webnovel

Trapped Love Enemies

Kisah cinta membara dan penuh ketegangan. Saiko terlahir dengan wajah rupawan membuat dia diculik dan dijadikan Gigolo di masa remajanya. Untung saja ada orang baik yang menyelamatkannya. Akan tetapi semenjak itu Saiko sangat benci terhadap wanita. Di sisi lain ada Nastya yang baru pulang sekolah dari luar negeri. Dia terkejut hotel Bimasakti milik keluarga yang sudah berjaya selama puluhan tahun kalah saing dengan hotel Andromeda yang baru dibangun. Bahkan papanya juga jatuh sakit. Akhirnya Nastya menyamar sebagai Array dan bekerja menjadi OB lelaki di hotel rival untuk menyelidiki penyebabnya. Bagaimana kisah selanjutnya ketika tubuh Saiko bereaksi saat melihat lelaki yang lebih cantik dari perempuan itu?

LinaLutfiana_13 · Urban
Not enough ratings
3 Chs

Saiko Osaka

Terlahir menjadi rupawan tidak menjamin seseorang itu bisa hidup bahagia. Kenyataannya ketampanan Saiko yang di atas rata - rata justru mencelakai dirinya.

Sebagai anak yatim piatu Saiko bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, sampai suatu ketika dirinya ditawari pekerjaan yang hasilnya menggiurkan. Namun sayang, dia justru ditipu. Ketika lolos saat kabur pertama Saiko diculik ke Amerika dan dijadikan gigolo.

Hidup dalam penderitaan selama setahun, sampai akhirnya dia diselamatkan oleh orang baik dari negara Jepang dan dijadikan anak angkat.

Melanjutkan sekolah, membantu ayah angkatnya mengurus perusahaan. Setelah lulus kuliah Saiko memutuskan pulang ke Indonesia dan membangun hotel Andromeda yang dalam waktu singkat bisa berada di rating pertama dan paling terkenal.

Akan tetapi kesuksesannya itu tidak membuat hidup Saiko tenang, dia masih saja terbayang masa lalu yang membuat dirinya merasa alergi dan benci. Bahkan Saiko tidak pernah mau menghadiri acara pesta ataupun pertemuan jika itu ada perempuannya. Makanya hampir segala hal Saiko akan menyerahkan seluruh urusan kepada satu - satunya orang yang paling dipercayai, yaitu Array.

"Array, sore ini kamu mewakili aku untuk pertemuan dengan Tuan Tirta. Dan nanti malam ada undangan pesta ulang tahun ke putrinya Rahardian, katakan pada mereka jika aku sedang tidak enak badan," perintah Saiko sambil merebahkan tubuhnya ke ranjang.

"Iya, Bos," jawab Array langsung paham.

Setiap kali Saiko mendapat undangan pasti selalu memakai alasan itu untuk tidak menghadiri. Membayangkan melihat para wanita memakai pakaian seksi membuat dirinya jengah.

Setelah kepergian Array, Saiko segera melepaskan pakaiannya dan hanya memakai handuk lalu masuk ke kamar mandi.

Akan tetapi ada sesuatu yang aneh, di sana tiba - tiba ada seorang lelaki kurus yang memakai pakaian OB sedang membersihkan kamar mandinya.

"Siapa kamu?" Bentak Saiko.

"Saya Jimmy, Tuan. Saya adalah OB baru yang ditugaskan untuk membersihkan ruangan Tuan," jawab Jimmy menunduk sopan.

Saiko langsung tersenyum sinis, sebab ini bukan pertama kalinya ada orang yang menyusup sekedar untuk mencari informasi mengenai kehidupan pribadinya. Terlebih lagi semua pekerja di hotel Andromeda sudah tahu jika mereka akan berkerja disaat dirinya tidak ada. Bahkan mereka semua belum pernah melihat wajah Saiko secara langsung.

Untuk menuju kamar pribadi yang terletak di lantai paling atas ada jalan rahasia yang hanya bisa dilewati oleh Saiko dan Array. Dan alasan OB barusan begitu tidak masuk akal.

"Serahkan Kamera dan alat rekamnya, kalau tidak tidak akan melepaskanmu," ancam Saiko dengan tatapan ganas.

"Tuan, saya tidak tahu maksud Anda. Saya ini hanya OB dan ini adalah hari pertama saya bekerja di sini," jawab Jimmy mencoba menjelaskan.

"Benarkah? Kalau begitu lepaskan dulu semua pakaianmu. Setelah itu kamu baru bisa pergi!" perintah Saiko ganas.

