Ketika aku masih bingung antara pulang atau mengejarnya, aku berhenti di depan pintu gerbang rumah itu dan tak sengaja melihat satu bola mata yang sudah berwarna kehitaman yang tergeletak tak jauh dari sana. Mual dan jijik, rasanya seperti ada sesuatu dari lambung ku yang naik ke kerongkongan. Aku muntah di tempatku berdiri. Sisa aroma busuk yang masih tertinggal dari makhluk itu turut memperparah keadaan.
Aku berlari ke arah selokan yang tak jauh dari pintu gerbang, menuntaskan muntah yang belum juga mau berhenti. Hingga, ada seseorang yang datang membantuku. Seorang polisi wanita yang berpatroli memberiku minum dan mengajakku duduk di teras salah satu rumah.
"Kau mabuk?!," tanyanya dengan nada kasar.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com