webnovel

Tumbuh Dewasa Tak Wajar Itulah Aku

Sebuah kisah dan tantangan hidup mengenai awal permulaan kisah cinta seorang gadis muda dalam persahabatan iska dan bestie,semua bermula dari rasa kecewa, kesedihan,tak dihargai dan di campakan oleh sebuah keluarga yang hidup sederhana bahkan bisa dibilang serba kekurangan. Dalam perjalanan hidup yang panjang, ditekan oleh kehidupan yang serba kekurangan membuat seorang anak sulung dari 7 bersaudara dituntut oleh keluarga untuk membantu perekonomian keluarga menjadi lebih baik. Anak sulung itu bernama iska, ia adalah seorang gadis perempuan sederhana dan sedikit tomboy. Masa kecil yang telah dilalui gadis muda itu cukup kelam, dimana ia selalu diperlakukan kasar oleh sang ayah yang tempramental dan dimana peran seorang ibu kurang dalam memberi kasih sayang cukup kepada iska. Mungkinkah kehidupan yang iska lalui selama masa kecilnya akan terus menghadang masa depan yang ingin dicapainya, semua itu akan kah terjadi?? Ikuti terus cerita mimin yang akan membuat kalian semakin penasaran akan kelanjutan cerita iska dalam judul Tumbuh Dewasa Tak Wajar Itulah Aku .

Fadila_Irsanti · Teen
Not enough ratings
402 Chs

Bab 77. Keterlambatan

"Apa aku tidak merepotkanmu?" tanya Iska ragu.

"Tentu tidak, ini juga perintah nona Bestie." jawab Salafa tegas.

Mendengar itu kini Iska lega, karena sahabatnya begitu perhatian meminta Salafa menjeganya beserta sang ibu.

"Kalau begitu terima kasih, aku titip ibuku hari ini." ucap Iska pada Salafa.

"Dan ibu, aku pamit dulu. Bestie pasti sudah di jalan, aku akan menunggunya di depan." pamit Iska pada sang ibu.

"Apa kau tidak sarapan dulu Iska?" tanya bu Kartinah.

"Tidak bu, aku akan sarapan bersama Bestie. Jadi kalian saja yang makan, aku pergi dulu." jawab Iska.

Iska mencium punggung tangan bu Kartinah, dan mengucap salam.

"Aku pergi dulu, Assalamu'alaikum." pamit Iska.

"Wa'alaikumussalam." jawab Salafa dan bu Kartinah bersama.

Setelah kepergian Iska, kini Salafa menyuapi bu Kartinah bubur.

"Kita makan sekarang bu, saya akan menyuapi anda." ucap Salafa dan diangguki bu Kartinah.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com