webnovel

Tuan CEO, Jangan Cintai Aku!

Sejak kematian Melysa, kakaknya yang meninggalkan bayi mungil bernama Liesel, Genevieve yang baru berusia 17 tahun, harus mengambil alih peran sebagai ibu dari bayi tersebut. Liesel terlahir dari hubungan semalam ketika Melysa dijebak rekan kerjanya yang iri kepadanya dengan seorang laki-laki yang tidak dikenal. Akibat peristiwa itu, Melysa terpuruk dalam depresi dan akhirnya meninggal. Genevieve harus berhenti sekolah, mencari kerja, dan membesarkan Liesel sendirian. Hidupnya sangat berat dan penuh penderitaan, hingga pada suatu ketika, ia bertemu CEO tampan dari grup Wirtz tempat ia bekerja dan mereka saling jatuh cinta. Namun ketika cinta mulai bersemi, rahasia kelam di masa lalu membuat hati Genevieve terluka dan memutuskan untuk pergi. *** Adler Wirtz tidak pernah jatuh cinta kepada wanita manapun sebelum ia bertemu Genevieve. Pengalaman buruk 4 tahun lalu ketika ia dijebak mantan kekasih untuk tidur dengan seorang wanita tidak bersalah membuatnya trauma. Selama bertahun-tahun ia menyimpan rahasia kelam itu, sambil berusaha mencari wanita yang tidur dengannya empat tahun lalu itu, setidaknya untuk menunjukkan tanggung jawab. Namun sayang, ketika Adler mulai membuka hati kepada Genevieve, rahasia masa lalunya terkuak ke permukaan bersama dengan munculnya anak perempuan yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya. Hidup Adler serentak berubah dan hubungannya dengan Genevieve pun hancur. Apakah Genevieve akan dapat memaafkan Adler dan melupakan dendam masa lalu? Ataukah ia akan meninggalkan Adler selamanya?

Missrealitybites · Urban
Not enough ratings
296 Chs

Bekerja Di Ruang Kerja Erich

***

"Itu data yang harus diperiksa ulang. Kemarin, aku sudah memisahkan dokumennya. Kau harus lebih teliti lagi." Erich menunjuk tumpukan dokumen yang berbeda di dua tempat dalam ruangan kerjanya.

Genevieve menatap ke arah ruang kerja yang diberi cat berwarna abu-abu putih itu. Memang ada dua meja kerja dengan ukuran yang berbeda. Ada satu filling kabinet untuk menyimpan dokumen penting. Juga terdapat lemari kecil untuk memajang foto cabang-cabang supermarket berikut pencapaian juga penghargaan yang sudah didapatkan.

Tanpa merasa perlu berbasa-basi, Genevieve langsung duduk di meja yang ukurannya jauh lebih kecil itu. Genevieve menyalakan laptop dan mulai bekerja. Gadis itu menganggap tak ada keberadaan Erich sama sekali di sana.

Diam-diam Erich merasa puas karena bisa menundukkan Genevieve. Walau belum bisa menggapai hati gadis pujaannya itu, tetapi kini mereka berada di ruangan yang sama. Bagi Erich itu sudah lebih dari cukup sebagai langkah permulaan.

***