…
Wanita itu dengan sangat berhati-hati berkelahi dan sampailah di pinggiran gedung. Kedua mata Shazia lambung menatap cemas ke arah horizontal. Ia secepat mungkin mendorong Bryan dan ia harus luas untuk melakukan take itu sekali lagi.
"Hei, Adik. Kenapa kamu terluka takut? Padahal kamu hanya menunggu beberapa detik saja tadi."
"Bryan, kepalaku pusing melihat pemandangan yang ada di atas tempat ini. Aku hanya takut terjatuh dan kehilangan nyawaku sebelum menikah dengan Harshad!"
Ucapan Shazia langsung membuat Bryan tertawa geli. "Kamu tidak akan mati, Zia. Tubuhmu juga sudah dilengkapi alat perlindungan yang kuat dan aman."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com