webnovel

Tuan CEO, Jangan Cintai Aku!

Sejak kematian Melysa, kakaknya yang meninggalkan bayi mungil bernama Liesel, Genevieve yang baru berusia 17 tahun, harus mengambil alih peran sebagai ibu dari bayi tersebut. Liesel terlahir dari hubungan semalam ketika Melysa dijebak rekan kerjanya yang iri kepadanya dengan seorang laki-laki yang tidak dikenal. Akibat peristiwa itu, Melysa terpuruk dalam depresi dan akhirnya meninggal. Genevieve harus berhenti sekolah, mencari kerja, dan membesarkan Liesel sendirian. Hidupnya sangat berat dan penuh penderitaan, hingga pada suatu ketika, ia bertemu CEO tampan dari grup Wirtz tempat ia bekerja dan mereka saling jatuh cinta. Namun ketika cinta mulai bersemi, rahasia kelam di masa lalu membuat hati Genevieve terluka dan memutuskan untuk pergi. *** Adler Wirtz tidak pernah jatuh cinta kepada wanita manapun sebelum ia bertemu Genevieve. Pengalaman buruk 4 tahun lalu ketika ia dijebak mantan kekasih untuk tidur dengan seorang wanita tidak bersalah membuatnya trauma. Selama bertahun-tahun ia menyimpan rahasia kelam itu, sambil berusaha mencari wanita yang tidur dengannya empat tahun lalu itu, setidaknya untuk menunjukkan tanggung jawab. Namun sayang, ketika Adler mulai membuka hati kepada Genevieve, rahasia masa lalunya terkuak ke permukaan bersama dengan munculnya anak perempuan yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya. Hidup Adler serentak berubah dan hubungannya dengan Genevieve pun hancur. Apakah Genevieve akan dapat memaafkan Adler dan melupakan dendam masa lalu? Ataukah ia akan meninggalkan Adler selamanya?

Missrealitybites · Urban
Not enough ratings
296 Chs

Malam Pengantin (2)

"Sayang, kau suka dekorasi kamar kita?" Adler memeluk Genevieve dari belakang.

Genevieve tersentak. Ditatapnya ranjang berukuran king size yang bertabur bunga itu. Lampu pun sengaja dibuat temaram agar menambah kesan romantis.

Buket bunga mawar merah diletakkan di sofa bench. Disampingnya ada paper bag berukuran besar berwarna pink.

"Itu ... apa?" Genevieve berusaha mengalihkan perhatian dengan menunjuk ke arah sofa bench.

"Hadiah untuk pengantinku. Ayo, kita buka." Adler kembali membimbing Genevieve menuju buket bunga dan paper bag itu.

Wajah Genevieve langsung merah padam ketika membuka isinya. "Ap-apa aku harus mengenakan ini?"

Seringai Adler muncul. "Anggap saja sebagai hadiah untuk suamimu ini, Genna."

Genevieve malu. Namun, melihat wajah antusias Adler, tak urung dia mengangguk. "Tunggulah sebentar di sini."

Adler langsung menangkap telapak tangan Genevieve yang sudah hendak beranjak. "Mau ke mana?"

"Ke kamar mandi. Aku tak mungkin menggantinya di depanmu."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com