webnovel

Undefeated Player

Skyrim Company telah merilis game terbarunya pada akhir tahun 2028. Sesuai dengan namanya yaitu Infinite Sky, game itu menyediakan dunia tak terbatas yang dapat para pemain jelajahi. Sensasi yang nyata dan efek visualisasi yang keren membuat banyak orang tertarik untuk membelinya. Bukan hanya itu, game tersebut juga menjadi mata pencaharian bagi banyak orang yang sudah lelah dengan pekerjaannya di dunia nyata. Felix telah meninggalkan kota dalam waktu yang cukup lama. Tanpa internet, tanpa komunikasi. Karena warna matanya yang berbeda dari kebanyakan orang membuat ia dikucilkan dari pergaulan sehingga terpaksa belajar di luar pulau. Setelah kembali kerumah, ia akhirnya dapat bernafas lega. Kemudian ia mendapat undangan dari orang misterius untuk ikut bermain dalam game yang 11 bulan lalu baru dirilis, Infinite Sky. Kemudian, ia terus mendapatkan keganjilan saat permainan sedang berlangsung. Mulai dari level yang membutuhkan pesyaratan untuk naik dan bertemu seorang hewan buas yang dapat berbicara. Apakah ini sebuah event khusus? Atau segala sesuatu yang terjadi di dalam game telah direncanakan oleh seseorang? Begitulah perjalanan panjang Felix dimulai. Di dalam game maupun dalam kehidupan nyata, ia tetap selalu terlibat dalam masalah. "Aku akan menyelesaikan semuanya dengan game" -Felix

myths_04 · Games
Not enough ratings
1 Chs

Prolog

Apartemen raksasa menjulang tinggi diantara gedung-gedung disekitarnya. Di salah satu lantai gedung itu sekarang telah dilaksanakan pertemuan penting yang membahas mengenai hal yang akan menguncang kehidupan manusia.

Terdiri dari dua belas orang, 7 lelaki dan 5 perempuan, mereka semua telah berpakaian rapi dan menunjukan bahwa mereka bukanlah sembarangan orang di masyarakat. Ditengah-tengah perbincangan, pintu kaca yang berada dalam ruangan itu terketuk beberapa kali.

"Pa, bisakah kita bicara sebentar?" seorang pemuda dengan rambut kuning kecoklatan dan mata biru pastel bernama Felix Valentino Louis. Dan ayahnya adalah salah satu pemimpin di perusahaan ternama, V Company.

"Felix, jaga sikapmu! Kita punya banyak waktu untuk bicara, tapi biarkan ayah selesaikan dulu pekerjaan disini" ujar seseorang yang dipanggil Felix dengan sebutan ayah. Ayah Felix tegas dan disiplin, sedangkan Felix adalah anak yang hanya fokus disatu bidang saja. Sangat berbeda dengan saudara-saudaranya yang lain.

Felix mempunyai empat saudara. Dua kakak laki-laki, dan dua kakak perempuan. Dan sebagai anak bungsu, ayahnya tidak akan mewariskan apapun padanya. Jadi ayahnya memberinya sebuah pilihan. Pertama, belajar privat di pulau khusus dengan guru khusus dan jika kau berhasil, akan diberi hadiah khusus pula. Kedua, mengikuti salah satu kakaknya dan bergerak dalam bidang manajemen dan mewarisi salah satu cabang perusahaan di suatu daerah.

"Jadi Felix, bagaimana keputusanmu?" ujar Ayahnya langsung to the point

"Aku bakalan milih yang pertama pa"

Felix menjawabnya tanpa menoleh sekalipun ke ayahnya. Itu disebabkan oleh sebuah konsol game yang ia sedang mainkan. Yap, Felix adalah gamers, bahkan layak disebut maniac game.

Setiap hari, setiap waktu, ia mendapatkan pemasukannya melalui siaran live streaming dengan nickname, Xinous. Untuk catatan, Felix baru berumur 15 tahun. Sejak kecil, ia tidak punya teman di dunia nyata. Karena warna mata yang berbeda, Felix sering dikucilkan dalam pergaulan. Dan akhirnya ia belajar melalui home schooling.

