webnovel

Two Side (The Blue Bird Murder)

Jakarta sedang dihantui oleh tragedi pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seorang pembunuh yang dijuluki "The Blue Bird" karna ciri khasnya yang selalu meninggalkan sebuah kertas origami berwarna biru berbentuk burung. Pada kertas-kertas origami tersebut berisikan teka-teki yang sengaja diberikan pembunuhnya guna membantu para Kepolisian menemukan dirinya. Vivian Ananta Detektif terbaik di pihak kepolisian ditugaskan untuk menangani kasus tersebut. Namun Vivian merasa Blue Bird selalu lengkah didepannya oleh karna itu Vivian merasa dirinya saja tidaklah cukup, iapun lalu bekerjasama dengan Rian Afrizal. Detektif swasta terbaik di Indonesia. Mampukah mereka berdua bekerjasama guna menangkap The Blue Bird Murder tersebut?.

Milsscar82 · Horror
Not enough ratings
22 Chs

Fakta Tentang Nanda

Mulai dari sini adalah hal tersulit bagi Adam, karna saat itu Adam harus memeriksa rekaman cctv yang diberikan tadi oleh Rizki, melalui Handphonenya yang ditutupi oleh buku yang ia bawa tadi. Adam secara diam-diam mencoba memperhatikan rekaman itu, seraya ia juga memperhatikan sekitarnya, agar tidak ada yang mengetahui apa yang sedang ia lakukan. Untuk itulah ia memilih duduk dipojokan sudut perpustakaan, agar meminimalisir orang yang lalu-lalang.

Adam memperhatian rekaman cctv tersebut hari demi hari, namun Adam sama sekali tak melihat ada kejanggalan disana. Nanda tampak seperti apa yang ia lihat sekarang, Nanda seorang wanita cantik yang ramah. Itulah Nanda yang ia lihat di rekaman cctv tersebut.

Meskipun begitu, memang seperti informasi yang Adam dapatkan, beberapa hari terakhir sebelum tanggal 11 Oktober Nanda lebih sering murung dan melamun disaat tidak ada pengunjung yang datang keperpustakaan itu, dia seakan-akan sedang memikirkan sesuatu.

Lalu Adam bertanya-tanya didalam pikirannya. "Bagaimana mungkin orang seperti Nanda yang terlihat polos seperti itu bisa berpenampilan seperti apa yang Ian Roberth katakan, bahkan Ian Roberth juga sempat menambahkan bahwa wanita tersebut sempat menggodanya dengan tata bahasa yang sangat tinggi." Adam lalu menghelakan nafasnya sejenak, menyenderkan tubuhnya seraya menatap langit-langit perpustakaan tersebut. "Apa Nanda benar-benar wanita yang muncul pada tanggal 8 ?, apa Nanda benar-benar hebat dalam bermain akting, atau...." Ucap Adam seraya kemudian menggaruk-garukan kepalanya yang terlihat sangat pusing memikirkan itu semua.

Adam lalu kembali melihat kedalam rekaman cctv tersebut, berharap menemukan sesuatu yang penting yang dapat membantu dirinya dalam menentukan posisi Nanda yang sebenarnya dalam kasus ini. Syukur-syukur jika ia menemukan seseorang yang berbicara langsung kepada Nanda tepat sebelum perubahan emosi dirinya.

Haripun mulai menunjukan pukul 17:00, waktunya Adam untuk pergi dari tempat itu, dikarnakan perpustakaan tutup tepat pukul 18:00. Pekerjaan Adam untuk hari itu telah usai, ia tidak menemukan hal yang berarti didalam rekaman tersebut, untuk saat ini ia rasa Nanda masih berada dalam posisi yang aman, Adam masih menganggap Nanda sebagai korban, atau itulah yang ia harapkan.

Setelah keluar dari perpustakaan tersebut, Adam merasa harus memata-matai Nanda sedari dekat, agar bisa melihat gerak-geriknya, sikap, prilaku, ataupun orang-orang yang mungkin dekat denganya. Karna sedikit banyaknya, dari hal tersebut pastinya akan membantunya dalam menilai siapa Nanda itu sebenarnya.

