webnovel

Trouble Is A Friend

Menjadi sebatang kara dan di asuh oleh Tante dan juga Om nya adalah sebuah masalah besar untuk hidupnya. Setelah hartanya habis oleh Tante juga Om nya dia dijadikan wanita malam yang pekerjaannya harus melayani setiap malam di Club. Hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang ingin selalu berbalut kemewahan juga untuk memenuhi puteri semata wayangnya yang selalu ingin tampil mewah dihadapan teman-temannya. Malam itu bukan malam pertama kalinya dia menjadi wanita malam yang harus melayani seseorang. Setelah berhasil kabur seperti biasa dari laki-laki tua itu, ia malah terjerumus laki-laki lain, masih muda dan dia mengenalnya. Namun dia tidak bisa kabur seperti biasanya. Bagaimana hidup rumitnya berjalan? Sampai dia harus tinggal bersama laki-laki muda itu dan dia disebut ancaman juga sebuah keberuntungan karena adanya dia sudah seperti memiliki asisten pribadinya.

romamanurung · General
Not enough ratings
34 Chs

Arsen Berubah

Happy Reading

***

Suara riuh para Siswa dan Siswi begitu terdengar, mereka mendekat saling berdempetan. Mobil mewah yang bertengger di parkiran khusus itu membuat semua orang fokus menatapnya. Tatapan memuja juga takjub.

"Gila... Arsen keren banget."

Natasha menoleh kesamping, ia memutar bola matanya mendengar penuturan Nindy. Temannya itu benar-benar tergila-gila pada Arsen. Apa yang dipakai Arsen selalu dipujinya.

"Beruntung banget si Lo pernah deket sama Arsen."

"Beruntung apanya?" cela Natasha.

Nindy berdecak, temannya itu-Natasha, benar-benar tak mau mengakui bahwa dia salah satu yang beruntung bisa dekat dengan Arsen.

Berada di lorong sekolah, tepat di mana orang-orang akan melewatinya saat masuk kelas, membuat Natasha harus bertemu Arsen. Ia bukan maksud mengikuti yang lain melihat anak pemilik sekolah datang, Ia memang sedang berada di sana, akan memasuki kelasnya.

Satu detik.

Dua detik.

Tatapan itu hanya sekilas, seolah-olah dengan orang asing. Ada yang bergemuruh di dada Natasha. Bahkan ia mengedipkan matanya cepat, takut mengeluarkan cairan bening itu. Juga berusaha dalam kesadaran. Apa yang telah diperbuat Cowok itu? Kenapa kini hati Natasha terasa campur aduk, saat tatapan itu hanya menatap dua detik tanpa arti apapun.

Angkuh.

Itulah kesan yang terlihat saat ini, cara menatap dan berjalannya begitu menyiratkan sifat yang dibenci Natasha.

"Ada yang berharap disapa kayaknya," ujar Sheryl tiba-tiba berbisik dari arah belakang Natasha.

Natasha dengan segera menarik tangan Nindy, tak mempedulikan kehadiran Sheryl sama sekali. Dan itu membuat Sheryl malu seketika, karena orang-orang yang berada di sekitarnya itu, saling berbisik juga menutupi mulutnya menertawakannya.

"Ish..." Gerutu Sheryl sambil berlalu kesal.

***

Kembali, Natasha bertemu Arsen.

Natasha terdiam melihat Arsen yang hanya melihatnya sekilas. Tak ada sapaan, seringaian jahil dan hal-hal yang dulu Arsen lakukan. Di ujung sana sekitar 10 meter jarak Natasha ke Arsen, Arsen sedang meladeni Sheryl. Meski dengan wajah tak pedulinya Arsen pada Sheryl, tetap saja itu membuat orang-orang di sekitar sana iri. Tak ada bentakan, bahkan pengusiran pada Sheryl.

Jika mengingat ucapan Arsen tempo lalu. Natasha benar-benar merasa dirinya memang benalu. Sekarang, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Menurut pada Cika-tantenya itu adalah salah satu keharusan sepertinya. Tapi Natasha tidak benar-benar melakukan pekerjaan itu. Ia memiliki cara lain. Yang pasti menghindar dari pekerjaan itu. Ia tak peduli dengan tamparan, makian tantenya setelah ia pulang dan aduan mucikari itu.

Mungkin akan ada pertanyaan, kenapa Natasha tidak menolak dari awal saja, bukan malah kabur seperti itu. Mungkin saja jika Natasha tidak mau dari awal Ia akan meninggal di tempat? Ia pasti akan mendapatkan lebih dari tamparan, dan Natasha belum mau meninggalkan dunia ini. Ia harus memperjuangkan apa yang harus menjadi miliknya. Yang susah payah Papanya dapatkan.

Tak ada lagi urusan dengan Arsen. Natasha sadar akan hal itu. Tapi kenapa Ia selalu menemukan cowok itu. Apa harus ia pindah sekolah? Tapi sangat disayangkan kalau dia pindah dari sekolah ini. Lomba yang dipersiapkan sudah hampir mendekati, dan Natasha tidak mungkin mengecewakan sekolah ini. Setidaknya setelah Natasha memberikan penghargaan untuk sekolah, Ia bisa tenang meninggalkan sekolahnya ini, tapi Ia tidka yakin akan meninggalkan sekolah ini.

"Minggir! Arsen sama gue mau lewat," suara itu membuyarkan lamunan Natasha.

"Jalan lebar, Lo bisa kan jalan ke arah sana."

"Gue maunya kesini. Lagian Lo di mana-mana jadi Parasit, cuman bisa ngalangin aja!"

"Kalo ngomong dijaga yah!" peringat Natasha.

"Minggir, gue mau lewat," kini ucapan itu dari Arsen. Ada rasa yang entahlah ketika Arsen berbicara, berbeda sekali dengan Sheryl yang baru saja menggertaknya.

Natasha menatap Arsen, Ia tak habis fikir. Ia kira Arsen akan meminta maaf atas ucapannya waktu itu. Namun Natasha salah, kini Arsen menjadi yang lain.

Arsen berubah.

***

Author Rima.

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Creation is hard, cheer me up!

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Like it ? Add to library!

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

romamanurungcreators' thoughts