Esok harinya, setelah sekian lama, setelah dua tahun berlalu pasca kematian Evelyn. Untuk pertama kalinya Lucas bisa tertidur nyenyak tanpa bermimpi apa pun. Kekecewaan dan juga kesedihannya seakan terangkat. Sihir apa yang membius Lucas sampai bisa melupakan satu-satunya gadis yang pernah mengisi hatinya itu?
"Bangun, Pemalas!! Sudah siang, kita harus bergerak!!" Tanjung menendang kasur lipat milik Lucas sementara merapikan pakaiannya. Celana ketat spandek yang lentur, sepatu boot, dan juga kaos berwarna hijau army. Tanjung menelisipkan pisau di dalam sepatunya, siapa tahu ada bahaya mengintai perjalanan mereka.
"Oke!" Dengan malas Lucas bangkit. Pria itu mencuci muka dan menyikat gigi di pinggir danau. Ia kembali dengan wajah segar dan duduk di samping Jaya.
"Halo, Luke. Ayo sarapan! Tanjung membuat sup jagung hangat untuk mengisi perut kita yang kosong." Jaya masih sibuk dengan perangkat electroniknya sambil menyeruput kopi panas.
"Baik, Paman."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com