Hujan geremis turun, membasahi dedaunan dan juga tanah. Aroma hutan hujan kini berganti dengan aroma hujan yang khas. Lucas duduk di ranjangnya, mengamati Tanjung yang tertidur pulas di ranjang lipat.
Lucas mengelus tengkuk dengan gusar, pria itu mencoba mengalihkan fokus penciumannya dari bau hujan yang selalu membawa pikirannya pada kenangan buruk. Tentang kematian kekasihnya. Sudah lama ia tak mencium aroma hujan lagi. Entah kenapa aroma itu muncul dan membuat hatinya kembali sesak.
"Ughh!!" Tanjung menggigau, demam membuatnya juga bermimpi buruk.
Lucas mendengus pelan sebelum bangkit, mengganti handuk kecil di dahi Tanjung. Memerasnya pada baskom air hangat dan meletakkan kompres itu kembali ke atas dahi. Nyaman, itulah yang dirasakan Tanjung. Wajahnya yang semula mengerut berangsur-angsur relaks.
"Cih, mimpi apa dia?" Lucas berdecih, ia melepaskan celana dan juga pakaian yang basah karena hujan. Berganti dengan kaos kering yang nyaman.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com