webnovel

Perpisahan Lagi

Besok ega dan keluarga harus kembali ke kota, libur lebaran telah usai.

Kali ini nenek lebih tegar melihat kenyataan harus kembali berpisah dengan anak cucu nya.

Malam itu seperti biasa mereka mengahabiskan waktu di pelataran rumah sambil menikmati suasana malam yang segar,ega masih saja bergelendotan dengan nenek nya seperti bayi besar.

Vika yang selalu menilai setiap tindakan kakak nya itu mulai berkomentar.

"Iihhh mbak kayak anak kecil, nemplok terus sama nenek" ujar vika seraya merasa jijik

"Emang kenapa? Iri nenek lebih sayang aku? Haaa?!" balas ega tak kalah nyinyir.

Barulah setelah larut malam akhirnya mereka pergi tidur.

Ega yang tidur dengan nenek nya terus saja memeluk erat badan ramping nenek nya itu, sampai akhirnya ia pun terlelap.

Ia dibangunkan oleh suara kokok ayam jantan yang menggelegar memecahkan gendang telinga, karena berkokok tepat di depan jendela kamar nenek.

Ega segera bangun, mencari barang seadanya, ia melihat buku disahutnya begitu saja, ia segera membuka jendela kamar nya dan langsung menyawat ayam jantan yang tidak sopan itu

"Keokkk kok kok kok kok" pas kena kepala nya

"Sukurin, aku goreng baru tahu rasa!!" teriak ega menyumpahi ayam yang rajin itu.

Ega melihat jam dinding yang berada tepat di depan nya

"Yahhh, baru jam 07.00 mendung nih tidur lagi dah" bisik ega berbicara sendiri

Ega langsung kembali merebahkan badannya di kasur, ia segera terlelap sampai tidak sadar adik nya masuk ke dalam kamarnya.

Vika sengaja mengambil hp kakak nya dan menyetel alarm yang akan berbunyi 2 menit lagi, menaruh hp itu tepat di bantal disamping telinga kakak nya dengan memaksimalkan suara dering nya.

Ia segera menyelinap keluar tanpa suara.

Menunggu di balik pintu untuk melihat kakaknya yang akan kaget mendengar bunyi alarm itu.

Benar saja, 2 menit kemudian alarm nya berbunyi sangat keras, mengagetkan ega yang baru setengah perjalanan ke alam mimpi.

"Aduuuhhhh" teriak nya

Ia sangat kaget dan langsung berdiri.

Dari luar terdengar suara adik nya yang tertawa, ia segera membuka pintu dan mendapati adik nya berada di depan pintu tertawa puas melihat kakak nya.

"Ohhh jadi kamu yang memasang alarm" ega ingin menjitak kepala adik nya yang keburu lari melihat mata kakak nya yang melotot merah.

Mereka kejar kejaran seperti "Tom and Jerry"

"Heh, sudah sini ikut ngeteh bareng sini" pinta ibu nya seraya menyudahi pertengkaran mereka.

"Awas kamu, tunggu pembalasanku" ancam ega kepada adiknya

Adiknya justru semakin menjadi jadi terus menggoda ega dengan menjulurkan lidah nya.

"Hihh" kata ega kesal sambil berlalu pergi

Ia segera ke kamar mandi untuk cuci muka.

Ega memiliki kebiasaan susah mandi, tapi kulit nya putih bersih sedikit berminyak, sedangkan adik nya sangat rajin mandi tapi memiliki kulit sawo matang manis.

Ega masih terus menguap, tapi segera ikut orang tua nya yang sedang ngeteh bersama.

Ega melihat banyak jajan khas pedesaan, ia segera meminum teh dari gelas ibu nya dan segera mengambil jajan itu, dengan lahap ia memakannya.

"Mbak nih belum mandi kan, ihh jorok bau iler" kata vika menggoda ega lagi

"Enak aja bau, aku nggak pernah ngiler tahu! Asal kamu tahu ya, bau ketek ku aja wangi" jawab ega percaya diri

Ibu dan nenek nya tersenyum dan tertawa kecil melihat tingkah kakak beradik itu.

Mereka segera makan, karena harus segera berangkat.

Setelah makan, baru lah ega mau mandi, begitu lama ia mandi sampai ibu harus ke kamar mandi saudara yang rumah nya didepannya untuk numpang buang air besar.