Pemuda yang tampak lebih cantik dari perempuan itu mendelik kaget mendengar pernyataan itu.

Saiko yang sudah tidak sabar langsung maju hendak menggeledah secara paksa, tepat pada saat itu Jimmy yang juga mau kabur justru membuat keduanya saling bertubrukan.

Jimmy terpeleset, kedua tangannya memegang erat lengan Saiko membuat keduanya tak seimbang dan terjatuh.

Bruakkk….

Dalam hitungan detik saja Saiko sudah menindih tubuh Jimmy, bahkan hal yang tidak terduga terjadi. Bibir Saiko terjatuh tepat di bibir OB ersebut.

Untuk beberapa saat Saiko terkejut, sebab tubuhnya langsung bereaksi saat berciuman dengan pemuda itu. Bibir OB terasa begitu lembut dan manis.

"Tidak…! Saya ini hanya OB biasa, kalau tidak percaya tanyakan pada bawahan Anda yang lain," teriak Jimmy mengelap bibirnya berkali - kali.

Saiko langsung bangkit dan tidak menyangka jika OB kecil itu bersikap berlebihan hanya karena berciuman yang tidak disengaja.

"Baiklah, sekarang kamu tunggu di luar. Jika kamu memang terbukti bukan paparazi kamu bisa aku lepaskan," jawab Saiko.

Jimmy segera keluar, tapi pintu sudah terkunci. Mau tak mau pemuda cantik itu menunggu di luar.

Sedangkan Saiko melanjutkan niatnya yang mau mandi itu.

Tapi sesuatu yang tidak terduga terjadi. Bagian tubuhnya yang paling sensitif sudah menegang tegak. Padahal selama ini pemuda itu mengira jika trauma di masa lalu membuatnya tidak normal lagi.

"Aku kira sudah tidak berfungsi lagi, tapi kenapa pemuda kecil tadi bisa membangkitkan gairahku. Apa karena aku terlalu benci pada wanita sehingga aku mulai menyukai sesama jenis?" batin Saiko kebingungan.

Lalu Saiko masuk ke bathtub yang airnya sudah terisi penuh.

Salah satu yang membuat perasaanya tenang adalah berendam di air hangat sambil menghirup aroma dari sabun cair terapi miliknya.

Sedangkan di luar Jimmy menunggu sampai kebosanan, seperti kucing yang terjebak di kandang.

"Aku lapar dan aku juga tidak membawa ponsel. Tapi aku tidak boleh menyerah, demi Hotel Bimasakti dan juga papaku. Pasti akau akan menemukan rahasia hotel Andromeda ini," tekad Jimmy.

Karena terlalu lama menunggu dan kebosanan akhirnya tanpa sadar Jimmy mulai tertidur di sofa, tak berapa lama Saiko keluar hanya dengan memakai handuk yang melingkar di pinggang saja.

Saiko terkejut, sebab tawanannya itu masih bisa - bisanya tertidur pulas dalam kondisi seperti ini.

Saiko mendekati Jimmy, setelah diamati dirinya merasa jika pemuda yang tertidur itu sangat cantik.

"Aneh, dia lelaki tapi lebih cantik dari perempuan. Atau mataku yang mulai rabun?" batin Saiko.

Bulu mata yang lentik, kulit mulus, hidung mancung dan juga bibir seksi merona merah. Seketika Saiko bereaksi lagi.

"Sialan, apa aku memang sudah tidak normal?" batin Saiko kesal pada diri sendiri.

Pikirannya terus saja ingin mengecup bibir yang menggoda itu.

Saiko segera mengambil ponselnya dan meminta Janson untuk mencari informasi mengenai Array.

Walaupun Saiko bukan seorang aktor tapi namanya sudah sangat terkenal, hanya saja media tidak mampu menampilkan fotonya sebab identitas Saiko ditutup rapat. Makanya seringkali paparazi banyak yang melakukan berbagai cara hanya demi mengambil wajah Saiko.

Biasanya Saiko tidak akan pernah memberikan ampun pada orang yang sudah mengusik hidupnya, akan tetapi entah kenapa kali ini berbeda. Sosok Jimmy yang kurus, bulu mata lentik, hidung mancung, dan semua tentang gelagatnya terlihat begitu menarik.

"Kamu OB baru tapi menjadi orang kedua yang melihat wajahku setelah Janson di hotel ini, jika kamu berbohong hanya akan ada dua pilihan. Jadi pesuruh setiaku atau musuhku," batin Saiko.

Saiko segera mengambil ponselnya dan menelepon Array untuk mengecek identitas Jimmy sebagai OB di Hotel Andromeda.