Ryan menghela nafas melihat anak perempuan nya tertidur pulas di lengsn ino. Dia membelai pelan rambut anak perempuan nya sebelum mengalih kan tatapan nya pada Vino. Seulas senyuman samar tercetak di bibir nya.
Tidak hanya Karin, dia pun tidak percaya dengan keadaan yang kini sudah berubah. Rasa nya baru kemarin dia ketahuan minum bir oleh Vino yang berujung mereka berakhir di kedai es krim. Namun sekarang apa? Semua nya sudah berubah, semua itu hanya tinggal kenangan.
"Padahal gue enggak kenal dia, tapi kenapa gue ikutan ngerasa enggak rela kalau dia pergi?" Celetuk Bryan membuat Ryan sadar akan kehadiran laki laki itu.
"Mana papa tahu, papa kan ikan."
Bryan mencebik kan bibir nya sebal. Dia mendekat kan diri ke wajah Vino hendak memerhati kan lekuk wajah laki laki itu dengan jelas.
Cetak...
"Aw,, apa apaan sih papa."
Ryan mendelik. "Kamu yang apa apaan? Ngapain kamu dekat dekat gitu smaa Vino? Kamu enggak belok kan?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com