(Beralih lagi pada keberadaan Sadewa yang tengah mencari Liffi)
Sadewa semakin tak mengenali wilayah itu. Ia terjerumus masuk ke dalam hutan dengan vegetasi yang semakin beragam dan semakin padat. Matahari hampir-hampir tak bisa menelisik masuk dalam padatnya dedaunan kuning. Beberapa hewan berlarian karena takut dengan keberadaan serigala sebesar itu.
Sadewa tak menyerah untuk mencari keberadaan Liffi. Tanpa sadar Sadewa menemui sebuah pondok, seluruh bangunannya terbuat dari kayu. Asap mengepul pada bagian belakang rumah. Beberapa ekor ayam hutan berlarian mengais makanan, ada beberapa babi dan domba di kandang yang tak jauh dari rumah. Bau kotoran hewan menyengat, apalagi baru saja hujan, jadi air membawa kotoran-kotoran itu ke segala arah.
"Guk!! Guk!!" Seekor anjing menyalak keras, membuat Sadewa menghentikan langkahnya. Kenapa ada anjing yang tidak takut dengan wujudnya sebagai serigala sebesar ini?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com