webnovel

Rahim

Aku bersyukur tidak ada yang melihatnya. Ketika tanah merekah lalu memuntahkan seonggok tubuh lelaki tanpa busana yang tampak seperti bayi. Menangis tanpa suara dengan mata terpejam sambil menggapai gapai angkasa.

Di bawah rembulan ia mencoba membuka matanya lalu kembali menutupnya karena silau cahaya lembutnya yang membuatnya nyaris buta karena sama sekali tak pernah melihat cahaya.

Jika ada orang yang melihatnya, maka mereka pasti mengira bahwa ada mayat hidup yang bangkit dari kuburnya meskipun nyatanya lelaki itu tak dilahirkan di pekuburan melainkan pada tanah lapang luas tempat anak-anak biasa bermain bola.