webnovel

Tsabitha Penyihir Berdarah Campuran

12 tahun yang lalu seperti mimpi buruk seumur hidupku. Meski sudah begitu lama, bayangan itu masih sangat jelas. Tepat saat peluru menembus kepala temanku, lalu dia terjatuh di depanku. Bingung, takut, dan entah perasaan apa lagi yang bercampur aduk di kepalaku. Aku tidak tahu harus bagaimana saat itu, hanya menangis. Setelah 12 tahun kejadian itu berlalu, setiap kali bayangan itu muncul, perasaan yang sama masih aku rasakan. Aku seolah tidak bisa mengubah apa pun, meskipun kejadian itu berulang kali terjadi di depanku. . . Aku menyusuri jalan setapak menuju bagian ujung. Dingin dan gelap tanpa penerangan, ditambah dinding kayu yang dibuat mengitari tempat ini menghalangi cahaya luar yang masuk. Sesampainya di satu bagian aku meletakkan buket lily putih yang sudah aku bawa, tepat di atas sebuah batu marmer putih bertuliskan nama ‘Zie’. “Aku pulang,” lirihku. Aku duduk di sampingnya, mengeluarkan beberapa kue dan dua buah susu kotak kesukaan kami. “Bagaimana keadaanmu di sana? Apa kamu baik? Apa kamu makan teratur?” aku mengusap nisan itu lembut. “Tunggu aku,” bisikku. ____________________________ Tsabitha And The Naughty Cat ************************ Updates at 08.00, 11.00 dan 20.00 WIB ************************ #Meet me on instragram: bluehadyan

dewisetyaningrat · Fantasy
Not enough ratings
401 Chs

Kompas, peta dan kapal

Ketika aku masih bingung antara pulang atau mengejarnya, aku berhenti di depan pintu gerbang rumah itu dan tak sengaja melihat satu bola mata yang sudah berwarna kehitaman yang tergeletak tak jauh dari sana. Mual dan jijik, rasanya seperti ada sesuatu dari lambung ku yang naik ke kerongkongan. Aku muntah di tempatku berdiri. Sisa aroma busuk yang masih tertinggal dari makhluk itu turut memperparah keadaan.

Aku berlari ke arah selokan yang tak jauh dari pintu gerbang, menuntaskan muntah yang belum juga mau berhenti. Hingga, ada seseorang yang datang membantuku. Seorang polisi wanita yang berpatroli memberiku minum dan mengajakku duduk di teras salah satu rumah.

"Kau mabuk?!," tanyanya dengan nada kasar.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com