dia sempat mengklaim paket hadiah pemula, tunangannya yang penuh percaya diri, datang untuk membatalkan pertunangan mereka. Alasannya, dia akan mendapatkan pekerjaan tetap. Lin Tang menatap pria biasa yang penuh keyakinan itu, membuka bibir merahnya sedikit dan berkata, "...putuskan saja!" Kurang dari sebulan kemudian, tunangan lamanya dipecat karena suatu alasan. Lin Tang berjalan-jalan di kabupaten dan menjadi pejabat eksekutif di Stasiun Penyiaran di Pabrik Tekstil. OS internal mantan tunangan: Apakah sudah terlambat untuk rujuk sekarang? - Waktu itu keras! Walaupun dimanja tiga kakak laki-lakinya dan orang tuanya, segala sesuatu dari makanan hingga kain bahkan sabun memerlukan kupon... Bahkan hidup hemat tidak bisa meredakan kondisi menyedihkan itu. Melihat bubur hitam dalam mangkuk, Lin Tang terdiam, “......” Untungnya, dia memiliki sistem! Butuh sesuatu? Cukup check-in untuk mendapatkannya. - Bertahun-tahun kemudian. Seorang pria tampan memandang istrinya yang lembut dengan kulit putih, berhasil menahan ekspresi seriusnya saat berkata, “Saya dengar kamu bisa melumpuhkan babi hutan hanya dengan dua pukulan?” Mata Lin Tang berkilauan, jari-jarinya dengan lembut memberi tekanan, dan Stoples Enamel di tangannya berubah bentuk. Dia menjawab dengan serius, “Omong kosong! Jangan percaya rumor-rumor itu. Kita orang beradab dan tidak bisa sebiadab itu!”

a visitor from South Flight · Urban
Not enough ratings
619 Chs
Table of Contents
Volume 1

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest

SUPPORT