Ayahnya, Gilbert Valentino Louis ingin Felix lebih banyak bersosialisasi dengan anak-anak seumurannya. Tapi rencananya untuk menyekolahkan Felix di luar pulau gagal karena istrinya yang overprotektif kepada anaknya.

Alhasil, ia hanya bisa membekali Felix dengan ilmu dan memberinya dua pilihan. Dan sekarang Felix telah membuat keputusan yang akan memengaruhi masa depan selanjutnya.

"Ingat perjanjian kita?" Gilbert mengingatkan Felix tentang sesuatu yang sangat penting yang hampir ia lupakan. Dan hal tersebutlah yang membuat pilihan pertama menjadi sangat sulit.

"Iya, tidak boleh ada internet kan"

Internet membuat semuanya menjadi mudah. Tetapi karena internetnya akan diputus, ia harus berhenti bermain game untuk waktu yang cukup lama.

"Baiklah, kau sudah mengerti. Pesawatmu akan siap besok, jangan lupa berpamitan dengan ibu dan kakak-kakakmu ya" Gilbert tersenyum dan mengacak-acak rambut anaknya

"Pa, aku kan sudah besar" Felix berusaha mengangkat tangan ayahnya dari kepalanya. Tentu saja menjengkelkan baginya jika ia masih dianggap sebagai anak kecil dengan tubuh sebesar ini. Tinggi Felix hanya sekitar 150 cm atau 1,5 meter.

"Iya iya"

Gilbert hanya tertawa kecil mendengar anaknya. Di seluruh keluarga Louis, hanya Felix yang memiliki warna mata biru. Tetapi itu justru menjadi keunikan tersendiri yang membuatnya disayangi oleh semua anggota keluarga. Felix tidak pernah mempublikasikan diri sebagai bagian dari keluarga Louis, karena itu ia tetap mendapatkan ejekan dari teman-teman seusianya.

Selain itu sejak berumur 13 tahun, ia telah memulai karirnya di bidang game. Ia dikenal dengan nama Xinous, sang gamer legendaris. Game apapun dapat ia kuasai dengan mudah. Taktik dan strateginya bahkan setara dengan pemain tingkat atas. Tetapi karena ia tidak pernah menampakan wajah aslinya, ia juga dikenal dengan nama, gamer misterius.

Beberapa tahun kemudian ia memulai acara live stream untuk para penggemarnya. Felix mendapat banyak pemasukan dari acara tersebut. Setelah itu ia mulai putus sekolah dan menghabiskan seluruh waktunya untuk bermain game konsol.

▪︎▪︎▪︎

Felix berjalan sendirian di hari pagi yang indah. Tangan kanannya menyeret sebuah koper dan terdapat ransel besar di punggungnya. Ia mengenakan jaket tipis yang menutupi tubuh bagian atasnya. Kaca mata hitam dan topi serta mengenakan celana jeans biru sebagi bawahan.

"Aku merasa hari hariku yang selanjutnya tak akan terasa damai, hah~" Felix menghela nafas. Ada sedikit rasa penyesalan atas keputusannya. Selama beberapa bulan ia akan tinggal di pulau yang hanya terdapat beberapa orang. Hanya belajar yang akan ia lakukan disana, tanpa game sedikit pun. Tapi keputusan yang ia ambil tidak dapat diubahnya.

Felix sekarang berada di pangkal udara di rumahnya. Pesawat terbang pribadi bewarna putih dengan corak merah dan lambang emas V terukir di badan pesawat itu. Felix masuk kedalamnya dengan derap langkah santai. 'Kira-kira apa yang akan aku pelajari disana ya?' tanya Felix kepada dirinya sendiri

Kehidupan akan terus berjalan. Tapi tentang sesuatu yang akan dipelajari Felix adalah cerita di lain waktu. Dengan kepergian Felix ke luar pulau, awal dari sebuah takdir tersembunyi dimulai.