webnovel

Tuan CEO, Jangan Cintai Aku!

Sejak kematian Melysa, kakaknya yang meninggalkan bayi mungil bernama Liesel, Genevieve yang baru berusia 17 tahun, harus mengambil alih peran sebagai ibu dari bayi tersebut. Liesel terlahir dari hubungan semalam ketika Melysa dijebak rekan kerjanya yang iri kepadanya dengan seorang laki-laki yang tidak dikenal. Akibat peristiwa itu, Melysa terpuruk dalam depresi dan akhirnya meninggal. Genevieve harus berhenti sekolah, mencari kerja, dan membesarkan Liesel sendirian. Hidupnya sangat berat dan penuh penderitaan, hingga pada suatu ketika, ia bertemu CEO tampan dari grup Wirtz tempat ia bekerja dan mereka saling jatuh cinta. Namun ketika cinta mulai bersemi, rahasia kelam di masa lalu membuat hati Genevieve terluka dan memutuskan untuk pergi. *** Adler Wirtz tidak pernah jatuh cinta kepada wanita manapun sebelum ia bertemu Genevieve. Pengalaman buruk 4 tahun lalu ketika ia dijebak mantan kekasih untuk tidur dengan seorang wanita tidak bersalah membuatnya trauma. Selama bertahun-tahun ia menyimpan rahasia kelam itu, sambil berusaha mencari wanita yang tidur dengannya empat tahun lalu itu, setidaknya untuk menunjukkan tanggung jawab. Namun sayang, ketika Adler mulai membuka hati kepada Genevieve, rahasia masa lalunya terkuak ke permukaan bersama dengan munculnya anak perempuan yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya. Hidup Adler serentak berubah dan hubungannya dengan Genevieve pun hancur. Apakah Genevieve akan dapat memaafkan Adler dan melupakan dendam masa lalu? Ataukah ia akan meninggalkan Adler selamanya?

Missrealitybites · Urban
Not enough ratings
296 Chs

Berbelanja Di Butik Madame Bella

"Kenapa? Apa kau memiliki kesulitan keuangan sekarang?" Emre mengernyit.

"Beberapa bulan yang lalu, seorang makelar tanah datang dan memintaku untuk menjualnya dengan harga di bawah pasar. Aku masih menimbang-nimbang saat itu karena tidak begitu butuh akan uang."

"Oke. Lalu kenapa sekarang kau berubah pikiran?"

"Istriku divonis kanker. Tentu butuh biaya yang tidak sedikit untuk menjaga agar mentalnya tetap stabil menghadapi hari-hari berat ke depannya."

Emre terkejut. "Kenapa kemarin di saat kita bertemu kau tidak mengatakan apa-apa?"

"Ah, kita baru bertemu setelah sekian lama berpisah, apa layak aku langsung bercerita tentang kesedihan?" Thompson mencoba untuk tersenyum.

Emre tak mampu menahan perasaan haru. Sejak dahulu, sikap Thompson memang seperti ini. Selalu berusaha menunjukkan keadaan baik dan normal walaupun kenyataan mengatakan sebaliknya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com