"Apa yang sudah dikatakan oleh Mas Kevin ada benarnya. Kekuatan Bryan saat ini sudah merajalela. Hal itu juga sudah terbukti saat dirinya menggugat pria tersebut. Semuanya akan sia-sia saja," batin Rose merasa resah.
Selesai dari tempat makan. Mereka segera bergegas ke kantor. Rose juga merasa sedikit penat saat melihat ada beberapa tumpukan kasus di atas mejanya. Ya, ia bekerja di bagian lapangan. Tentu hal itu membuat dirinya merasa sedikit kelimpungan.
Saat merasa tidak bisa bisa mengandalkan diri sendiri. Ia pun segera datang ke ruangan Kevin. Tentunya kehadirannya membuat pria duda itu merasa buncah. Ia juga sedikit memajukan tubuhnya saat menatap durja wanita tersebut.
"Ada apa, Rose? Ke–kenapa wajahmu terlihat begitu cemas?" tanya Kevin merasa penasaran.
Rose sedikit tersentak saat mendengar pertanyaan itu. Ia juga mulai memajukan langkah kakinya. Saat dirinya sudah berdiri tepat di depan meja kerja sang atasan. Ia segera melemparkan senyuman kepada pria tersebut.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com