Sekitar 40 menit baru selesai, tanpa rasa bersalah langsung menuju kamar untuk berdandan.

Ega yang beranjak dewasa sangat luwes dan cocok memakai pakaian model apapun, gaya rambutnya yang biasa tetap terkesan istimewa.

"Udah ayok cepat siap siap sebentar lagi berangkat lho" perintah bapak nya

"Iya pak" jawab ega patuh

Ega segera memasukkan baju ganti nya, dan semua peralatan pribadinya ke dalam tas besar yang ia bawa, dan segera memasukkan nya ke dalam mobil.

Moment yang sangat dibenci ega, yaitu saat harus berpamitan dengan nenek dan semua anggota keluarga nya.

Kali ini nenek sangat kuat, ia tidak menangis justru tersenyum kepada anak cucu nya itu.

Ega menaiki mobil dengan perasaan berat, ia menutup pintu mobil dan melambaikan tangannya.

Mobil itu segera melaju, dengan cepat meninggalkan desa dibelakang nya.

Ega menghela nafas panjang, dan membuat simpul senyum di bibirnya, sebuah cara agar ia kembali bersemangat.

Perjalanan kali ini cukup ramai, karena menjadi arus puncak balik, semua kendaraan menuju arah kota, bapak sudah memprekdiksikan pasti akan macet, sehingga sudah membeli bensin sebelum berangkat, ia mengisi penuh tangki bensin nya.

Panas dan macet mereka melewati setengah hari di perjalanan, akhirnya sampai juga di kota.

Ega membawa masuk barang bawaannya.

Ia segera mengeluarkan isinya dan menata nya kembali pada tempat nya.

Saat di desa banyak yang bisa ia lakukan, banyak saudara yang selalu ia kunjungi terlebih rumah nya saling berdekatan, tapi saat di kota aktifitas nya terbatas membuatnya sedikit malas.

Hari itu ibu sudah membuat daftar belanja untuk besok karena ia akan mulai bekerja, begitupun bapak sudah mengecek mobil kerja nya supaya siap dipakai besok.

Ega sendiri sibuk menyiapkan buku dan peralatan sekolah nya, sepatu seragam.

Adik manisnya masih dibantu ibu untuk menyiapkan peralatan sekolahnya, dia yang paling manja.

Ternyata Anto kakak sepupunya sudah sampai di mess, ia sampai kemaren.

Ega segera membuka pintu kamar kakak nya itu, karena mereka sangat dekat sehingga sudah biasa bagi ega keluar masuk kamar kakaknya.

"Mas, besok pulang kerja ajarin aku naik motor ya" pinta ega merayu kakak nya

Anto menatap sinis adik perempuannya yang beranjak dewasa itu.

"Iyaaa,," sambil mengernyitkan dahi nya.

"Asik...makasih" sambung ega sembari keluar dari kamar kakak nya.

Ega sangat senang, ia kembali ke kamarnya dan belajar membuka kembali pelajaran yang sama sekali tidak ia sentuh selama liburan di rumah nenek.

Ia dan hesti sudah membuat rencana akan berlibur ke tempat wisata yang dekat dengan rumah mereka, untuk mengusir kepenatan tinggal di kota.

Hp nya kembali berdering segera mengangkat telpon itu tanpa melihat siapa yang menelponnya.

"Hallo.." jawab ega dengan nada yang semangat

"Hallo ga,,," terdengar suara laki laki

Ega kaget karena ia pikir hesti yang menghubungi nya.

Ia melihat hp nya untuk mengecek siapa yang menelpon.

"Hah, ama!!! Ngapain sih nih anak sebel!" gumam nya dengan benci

"Kenapa ma??" jawab ega sinis

"Kamu lagi ngapain, sibuk nggak?" tanya ama lagi sedikit takut

"Iya sibuk nih, mau ngerjain tugas, ada apa?" tukas ega galak

"Ya udah lanjutin lagi, maaf ya ganggu" imbuh ama dengan suara lembut

"Iya" sambung ega segera menutup telpon nya

Ia meletakkan hp nya diatas meja dengan wajah yang galak, menghela nafas panjang dan melototkan mata nya.

"Siapa yang udah nyebar nomer aku tanpa izin, kurang ajar awas aja kamu sampai ketahuan" gumam ega dalam kemarahannya.