Akhirnya Adampun memtuskan untuk melakukan penyamaran. Adam memanglah bukan bagian dari intel ataupun mata-mata, akan tetapi Adam memiliki kemampuan untuk menyamar atau lebih tepatnya berdandan.

Tak banyak yang tau kecuali orang-orang dimasa kecilnya yang tau akan hal itu, dahulu Adam sangat menyukai untuk berdandan menjadi seperti orang lain, ia meniru banyak karakter yang ia lihat di TV. Adam benar-benar ahli dalam hal itu. Namun karna semakin beranjak dewasa Adampun mulai merasa bahwa kemampuan yang ia miliki itu adalah kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh seorang wanita, bukan dirinya yang laki-laki ini. Oleh karna itu ia tidak pernah menunjukan bakatnya yang ini.

Namun hari itu, dimalam tanggal 12 Oktober 2019. Adam telah memutuskan untuk memakai keahliannya demi tugas yang ia jalanin tersebut. Adampun pada malam itu memutuskan untuk mencukur habis rambutnya sebagai bagian dari penyamaranya itu.

Lalu pada tanggal 13 Oktober 2019, pagi itu adalah hari yang sangatlah cerah. Mentari menyinari dunia ini dengan suka ria, tak ada tanda-tanda hujan akan turun pada pagi itu. Pada pagi hari itu perpustakaan Indonesia Jaya dipenuhi oleh petugas kepolisian, mobil-mobil merekapun terparkir sejajar diparkiran perpustakaan tersebut.

Hari itu adalah dimana, kepolisian mendatangi Nanda, salah satu orang yang mungkin akan menjadi kunci dalam kasus ini. Disanapun sudah terlihat kapten Abi dan juga Vivian yang terlihat sedang berbincang satu sama lain, sedangkan Nanda telah diamankan sebagai saksi oleh beberapa orang petugas kepolisian dan dibawa ketenda penyidik.

Dari sebrang perpustakaan tersebut, terlihat Adam yang sedang berdiri tegap memperhatikan mereka dari kejauhan tersebut. Adam saat itu sudah dalam penampilan sangat berbeda dari sebelumnya, kepalanya botak plontos layaknya sebuah kacang sukro. Kulitnya agak sedikit gelap, layaknya kulit para nelayan yang sering terkena sinar matahari, wajahnyapun ia buat banyak kerutan didahinya, agar ia terlihat sedikit lebih tua dari umurnya sekarang. Adam hari itu benar-benar jauh berbeda dengan Adam yang kemarin, ia seperti orang lain saja.

Ia rasa hari ini bukanlah hari yang tepat untuk melancarkan aksinya, yaitu mendekati Nanda dan memata-matainya. Namun ia tidak mau usaha totalitasnya untuk hari ini menjadi sia-sia, untuk itu ia tetap datang kesana, namun tujuanya hari itu sedikit berbeda. Hari itu tujuannya adalah untuk memperhatikan sekitar, barangkali ia menemukan sosok seseorang yang tidak menyukai ketika Nanda sedang diintrogasi.

Ya, tugas Adam adalah untuk menemukan orang yang mungkin benci melihat saksi penting diintrogasi, sedang tugas Vivian adalah menggali informasi dari Nanda, Adam dari luar dan Vivian dari dalam. Rencana yang cukup bagus pikir Adam saat itu.

Sama seperti kemarin, Adam masuk kedalam perpustakaan tersebut. Ia mengecek tiap-tiap lantai memperhatikan ekspresi orang-orang dan reaksi mereka tentang para polisi yang sedang melakukan penyidikan dibawah sana. Mulai dari pengunjung hingga para pekerja disana, semua tak luput dari pandangan Adam.

Meski tidak berinteraksi secara langsung Adam sudah bisa menilai seseorang hanya dari sikap, ekspresi dan reaksi mereka ketika berada dalam bahaya. Itulah yang Adam cari, seseorang yang menunjukan sikap, ekspresi atau reaksi seseorang yang sedang terancam.

