webnovel

Chap. 1, Prolog

Pagi yang cerah, matahri yag telah muncul baru saja dari timur, para pemain akan bersiap untuk berperang di wilayah Erangel. Max merupakan pemain terbaik dan sekaligus raja dari Erangel. Dia berapa kali memenangkan Chicken Dinner pertandingan tanpa terbunuh pada saat medan pertempuran terjadi. Dia memiliki wajah yang tampan dengan cambangnya yang luar biasa. Apa yang dia inginkan setelah berperang? Dia akan mencari seorang bidadarinya di pertempuran, dia sangat menginginkannya.

"Pagi yang cerah, hm.. aku suka itu." Gumannya dengan tersenyum.

Pesawat Hercules terbang di atas Erangel diatas diantara Yasnaya Polyana hingga Georgopol. Beberapa dari pemain turun dan terjun untuk mendarat di tempat yang mereka inginkan.

Max pun akan turun di Yasnaya Polyana. Dengan semangatnya, dia terjun seperti lompat indah. Memang dia tidak takut dengan kalah atau semacamnya. Saat mendekati Yasnaya, dia membuka parasutnya dan mendarat di atasnya. Kemudian mencari senjatanya di bangunan yang menyerupai kafe.

"Aku akan mencari beberapa senjata seperti." Senjata yang disukai oleh Max adalah meliputi AKM, M416, dan Kar98k. Di ruangan yang dia kunjungi hanya mendapatkan UMP9. Tidak apa-apa yang penting dia mendapatkan senjata untuk melemahkan musuh langsung. "Tidak apa-apa, yang penting aku mendapatkan senjata."

Keluar dari bangunan itu, dia mencari beberapa senjata dan perlengkapan untuk perang di tempat. Salah satu musuh menembak Max dari belakang.

*DOOR! *DOOR! *DOOR! *DOOR! *DOOR!

Max langsung menghindar dari kontak senjata. Bersembunyi dibalik dinding dan melawan musuh yang menyerangnya.

*DOOR! *DOOR! *DOOR! *DOOR! *DOOR!

Musuh itu telah mati, satu terbunuh. Max mengambil beberapa barang yang penting, salah satunya adalah M416.

"Wow! Musuh ini bawa M416. Dimana ini pelurunya banyak banget!" Peluru hijau alias 7,76 mm Caliber memiliki 180 biji.

"Aku akan mengambil semuanya." Dia mendapatkan armor, helm, level 3.

"Wah tak disangka, orang ini kaya juga ya. Dia ambil dari mana?" Setelah diambil semuanya, dia melanjutkan perjalannya ke arah atas.

Saat naik ke puncak, seorang yang menembak menggunakan AKM muncul dari arah bukit.

*DOOR! *DOOR! *DOOR! *DOOR! *DOOR!

Otomatis dia pun menghindar lalu masuk ke dalam Gedung bertingkat empat. Pada saat di atap, dia membidik. Musuh tidak mengetahui keberadaan Max. Satu tembakan melayang dari Max. Musuh pun kemudian mati akibat tertembak di bagian kepala.

*DOOR!

"Mantap! Dua orang telah mati." Sambil mengisi peluru. "Kalau seperti ini, rindu Kak Claude." Max rindu dengan seseorang yang merupakan teman tim yang sudah dianggap kakaknya sendiri, Claude.

"Baiklah, aku akan maju ke Rozhok sebentar lagi."

Halo guys. Saya Rizwan Ripandi. Ini adalah pengalaman pertama saya membuat Webnovel setelah membuat cerita di Wattpad. Terima kasih telah mampir ke cerita ini dan dukung cerita ini menjadi Fanfiction terbaik. Subscribe channel YouTube juga. "HaswellVR - No Lunox Retibution". Sampai jumpa!!!!

HaswellVRcreators' thoughts
Next chapter