webnovel

True Love : Senior! I Love U

Matanya dan mata hangat itu beradu sama-sama terkejut menyadari keberadaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dia sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri pernikahan sahabatnya sekaligus pernikahan laki-laki yang sangat dia cintai. Arsen. Dia bisa merasakan ada kabut yang menggelayut di matanya, ada gumpalan air yang memaksa keluar dari sana dan dia butuh menghindar dari tempat itu untuk menumpahkannya. Namun, entah kenapa kakinya tiba-tiba sulit untuk di gerakkan, kepalanya tiba-tiba pusing dan dia hanya bisa berdiri terpaku di tempat. Menyaksikan pemandangan yang sangat menyiksa hatinya, berdiri menyaksikan kenyataan yang tidak pernah di pikirkan sebelumnya. Dia harus mendengarkan janji-janji suci pernikahan yang di ucapkan dia harus melihat laki-laki itu menyematkan cincin pernikahan di jari manis sahabatnya. Dan dia harus melihat laki-laki itu memberikan ciuman pertamanya pada sahabatnya. Dia tidak tahan dengan semua itu. Tidak tahan dengan semua rasa sakit yang mulai menyerang hatinya, tidak tahan untuk segera menumpahkan air matanya. Namun itu pun tidak bisa di lakukannya, air matanya tidak bisa menetes seolah membeku seperti kebekuan hatinya yang sudah tidak bisa merasakan apa-apa.

Ahra_August · Urban
Not enough ratings
406 Chs

DUA RATUS TIGA PULUH SEMBILAN

Jam sepuluh malam mobil sedan Civic putih yang menjemput nya di bandara berbelok ke sebuah rumah mewah dengan pagar besi hitam setinggi dua meter. Rendra menatap penuh kekaguman, rumah itu jelas terletak jauh dari pemukiman padat, berada di pinggiran kota, tapi jalan menuju ke tempat itu tidak terlalu sepi ada juga rumah penduduk, kafe, serta warung kecil dan tempat bermain, hanya lokasi rumah ini saja yang sedikit spesial letaknya. Banyak penjaga berseragam hitam berjaga dengan teratur. Sudut bibir Rendra naik ke atas lalu berbalik menatap adiknya yang duduk di sebelahnya. Dia ingat Elise mengatakan setelah kejadian itu dia tidak pernah pulang ke rumah, itu artinya semua ini dia mulai dari nol. Rendra sangat bangga pada adiknya.

"..Kenapa kakak menatapku seperti itu?"

Rendra hanya tersenyum ingin bertanya tapi mobil segera berhenti di depan sebuah pintu putih besar yang tertutup. Elise menepuk lengan Rendra dan mengajaknya turun. Rendra mengangguk.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com