webnovel

Semuanya jadi rumit

Setelah kejadian itu...

Aku berusaha melupakan Chandra.

entah bagaimanapun caranya.

Liburanku dirumah cukup lama, hingga berlanjut bulan puasa dan lebaran.

Sampai akhirnya aku kembali ke kampus untuk kegiatan rapat senat.

Rupanya ketua senat akan berencana mengajak seluruh organisasi kampus untuk bergabung dalam satu kepanitiaan yaitu Ospek.

Untuk pertama kalinya aku berurusan dengan event Ospek.

Sebenernya ini event yang aku tunggu-tunggu selama ini dan berharap akan berjalan dengan baik.

Karena keadaannya masih liburan, jadi lumayan susah untuk mengumpulkan anggota dari organisasi lainnya.

Aku mengumpulkan daftar nama dari setiap organisasi, siapa saja yang akan masuk kepanitiaan.

Saat aku melihat anggota dari organisasi Basket, ternyata ada nama Chandra.

Well, entah itu kabar baik atau buruk bagiku.

Demi profesionalitas, aku ikhlas apabila nanti harus satu kepanitiaan lagi dengan Chandra.

walaupun aku belum siap bertemu dengannya.

Aku masih terasa sakit hati, atas perkataannya difacebook.

Dan fikiran buruk itu selalu saja terbayang sampai menusuk relung hatiku.

Entahlah bagaimana keadaan Chandra selama liburan.

Sesekali kak Rima memberitahu kabarnya, karena dia bilang pernah bertemu chandra saat berkunjung keluar kota.

"Zee kemarin aku ketemu Chandra dialun-alun kota"

"Lah kebetulan amat sih, kok bisa?"

"iya zee, kan emang disitu tuh tempat nongkrong"

"oh gitu ya..."

"pas aku lewat dia manggil aku Zee... terus tadinya aku ga ngeh dia, karna rada gelap gitu kan. Nah pas aku perhatiin eh itu Chandra"

"emang sebelum nya dia kenal Kaka ya?"

"kenal kok, waktu itu kan dia pernah ke ruangan minjem sapu terus manggil aku"

"oh gitu"

"terus pas ketemu, aku Salamin kamu ke dia"

"loh apasih kak, segala Salamin aku..."

"iyalah, kan lagi kebetulan ketemu disana..."

"tapikan gausah nyalamin segala kak, lagian aku kan lagi sebel Ama dia"

"salah paham kamu dek, aku kemarin chat dia katanya bukan buat kamu"

"loh Kaka chat dia segala...??"

"hehehe iya maaf ya selama ini aku chat dia, buat mastiin aja..."

"hmmmm..."

aku rada ga percaya sama apa yang kak Rima ceritakan.

Tapi mau gimana lagi, kak Rima kok malah kepo sih.

Ketika diberitahu bahwa Chandra sudah kembali kerumahnya dan akan datang besok dirapat Ospek.

Aku merasa biasa saja, tapi biar bagaimana pun event ini akan tetap berjalan.

*ketika rapat berlangsung*

Aku tercantum dikepanitiaan ospek sebagai seksi konsumsi.

Lagi lagi harus berhubungan dengan makanan atau minuman.

Saat namaku disebutkan dalam kepanitiaan, dan disusul namanya.

Aku kaget ketika mendengar namanya, itu artinya dia masuk dalam satu jobdesk denganku?

Ada yang tiba-tiba menyauti

"Ciiee... satu team..."

"ssttt... gimana nih mau ga Zee jadi ketua seksi konsumsi?"

lalu salah satu panitia lainnya menanyakan jobdesk kepadaku.

"ga bisa ditukar gitu? jangan jadi ketua"

"ga bisa dek, harus cewek"

"hah? yauda deh ikut aja .."

sedari tadi aku tidak memalingkan wajahku ke arah Chandra.

Lalu akhirnya dia buka suara.

"yaudah fix, si Zee aja yang jadi ketua"

Baru saja aku mau menunduk, saat dia memanggil namaku seketika mataku refleks melihat ke arahnya.

"Yaa gapapa, profesional"

dalam hatiku menggerutu, padahal aku takut kejadian kemarin terjadi lagi. Takut dia berpura-pura manis didepanku.

Rapat telah selesai....

saat aku beranjak dari bangku, dan akan berjalan menuju luar ruangan.

Chanda tiba-tiba memanggilku.

"Zee besok kita beli konsumsi buat Teknikal meeting dimana?"

"nanti gue nanya dulu ya beli dimana makanannya"

"oh oke deh, kabarin aja ya Zee."

"siap"

Lalu aku berjalan menuju ruang senat.

Aku merasakan hal yang aneh, ketika aku harus berurusan lagi dengannya.

Kenapa aku disatukan dalam satu event lagi?

Bukannya malah itu membuat perasaanku tambah kacau.

"Zee, gapapa kan kamu satu team sama dia?"

kak Rima datang dan duduk disampingku.

"Iya gapapa, gimana dong. Mau nolak, ga akan bisa"

"Iya, siapa tau dia berubah Zee"

"Dia berubah jadi power ranger gitu kak?"

"hahaha engga lah"

Bagaimana event Ospeknya nanti, aku harus siap dalam menghadapi apapun yang terjadi.