Setelah berjam-jam Adam mondar-mandir dari lantai yang satu ke lantai yang lainya, akhirnya Adam memiliki 3 orang yang ia curigai. 3 orang yang menunjukan ekspresi ketakutan saat orang lain membicarakan tentang Nanda yang sedang diintrogasi oleh pihak kepolisian. Dan orang itu adalah yang pertama adalah Ardi, dia adalah teman cowoknya Nanda. Dia adalah seseorang yang memendam rasa denganya, Ardi memang tidak terlalu dekat dengan Nanda namun mereka juga tidak jarang bersama. Ketiak orang-orang membicarakan prihal Nanda yang sedang diintrogasi, Ardi berasi marah dan tidak terima. Ia mebela mati-matian Nanda, namun sorot matanya tidak bisa berbohong, ia terlihat sedang ketakutan.

Lalu yang kedua adalah Tia, teman terdekat Nanda, ia terlihat sangat ketakuan sesaat Nanda ditahan dan diintrogasi, ia takut jika sesuatu yang tidak ia inginkan terjadi. Diantara mereka bertiga Tia adalah orang yang paling tidak Adam curigai karna itu adalah hal yang sangat wajar terjadi ketika teman terdekatmu tiba-tiba saja ditahan oleh kepolisian.

Dan yang terakhir adalah Yasmin, dia adalah orang yang paling membenci Nanda, Adam tau itu dari informasi yang ia terima beberapa hari lalu. Ketika orang-orang membicarakan perihal Nanda, Yasmin begitu senang, ia bahkan tersenyum menyeringai dan menyumpah serpah Nanda saat itu. Ia berkata. "Semoga saja si jalang itu dipenjar!" Gerutu wanita itu dilorong perpustakaan disaat ia bersama dengan teman-temannya.

Adampun lalu melakukan penelitian lebih dalam kepada 3 orang yang ia curigai itu, Ardi, Tia dan juga Yasmi. Ia mencoba mencari tau latar belakang mereka semua, Adam yang memiliki koneksi dimana-manapun dengan sangat mudah mendapatkan informasi tentang mereka, dari berbagai orang-orang yang ia kenal. Adam memang sangat ahli dalam mengumpulkan informasi.

Selama berhari-hari Adam berusaha mencari tau tentang mereka dengan bertanya-tanya kepada orang-orang yang bekerja diperpustakaan tentang pendapat mereka terhadap 3 orang yang Adam curigai tersebut, lalu selama beberapa hari juga Adam memata-matai mereka bertiga untuk melihat tindakan mereka bertiga. Namun semua hasilnya nihil, Adam mencoret mereka bertiga dari daftar pelaku, semata-mata karna mereka tidak mempunyai motif apapun untuk menyuruh Nanda melakukan itu semua, mereka bertiga tidak mempunyai motif dalam melakuka semua pembunuhan itu.

Pada tanggal 17 Oktober 2019 penyelidikanpun selesai dilakukan, Nandapun telah dinyatakan sebagai korban sekaligus sakasi kunci dalam kasus pembunuhan Blue Bird ini. Menurut kesaksian Nanda, ia mendapatkan ancaman awalnya melalu surat elektronik atau email-email yang masuk kedalam alamat emailnya.

Namun Nanda mengabaikan itu pada awalnya dan menganggap itu sebagai lelucon belaka, namun lama kelamaan bukan lagi email yang tiba kepadanya melainkan teror telpon yang selalu menghantuinya, dan juga sebuah pesan surat-surat yang datang kepadanya hampir setiap hari dari akhir bulan September. Dan semua itu berisikan hal yang sama, yaitu menyuruh Nanda membeli sebuah lukisan Ian Roberth yang telah dipajang di Galer Seni Indonesia, bahkan ia juga menerima uang dalam jumlah besar di salah satu surat yang ia terima.

