…
"Kenapa?! Aku bahkan … hiks! Aku tidak mau hidup bersama dengan lelaki seperti dirimu! Mama! Kenapa kalian memberikan hidupku kepada lelaki itu!" Shazia terus menangis di dalam kegelapan.
Hampir satu hari Shazia tidak muncul di hadapan Harshad. Hal itu pun membuatnya merasa cemas. Bukan karena cemas memikirkan kondisi istrinya. Ia hanya cemas jika Shazia benar-benar nekat membeberkan pertengkaran kemarin kepada media. Kalau hal itu terjadi, karirnya akan segera hancur. Ia pun berkali-kali mencoba menghubungi ponsel Shazia. Namun, ia baru menyadari bahwa Shazia tidak membawa ponselnya.
"Sial! Dia tidak membawa ponselnya! Argh, merepotkan aku saja."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com