webnovel

Kita Buat Kesepakatan

"Kemari!!!" Sam menarik tangan Hua Lu dengan kasar, tak mempedulikan orang-orang yang sedang berbincang dengan Hua Lu.

Setelah sampai ke salah satu ruangan yang kosong, Sam baru melepaskan cengkeramannya itu dan diikuti oleh usapan Hua Lu pada lengan yang tadi di cengkeram oleh Sam.

"Kau kasar sekali Sam!!" Ucap Hua Lu meringis memijat lengannya.

"Aku bisa lebih kasar kepadamu kalau kau mencoba mengusik kekasihku lagi.!" Ancam Sam dengan nada bergetar dan wajah yang memerah menahan emosi.

Hua Lu melangkah mendekati Sam menatap tajam wajah mantan kekasihnya itu

"Sudah berani mengancamku?? Begitu berartikah kekasih baru mu itu??" Hua Lu meraba bahu Sam, menuju lengannya dan berhenti di dada sebelah kiri Sam.

"Bagaimana jika kuberitahu kalau kekasihmu itu terlalu polos dan bodoh!!" Hua Lu tersenyum licik.

Nafas Sam menjadi cepat dan giginya gemeretak "Jangan coba-coba menyentuhnya!!"

"Kau tahu sayang?? Dengan bodohnya dia bilang padaku bahwa dia sedang sekarat." Senyum Hua Lu menepuk-nepuk dada kiri Sam.

"Kau takut kehilangan kekasihmu itu?? Iya??"

Mendengar kata "sekarat", mata Sam memanas menahan air mata emosi yang meminta keluar, rahangnya mengeras, pandangannya penuh kekhawatiran.

"Bisakah kau tidak memperburuk keadaan kekasihku??" Suara Sam sedikit melemah dan memelas.

"Aku gerah sekali mendengar kata "kekasihku" mu itu." Muka Hua Lu memperlihatkan bahwa dia tidak senang dengan kata-kata Sam.

"Katakan padaku apa yang harus aku lakukan agar kau tidak pernah mengusik kami lagi??"

"Aku ingin dirimu sayaang, tapi aku akan bersabar sampai jantung kekasihmu itu tidak sanggup berdetak.!"

"Nona Lu??" Tanya Sam tegas memastikan kembali apa yang diinginkan Hua Lu. Karena kata "sabar" adalah hal yang mustahil untuknya.

"Kita buat kesepakatan, jika kau setuju aku pastikan kau tidak akan pernah kehilangan kekasihmu!!"

........

"Chris dan aku mengijinkanmu kesini bukan untuk memasak ya, hanya untuk mengawasi." Perintah Yoshito kepada adiknya. Sejak tadi datang ke restoran, Yoshito hanya mengijinkan Yu diam di kamar istirahat.

"Iyaaaa." Jawab Yu yang sedang berbaring di atas kasur.

"Kau kenapa sih daritadi pencet-pencet remote AC terus!!!!" Yuire mulai terganggu melihat kakaknya yang daritadi mengipas-ngipaskan bajunya.

"Panas sekali disini, mungkin ACnya mati" Yoshito membuka bajunya karena tidak tahan dengan suhu yang terasa sangat panas.

"Iuuuuhh, badanmu berkeringat sekali." Seketika Yu bergidik melihat keringat membanjir di tubuh kakaknya yang dipenuhi tatto dan berotot itu.

Melihat ekspresi adiknya otak jahil Yoshito mulai memunculkan ide. Dia langsung dengan cepat menuju kasur dan memeluk adiknya yang sedang berbaring.

"Onii-chaaan. Noo. Sanaaa!!!!! Kau berkeringat!!" (Mendengar teriakan Yuire yang tertahan dadanya, Yoshito semakin mengencangkan pelukannya, melingkarkan kakinya di pinggang adiknya!!!)

"Yoshito Minato!! Keringatmu bau!!! Aku ingin muntah!!!" Teriak Yu masih berontak dipelukan kakaknya itu.

"Apa kau bilang??!! Hmm??!! Semua wanita tergila-gila padaku dan kau bilang keringatku bau?!!! Nih kau rasakan!!" Yoshito mengelap-ngelapkan keringat yang ada ditubuhnya ke wajah Yu.

.......

Sam mengetuk pintu kamar istirahat dan membukanya. Sam terpaku sejenak melihat pemandangan didepannya.

Yuire dengan tubuh mungilnya memakai baju tebal sedang meringkuk di pelukan Yoshito yang bertelanjang dada dan dipenuhi tatto. Yoshito merelakan lengannya yang berotot di pakai alas kepala oleh Yuire. Salah satu tangan Yoshito yang lainnya dilingkarkan di punggung adiknya seperti memberi statement "Jangan menyentuh adikku!!"

Tak lama Yoshito terbangun dan sadar bahwa Sam telah duduk memperhatikan dia dan adiknya tertidur.

"Eh Sam,, sedang apa kau?" Sapa Yoshito dengan suara serak khas bangun tidur dan beranjak bangun sangat pelan agar tak menganggu adiknya.

"Kau kenapa??" Melihat Sam yang terus memperhatikan dirinya mulai membuatnya risih.

"Yosh. Apa itu asli semua??" Bisik Sam pelan tidak ingin membangunkan kekasihnya.

"Maksudmu ini??" Yoshito menunjukkan tato yang ada ditubuhnya. Sam hanya mengangguk penasaran.

"Nih!!" Yoshito memberikan lengannya ke arah Sam, Sam yang penasaran langsung mengosok-gosokan jarinya di lengan Yoshito.

"Apa kau seorang Yakuza??" Tanya Sam saat menyadari bahwa semua tatto Yoshito itu permanen.

"Bodoh!!!" Ucap Yoshito dan melangkah keluar.

"Yosh." Sam masih dengan suara pelan

"Apalagi bodoh??!!"

"Apa boleh aku berbaring di samping adikmu??" Tanya Sam yang sudah terduduk di samping Yuire yang masih terbaring.

"Hmm" Yoshito mengepalkan tangannya, Sam hanya mendengus dan cemberut.

"Sayaang,, apa kau tidak berniat mengirim kakak-kakakmu ke hutan terpencil?? Agar kita bisa bermesraan terus." Bisik Sam ditelinga Yu yang masih tertidur.

Akan kusingkirkan semua penghalang.

Termasuk orang yang mengusikmu

Termasuk suhu yang membuatmu kedinginan

Termasuk debu yang menghalangi matamu

(ghandistri)