Akhirnya karna takut Nandapun melakukan apa yang orang misterius itu katakan, yaitu membeli sebuah lukisan mahal itu, setelah dipikir-pikir Nanda merasa tak ada ruginya karna uang yang dikeluarkan juga bukan uang miliknya. Dan sehari sebelum tanggal 7 Oktober Nanda menerima pesan terakhirnya, yaitu pesan yang menyuruhnya untuk mengenakan pakaian bagus saat membeli lukisan tersebut, ia juga diperintahkan untuk berlagak layaknya seorang elite bangsawan pencintai seni. Namun yang paling membuat Nanda dalam dilema adalah didalam sura itu orang misterius itu juga memberitahukan rencananya dengan lukisan itu secara detail. Ya, rencana pembunuhan keluarga Beni Basuki secara detail, dan itulah yang membuat Nanda tak bisa tidur dan menangis sebelum tanggal 7.

Nanda bukanya tidak ingin melawan, akan tetapi Nanda tidak bisa. Ia diancam dengan foto keluarganya. Ya, orang misterius itu mengirimi beberapa foto keluarga Nanda dalam beberapa aktifitas, yang menandakan bahwa jika Nanda berani macam-macam maka nyawa keluarganyalah yang menjadi ancaman. Oleh karna itu Nanda menuruti semua permainan orang tersebut. dan tidak melaporkanya kepada kepolisian dikarnakan ia takut.

Pada tanggal 18 Oktober 2019, tepatnya pada malam hari sekitar pukul 20:00 disaat para pekerja perpustakaan pulang, Adam menyempatkan untuk datang kesana, Adam kesana dengan tanpa make up sama sekali, hanya rambutnya saja yang tetap plontos. Ia semata-mata kesana untuk memastikan bahwa Nanda baik-baik saja.

Ketika melihat senyuman Nanda disaat sedang bercanda dengan teman-temanya, sebagian hati Adampun berasa lega, memang sepantasnya orang sebaik dan seramah Nanda untuk bahagia, ia tidak pantas untuk menerima semua penderitaan itu. Adam bahagia sekaligus bersyukur bahwa bukan Nandalah pelakunya melainkan orang lain.

Namun karna Nanda yang telah membongkar semua yang ia tau, itu artinya Adam tau bahwa Nanda sedang dalam bahaya, untuk itu ada telah memutuskan agar memperpanjang permainan mata-mata ini sedikit lebih lama lagi, sedikit saja sampai ia merasa Nanda dalam posisi aman. Malam itu Nanda pulang menggunakan mobil pribadinya, sementara Adam mengikutinya menggunakan motornya dari belakang, untuk memastikan Nanda aman sampai rumahnya.

Setelah Nanda sampai dirumahnya dengan selamat. Nanda langsung pergi beristirahat dikamarnya, karna kondisinya yang sudah sangat lelah. Sementara Adam, terus memantaunya dari kejauhan, Adam tidak langsung pulang. Adam menunggunya hingga tengah malam. Ketika Jam 12 malam tiba, dan Adam merasa Nanda sudah dalam posisi yang aman, Adampun tersenyum menatapi rumah tersebut, lalu pergi meninggalkan Nanda dengan berharap bahwa Nanda akan baik-baik saja.

Namun disaat Adam ingin pergi meninggalkan rumah Nanda tiba-tiba saja ada sesuatu yang menembus kulit lehernya, itu memang tidak menyakitkan tapi itu membuat Adam perlahan kehilangan kesadaranya. Tiba-tiba saja pandanganya perlahan kabur, tubuhnya mulai tak bisa berdiri dengan benar, tak lama kemudian Adampun tersungkur.

Disaat ia tersungkur, Adam masih dapat melihat sesuatu meskipun terlihat samar-samar, dan disaat sebelum Adam benar-benar menutup matanya saat itu, ia melihat sesosok wanita cantik yang ia kenal. "K..ka...kau...."Ucap Adam terbatah-batah karna sulit untuk berbicara. Dan taklama setelah itu Adampun kehilangan kesadarannya dan pingsan.

~Siapakah sosok wanita yang Adam lihat itu ?~

Like it ? Add to library!

Milsscar82creators' thoughts